Laman

Selasa, 09 Oktober 2012

JANGAN MUDAH TERPENGARUH

 FILOSOFI HIDUP

Jangan segala dimasukan ke dalam hati, kalau setiap perkataan tak enak kita tersinggung, kapan bahagianya hidup ini


LELUCON


Terlalu Banyak Kontradiksi di Dunia

Anak: "Daddy, di dunia ini apakah banyak kontradiksi?"

Daddy: "Sudah tentu donk, mengambil Mamimu sebagai contoh, seumur hidup ini dia hanya sangat memperhatikan dua hal, yaitu bagaimana makan makanan enak dan bagaimana melangsingkan tubuh."


TIPITAKA

Kisah Deva Ankura

Sang Buddha mengunjungi alam dewa Tavatimsa untuk membabarkan Abhidhamma kepada Dewa Santusita, yang sebelumnya adalah ibu kandung Beliau. Selama masa itu, terdapat dewa yang bernama Indaka di alam dewa Tavatimsa. Indaka, dalam kehidupannya yang lampau adalah seorang pria, yang telah mempersembahkan sedikit dana makanan pada Anuruddha Thera. Karena perbuatan baik ini dilakukan kepada seorang Thera dalam masa keberadaan ajaran Buddha, maka ia mendapat pahala berlipat ganda. Kemudian, setelah kematian, dia dilahirkan kembali dalam alam Tavatimsa dan menikmati kemewahan alam dewa. Pada saat itu, terdapat dewa lain yang bernama Ankura di alam dewa Tavatimsa yang telah banyak memberikan dana; jauh lebih banyak dari pada apa yang telah Indaka berikan. Tetapi dana itu dilakukan di luar masa keberadaan ajaran Buddha. Sehingga meskipun dananya besar dan banyak, ia menikmati pahala kehidupan dewa dalam ukuran yang lebih kecil dari pada Indaka yang telah mempersembahkan sangat sedikit dana.

Ketika Sang Buddha berada di Tavatimsa, Ankura bertanya kepada Beliau alasan ketidak-sesuaian perolehan pahala itu. Kepadanya Sang Buddha menjawab, “O Dewa! Ketika memberikan dana kamu seharusnya memilih kepada siapa kamu memberi, karena perbuatan dana seperti halnya menanam bibit. Bibit yang ditanam di tanah yang subur akan tumbuh menjadi pohon atau tanaman yang kuat dan hebat, serta akan menghasilkan banyak buah; tetapi kamu telah menebarkan bibitmu di tanah yang tandus, sehingga kamu memperoleh sangat sedikit.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 356 sampai dengan 359 berikut ini :

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
nafsu indria merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari nafsu indria
akan menghasilkan pahala yang besar.

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
kebencian merupakan bencana bagi manusia.
karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari kebencian
akan menghasilkan pahala yang besar.

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
ketidak-tahuan merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari ketidak-tahuan
akan menghasilkan pahala yang besar.

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
iri hati merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari iri hati
akan menghasilkan pahala yang besar.


VEGETARIAN

Dunia Bisa Terpaksa Jadi Vegetarian Pada 2050

Pada tahun 2050, Anda mungkin terpaksa jadi seorang vegetarian jika data dari ilmuwan air Swedia bisa dipercaya.

Menurut Stockholm International Water Institute, "Tidak akan ada cukup air tersedia untuk mengairi lahan pertanian untuk memproduksi makanan bagi 9 miliar manusia pada 2050 jika kita terus mengikuti pola tren makan mengikuti gaya negara-negara Barat."

Manusia kini mengambil sekitar 20 persen protein hariannya dari produk-produk hewan, menurut harian Guardian yang berbasis di London. Namun laporan terbaru dari institut di Stockholm mengatakan bahwa populasi dunia harus mengurangi 5 persen protein hewani mereka pada 2050 untuk mengakomodasi defisit air regional yang serius.

Kenapa tidak bisa memproduksi makanan lebih banyak?

"900 juta manusia kelaparan dan 2 miliar orang kekurangan gizi meski produksi makanan per kapita terus meningkat," kata laporan tersebut. "Dengan 70 persen air yang tersedia tersedot untuk pertanian, menanam makanan untuk memberi makan 2 miliar orang tambahahan akan memberi beban besar pada air dan tanah yang sudah ada."

Maka menjadi vegetarian, menurut ilmuwan, adalah salah satu opsi untuk melawan kekurangan air.

"Menjadi vegetarian bisa membantu membebaskan lahan agar bisa dialihkan menjadi produksi makanan," tulis Orion Jones di BigThink.com. "Sepertiga dari lahan pertanian kini digunakan untuk menanam tanaman untuk pakan hewan. Selain itu, makanan kaya protein hewan menyerap air 5-10 kali lebih banyak dari diet vegetarian."

Laporan ini diluncurkan di permulaan "Pekan Air" dan konferensi air tahunan di Stockholm. Jika laporan ini terdengar mengerikan, maka kenyataannya situasi air dunia memang sudah serius.

Menurut Dewan Air Dunia, 1,1 miliar orang kini hidup tanpa air minum bersih.

Amerika Serikat bahkan tengah mengalami kekeringan terburuk dalam beberapa generasi, membebani petani dan menggagalkan panen jagung nasional. Pada 31 Juli, hampir 65 persen wilayah AS mengalami kekeringan menurut Pengawas Kekeringan AS. Kekeringan ini sangat parah dan tingkat air sangat rendah, sampai-sampai kota-kota di Midwest yang sengaja ditenggelamkan bisa muncul lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar