Laman

Selasa, 18 Desember 2012

TIDAK DAMAI

FILOSOFI HIDUP 

Jika kita tidak damai menjalani kehidupan ini berarti kita mulai jauh dari jalan kebenaran dan iman ketuhanan


LELUCON

Suku Cadang Nomor 669

Seorang manajer sebuah bengkel kecil memiliki kesempatan untuk memesan suku cadang nomor 669 dari pabrik. Tapi ketika ia menerima itu ia melihat bahwa seseorang telah mengirimkan suku cadang nomor 699 sebagai gantinya.

Marah pada ketidakmampuan pabrik, ia segera mengirimkan bagian belakang suku cadang bersama dengan surat komplain.

Kurang dari seminggu kemudian, ia menerima kembali surat yang dia tulis dengan balasan hanya empat kata: "TINGGAL DIBALIK SAJA LABELNYA."



TIPITAKA

Kisah Bhikkhu-bhikkhu yang Berjumlah Banyak

Terdapatlah seorang perempuan yang sangat kaya bertempat tinggal di kota Kuraraghara, kira-kira berjarak 120 yojana dari kota Savatthi. Ia mempunyai seorang putera yang telah menjadi bhikkhu, namanya Sona. Pada suatu kesempatan, bhikkhu Sona berjalan melewati kota kelahirannya.

Pada waktu bhikkhu Sona pulang menuju Vihara Jetavana, ia bertemu dengan ibunya, dan ibunya mengundang bhikkhu Sona untuk menerima sejumlah besar persembahan. Mengetahui bhikkhu Sona dapat menguraikan Dhamma dengan baik, ibunya juga memohon bhikkhu Sona untuk membabarkan Dhamma kepadanya dan orang-orang lain di kota kelahirannya itu.

Bhikkhu Sona menerima permohonan tersebut. Ibunya membangun sebuah bangsal Dhamma yang dapat menampung banyak orang untuk mendengarkan khotbah Dhamma. Ibu itu juga mengundang banyak teman, tetangga, dan anggota keluarganya untuk hadir dalam pembabaran Dhamma tersebut. Ibu kaya itu meninggalkan rumahnya yang hanya dijaga oleh seorang perempuan pembantu rumah tangga.

Ketika pembabaran Dhamma sedang berlangsung, datanglah kawanan pencuri yang berjumlah sangat banyak ke rumah ibu kaya itu. Pemimpin dari kawanan pencuri itu sengaja pergi ke bangsal Dhamma, tempat pembabaran Dhamma sedang berlangsung, dan pemimpin itu berada dekat serta memperhatikan gerak-gerik si ibu kaya. Dengan melakukan hal itu sang pemimpin bermaksud agar dapat memberi kabar kepada anak buahnya untuk segera melarikan diri apabila ibu kaya itu pulang ke rumahnya.

Ketika pembantu rumah tangga si ibu kaya mengetahui banyak pencuri datang memasuki rumah majikannya, ia segera melaporkan hal itu kepada si ibu kaya, tetapi si ibu hanya menjawab: “Biarkan pencuri-pencuri itu mengambil seluruh uangku, saya tidak peduli, tetapi engku jangan kemari lagi, jangan mengganggu saya saat saya sedang mendengar Dhamma. Engkau sebaiknya kembali saja.”

Pembantu rumah tangga itu kembali ke rumah majikannya. Kemudian pembantu rumah tangga itu melihat para pencuri sedang mengambil barang-barang berharga terbuat dari perak milik majikannya. Pembantu rumah tangga itu kembali pergi menemui si ibu kaya di bangsal Dhamma, memberitahukan apa yang sedang dilakukan oleh para pencuri. Tetapi, pembantu rumah tangga itu mendapatkan jawaban yang sama seperti semula. Ia pulang kembali ke rumah majikannya.

Selanjutnya pembantu rumah tangga melihat para pencuri sedang mengambil barang-barang emas dan permata milik majikannya. Ia pergi kembali melaporkan hal itu kepada majikannya. Saat itu si ibu mengatakan : “O sayang, biarkanlah pencuri-pencuri itu mengambil apa yang mereka sukai; mengapa engkau datang kemari lagi dan mengganggu saya saat sedang mendengarkan Dhamma ? Mengapa engkau tidak pulang dan tinggal di rumah saja seperti apa yang sudah saya katakan padamu ? Janganlah engkau mengganggu kembali mendekati saya dan mengatakan perihal barang-barang atau pencuri-pencuri itu lagi.”

Pemimpin para pencuri yang berada dekat dengan si ibu itu mendengarkan semua perkataan yang sudah diucapkan oleh si ibu, dan ia benar-benar mengagungi keyakinan ibu itu terhadap Dhamma. Kata-katanya juga menjadikan dirinya berpikir, “Jika kami mengambil barang-barang orang yang bijaksana seperti ibu ini, kami benar-benar akan terkutuk, kehidupan kami akan mengalami kehancuran, dan bisa jadi badan kami akan hancur berkeping-keping.”

Pemimpin itu memperoleh penerangan batin, segera ia pergi ke rumah si ibu dan menyuruh anak buahnya untuk mengembalikan seluruh barang milik si ibu yang telah mereka ambil. Kemudian ia mengajak pengikut-pengikutnya ke tempat si ibu berada. Ibu itu sedang mendengarkan Dhamma dengan sepenuh hati di bangsal Dhamma.

Sona Thera mengakhiri pembabaran Dhamma-nya ketika hari menjelang pagi hari. Ia turun dari tempat pembabaran Dhamma (Dhamma-asana), dan menuju ke tempat duduk yang telah disediakan.

Pemimpin para pencuri mendekati si ibu kaya, perempuan bijaksana, memberi hormat kepadanya dan memperkenalkan dirinya. Ia juga mengatakan kepada si ibu bahwa ia bersama kawan-kawannya telah memasuki rumah si ibu dan mengambil barang-barang berharga tetapi ia telah mengembalikan seluruh barang itu sesudah ia mendengar kata-kata si ibu kepada pembantu rumah tangganya yang melaporkan kejadian pencurian itu. Sang pemimpin beserta para pengikutnya memohon si ibu untuk memaafkan segala perbuatan buruk yang telah mereka lakukan.

Selanjutnya mereka memohon kepada Sona Thera untuk diterima sebagai anggota Pasamuan Bhikkhu (Sangha). Setelah mereka ditahbiskan menjadi bhikkhu, sembilan ratus bhikhhu baru itu menjadi bimbingan meditasi dari Sona Thera, dan mereka pergi ke hutan untuk melatih diri bermeditasi di tengah-tengah kesunyian.

Dari jarak 120 yojana, Sang Buddha mengetahui kisah para bhikkhu itu, dan memberikan sinar kebijaksanaan kepada mereka sehingga seolah-olah Beliau berada di tengah-tengah mereka.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 368 sampai dengan 376 berikut :

Apabila seorang bhikkhu hidup dalam cinta kasih,
dan memiliki keyakinan terhadap ajaran Sang Buddha,
maka ia akan sampai pada keadaan damai (nibbana),
yang merupakan berhentinya hal-hal yang berkondisi (sankhara).

O bhikkhu, kosongkanlah perahu (tubuh) ini.
Apabila telah dikosongkan maka perahu ini akan melaju dengan pesat.
Setelah memutuskan nafsu keinginan dan kebencian,
maka engkau akan mencapai nibbana.

Putuskanlah lima kelompok belenggu pertama (dari sepuluh belenggu),
dan singkirkanlah lima kelompok kedua dari sepuluh belenggu).
Serta kembangkan lagi lima kekuatan (keyakinan, perhatian, semangat,
konsentrasi, dan kebijaksanaan) secara sempurna.
Apabila seorang bhikkhu telah bebas dari lima belenggu,
maka ia disebut seorang “Penyeberang Arus” (sotapanna).

Bersemadilah, O bhikkhu! Jangan lengah!
Jangan biarkan pikiranmu diseret
oleh kesenangan-kesenangan indria!
Jangan karena lengah maka engkau harus
menelan bola besi yang membara!
Dan jangan karena terbakar maka engkau meratap,
“O, hal ini sungguh menyakitkan!”

Tak ada samadi dalam diri orang yang tidak memiliki kebijaksanaan.
Dan tidak ada kebijaksanaan dalam diri orang yang tidak bersamadi.
Orang yang memiliki samadi dan kebijaksanaan
sesungguhnya sudah berada di ambang pintu Nibbana.

Apabila seorang bhikkhu pergi ke tempat sepi,
telah menenangkan pikirannya,
dan telah dapat melihat Dhamma dengan jelas,
akan merasakan kegembiraan yang
belum pernah dirasakan oleh orang-orang biasa.

Bila seseorang dapat melihat dengan jelas
akan timbul dan lenyapnya kelompok kebidupan (khandha),
maka ia akan merasakan kegembiraan dan ketentraman batin.
Sesungguhnya, bagi mereka yang telah mengerti
tak akan ada lagi kematian.

Pertama-tama inilah yang harus dikerjakan
oleh seorang bhikkhu yang bijaksana, yaitu :
Mengendalikan indria-indria, merasa puas dengan apa yang ada,
menjalankan peraturan-peraturan (patimokkha),
serta bargaul dengan teman kehidupan suci (sabrahmacari)
yang rajin dan bersemangat.

Hendaklah ia bersikap ramah dan sopan tingkah lakunya.
Karena merasa gembira
dalam menjalankan hal-hal tersebut,
maka ia akan bebas dari penderitaan.

Setiap akhir satu syair di atas dibabarkan, seratus dari sembilan ratus bhikkhu mencapai tingkat kesucian arahat.



VEGETARIAN

Hidup Lebih Nyaman Menjadi Vegan

Leigh-Chantele (33) seorang warga Australia sengaja datang ke Indonesia untuk mengkampanyekan Vegan. Ia akan menjadi pembicara dalam acaraFestival Vegan Food yang akan diselenggarakan oleh Indonesian Vegan Society (IVS) di Surabaya pada 21-24 Desember mendatang

Vegan adalah sebuah gaya hidup yang tidak mengonsumsi bahan makanan yang berasal dari hewan termasuk produk turunannya. Kaum vegan tidak mengasup susu dan telur. Sebagai gantinya ia hanya mengasup makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Magelang menjadi salah satu kota di Indonesia yang dikunjungi Elsi, sapaan akrab Leigh-Chantele. Di kota ini ia menjadi pembicara tentang Vegan di sejumlah tempat, seperti di Klenteng dan SMK Katholik Tarakanita.

Kepada wartawan saat jumpa pers di Montong Cafe & Guesthouse Mertoyudan beberapa waktu lalu, Elsi menuturkan ia datang ke Indonesia guna memenuhi undangan sebagai pembicara dalam seminar dan Festival Vegan Food Desember mendatang. Elsi mengaku dalam setiap seminar ia menceritakan pengalamannya menjadi seorang vegan. Menurutnya banyak nilai positif yang ia peroleh.

"Dua tahun pertama saya vegetarian, lalu beralih jadi vegan sampai sekarang. Saya melakukannya atas dasar etika dan kecintaan saya pada hewan dan alam ciptaan Tuhan. Saya tidak ingin menyakiti apalagi membunuh mereka," ujarnya.

Elsi yang juga seorang penyanyi dan penulis  di Australia ini mengungkapkan bahwa orang yang memakan segala sesuatu yang berbasis hewani, selain tidak sehat biasanya memiliki tingkat emosional lebih tinggi dan gampang marah jika dibanding dengan orang yang tidak makan daging.

"Kita jadi lebih nyaman hidup di tengah alam yang damai. Saya merasa binatang-binatang pun nyaman berada didekat saya karena mungkin mereka pikir saya tidak akan membunuhnya," seloroh wanita 33 tahun ini.

Hal itu kerap ia sampaikan dalam seminar-seminar nya. Baik seminar yang diselenggarakan di tingkat International maupun seminar yang telah digelar di beberapa kota di Indonesia, seperti Jogjakarta, Solo, Jakarta, Medan, Palembang, Denpasar dan Surabaya nanti.

Disamping baik untuk kesehatan tubuh, menjadi vegan juga berarti turut melestarikan alam, melindungi bumi dari pemanasan global. "Misalnya ketika kita memotong seekor sapi, kita pasti butuh tenaga atau orang untuk menyembelihnya. Jika sudah dipotong, kita butuh wadah pembungkus seperti plastik atau stereofoam, lalu disimpan di freezer yang pasti membutuhkan listrik dan freon. Kemudian jika kita akan mengkonsumsinya, masih harus dimasak yang tentu juga butuh energi yang lebih banyak," jelasnya.

Bagi Elsi yang berprofesi sebagai marketing sosial media ini tidak mudah mengkampanyekan pola hidup vegan kepada masyarakat. Tantangan terbesarnya adalah ketika harus mencari orang-orang yang memiliki pandangan sama tentang vegan. Tantangan lain yang harus dihadapi mengubah pandangan orang yang berpikir bagaimana manusia bisa hidup tanpa makan hewan, sedangkan hewan mengandung  protein dan lemak yang dibutuhkan tubuh.

"Padahal protein bisa kita peroleh dari kacang-kacangan, susu sapi bisa diganti dengan susu kedelai, dan masih banyak lagi penggantinya, dan semua itu tidak kalah lezat. Bahan makan itu banyak ditemui di Indonesia sebagai negara agraris," katanya.

Selama di Magelang, Elsi juga menyempatkan diri untuk mengunjungi sejumlah tempat wisata, seperti ke Candi Borobudur. Elsi juga mengaku senang bisa datang ke Magelang karena udara yang sejuk, nyaman, masyarakatnya pun ramah.

Kamis, 13 Desember 2012

ORANG SEJATI


 FILOSOFI HIDUP

Orang yang bersamamu bukanlah mereka yang memiliki banyak persamaan, tapi mereka yang memiliki banyak pengertian terhadap setiap perbedaan


LELUCON

Cara Menenangkan Penumpang Pesawat yang Ribut

Ketika pesawat hendak lepas landas, ketenangan penumpang menjadi hancur ketika ada anak laki-laki berumur 5 tahun yang marah-marah secara tak terkendali. Ibunya mencoba menenangkannya, namun ia tetap marah-marah dan menendang kursi yang ada di sekelilingnya.

Dari bagian belakang pesawat, seorang pria tua dengan seragam Jenderal Angkatan Udara perlahan berjalan ke depan. Jenderal itu bersuara lembut membungkuk dan, memberi isyarat ke arah dadanya, membisikkan sesuatu ke telinga anak itu. Seketika, anak itu menjadi tenang, dengan lembut memegang tangan ibunya, dan diam-diam mengikatkan sabuk pengaman. Semua penumpang lain meledak tepuk tangan.

Jenderal perlahan berjalan kembali ke tempat duduknya, salah satu dari petugas kabin menyentuh lengan bajunya. "Permisi, Jenderal," tanya dia dengan tenang, "bisakah saya menanyakan apa kata-kata ajaib yang Anda digunakan pada anak kecil itu?"

Orang tua tersenyum dan berkata, "Aku menunjukkan padanya sayap pilot saya, bintang tanda jasa, dan pita pertempuran, dan menjelaskan kepadanya bahwa saya berhak untuk membuang satu penumpang keluar dari pintu pesawat pada penerbangan apapun yang saya pilih."


TIPITAKA

Kisah Bhikkhu-bhikkhu yang Berjumlah Banyak

Terdapatlah seorang perempuan yang sangat kaya bertempat tinggal di kota Kuraraghara, kira-kira berjarak 120 yojana dari kota Savatthi. Ia mempunyai seorang putera yang telah menjadi bhikkhu, namanya Sona. Pada suatu kesempatan, bhikkhu Sona berjalan melewati kota kelahirannya.

Pada waktu bhikkhu Sona pulang menuju Vihara Jetavana, ia bertemu dengan ibunya, dan ibunya mengundang bhikkhu Sona untuk menerima sejumlah besar persembahan. Mengetahui bhikkhu Sona dapat menguraikan Dhamma dengan baik, ibunya juga memohon bhikkhu Sona untuk membabarkan Dhamma kepadanya dan orang-orang lain di kota kelahirannya itu.

Bhikkhu Sona menerima permohonan tersebut. Ibunya membangun sebuah bangsal Dhamma yang dapat menampung banyak orang untuk mendengarkan khotbah Dhamma. Ibu itu juga mengundang banyak teman, tetangga, dan anggota keluarganya untuk hadir dalam pembabaran Dhamma tersebut. Ibu kaya itu meninggalkan rumahnya yang hanya dijaga oleh seorang perempuan pembantu rumah tangga.

Ketika pembabaran Dhamma sedang berlangsung, datanglah kawanan pencuri yang berjumlah sangat banyak ke rumah ibu kaya itu. Pemimpin dari kawanan pencuri itu sengaja pergi ke bangsal Dhamma, tempat pembabaran Dhamma sedang berlangsung, dan pemimpin itu berada dekat serta memperhatikan gerak-gerik si ibu kaya. Dengan melakukan hal itu sang pemimpin bermaksud agar dapat memberi kabar kepada anak buahnya untuk segera melarikan diri apabila ibu kaya itu pulang ke rumahnya.

Ketika pembantu rumah tangga si ibu kaya mengetahui banyak pencuri datang memasuki rumah majikannya, ia segera melaporkan hal itu kepada si ibu kaya, tetapi si ibu hanya menjawab: “Biarkan pencuri-pencuri itu mengambil seluruh uangku, saya tidak peduli, tetapi engku jangan kemari lagi, jangan mengganggu saya saat saya sedang mendengar Dhamma. Engkau sebaiknya kembali saja.”

Pembantu rumah tangga itu kembali ke rumah majikannya. Kemudian pembantu rumah tangga itu melihat para pencuri sedang mengambil barang-barang berharga terbuat dari perak milik majikannya. Pembantu rumah tangga itu kembali pergi menemui si ibu kaya di bangsal Dhamma, memberitahukan apa yang sedang dilakukan oleh para pencuri. Tetapi, pembantu rumah tangga itu mendapatkan jawaban yang sama seperti semula. Ia pulang kembali ke rumah majikannya.

Selanjutnya pembantu rumah tangga melihat para pencuri sedang mengambil barang-barang emas dan permata milik majikannya. Ia pergi kembali melaporkan hal itu kepada majikannya. Saat itu si ibu mengatakan : “O sayang, biarkanlah pencuri-pencuri itu mengambil apa yang mereka sukai; mengapa engkau datang kemari lagi dan mengganggu saya saat sedang mendengarkan Dhamma ? Mengapa engkau tidak pulang dan tinggal di rumah saja seperti apa yang sudah saya katakan padamu ? Janganlah engkau mengganggu kembali mendekati saya dan mengatakan perihal barang-barang atau pencuri-pencuri itu lagi.”

Pemimpin para pencuri yang berada dekat dengan si ibu itu mendengarkan semua perkataan yang sudah diucapkan oleh si ibu, dan ia benar-benar mengagungi keyakinan ibu itu terhadap Dhamma. Kata-katanya juga menjadikan dirinya berpikir, “Jika kami mengambil barang-barang orang yang bijaksana seperti ibu ini, kami benar-benar akan terkutuk, kehidupan kami akan mengalami kehancuran, dan bisa jadi badan kami akan hancur berkeping-keping.”

Pemimpin itu memperoleh penerangan batin, segera ia pergi ke rumah si ibu dan menyuruh anak buahnya untuk mengembalikan seluruh barang milik si ibu yang telah mereka ambil. Kemudian ia mengajak pengikut-pengikutnya ke tempat si ibu berada. Ibu itu sedang mendengarkan Dhamma dengan sepenuh hati di bangsal Dhamma.

Sona Thera mengakhiri pembabaran Dhamma-nya ketika hari menjelang pagi hari. Ia turun dari tempat pembabaran Dhamma (Dhamma-asana), dan menuju ke tempat duduk yang telah disediakan.

Pemimpin para pencuri mendekati si ibu kaya, perempuan bijaksana, memberi hormat kepadanya dan memperkenalkan dirinya. Ia juga mengatakan kepada si ibu bahwa ia bersama kawan-kawannya telah memasuki rumah si ibu dan mengambil barang-barang berharga tetapi ia telah mengembalikan seluruh barang itu sesudah ia mendengar kata-kata si ibu kepada pembantu rumah tangganya yang melaporkan kejadian pencurian itu. Sang pemimpin beserta para pengikutnya memohon si ibu untuk memaafkan segala perbuatan buruk yang telah mereka lakukan.

Selanjutnya mereka memohon kepada Sona Thera untuk diterima sebagai anggota Pasamuan Bhikkhu (Sangha). Setelah mereka ditahbiskan menjadi bhikkhu, sembilan ratus bhikhhu baru itu menjadi bimbingan meditasi dari Sona Thera, dan mereka pergi ke hutan untuk melatih diri bermeditasi di tengah-tengah kesunyian.

Dari jarak 120 yojana, Sang Buddha mengetahui kisah para bhikkhu itu, dan memberikan sinar kebijaksanaan kepada mereka sehingga seolah-olah Beliau berada di tengah-tengah mereka.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 368 sampai dengan 376 berikut :

Apabila seorang bhikkhu hidup dalam cinta kasih,
dan memiliki keyakinan terhadap ajaran Sang Buddha,
maka ia akan sampai pada keadaan damai (nibbana),
yang merupakan berhentinya hal-hal yang berkondisi (sankhara).

O bhikkhu, kosongkanlah perahu (tubuh) ini.
Apabila telah dikosongkan maka perahu ini akan melaju dengan pesat.
Setelah memutuskan nafsu keinginan dan kebencian,
maka engkau akan mencapai nibbana.

Putuskanlah lima kelompok belenggu pertama (dari sepuluh belenggu),
dan singkirkanlah lima kelompok kedua dari sepuluh belenggu).
Serta kembangkan lagi lima kekuatan (keyakinan, perhatian, semangat,
konsentrasi, dan kebijaksanaan) secara sempurna.
Apabila seorang bhikkhu telah bebas dari lima belenggu,
maka ia disebut seorang “Penyeberang Arus” (sotapanna).

Bersemadilah, O bhikkhu! Jangan lengah!
Jangan biarkan pikiranmu diseret
oleh kesenangan-kesenangan indria!
Jangan karena lengah maka engkau harus
menelan bola besi yang membara!
Dan jangan karena terbakar maka engkau meratap,
“O, hal ini sungguh menyakitkan!”

Tak ada samadi dalam diri orang yang tidak memiliki kebijaksanaan.
Dan tidak ada kebijaksanaan dalam diri orang yang tidak bersamadi.
Orang yang memiliki samadi dan kebijaksanaan
sesungguhnya sudah berada di ambang pintu Nibbana.

Apabila seorang bhikkhu pergi ke tempat sepi,
telah menenangkan pikirannya,
dan telah dapat melihat Dhamma dengan jelas,
akan merasakan kegembiraan yang
belum pernah dirasakan oleh orang-orang biasa.

Bila seseorang dapat melihat dengan jelas
akan timbul dan lenyapnya kelompok kebidupan (khandha),
maka ia akan merasakan kegembiraan dan ketentraman batin.
Sesungguhnya, bagi mereka yang telah mengerti
tak akan ada lagi kematian.

Pertama-tama inilah yang harus dikerjakan
oleh seorang bhikkhu yang bijaksana, yaitu :
Mengendalikan indria-indria, merasa puas dengan apa yang ada,
menjalankan peraturan-peraturan (patimokkha),
serta bargaul dengan teman kehidupan suci (sabrahmacari)
yang rajin dan bersemangat.

Hendaklah ia bersikap ramah dan sopan tingkah lakunya.
Karena merasa gembira
dalam menjalankan hal-hal tersebut,
maka ia akan bebas dari penderitaan.

Setiap akhir satu syair di atas dibabarkan, seratus dari sembilan ratus bhikkhu mencapai tingkat kesucian arahat.


VEGETARIAN

Kami Lebih Enerjik dengan Vegetarian

Konsumsi daging yang berlebih pernah dilakukan drg Chindy Tanjung, sebelum akhirnya menjadi seorang vegan.

Akibat mengonsumsi daging berlebih itu, dirinya pernah mengalami sembelit akut.

"Wah pokoknya daging itu jadi sumber masalah," katanya saat ditemui Tribun Jogja di Sekretariat Indonesian Vegetarian Society (IVS) Yogyakarta, Selasa (18/1/2011).

Kini ia menjadi seorang vegan yang selalu tampil enerjik. Ia mengaku sering disindir teman-temannya yang tidak percaya dirinya seorang vegan.

"Saya pernah dikira makan daging," katanya.

Bahkan, dokter gigi yang sudah 16 tahun menjadi vegetarian ini mengaku tidak pernah merasa sedikit pun capek dan loyo.

"Saya malah sering dibilang orang sangat enerjik," imbuhnya. Lebih lanjut, ia selalu menjelaskan seputar pentingnya nabati bagi tubuh manusia.

Mengenai pengertian vegetarian, Koordinator Cabang IVS Yogyakarta Jateng ini, mengatakan vegetarian bukan hanya sekadar tidak makan daging.

Menurutnya, vegetarian merupakan tanggung jawab seseorang untuk menjaga diri.

"Vegetarian punya tanggung jawab keseimbangan, terhadap hewan dan juga tumbuhan," jelasnya.

Sandi Kalifadani (28), mengaku ia tidak suka makan daging. Yang paling penting bagi instruktur Yoga ini  adalah menu sayuran.

"Sejak kecil saya selalu dibuatkan lauk terpisah dengan anggota keluarga saya yang lainnya," katanya.

Menurutnya, ia termasuk jenis lacto ovo vegetarian (konsumsi produk olahan susu dan telur). "Saya tidak makan daging jenis apapun, tapi olahan produk susu dan telur tetap saya konsumsi," jelasnya.

Bagi gitaris band XlifetimeX ini, anggapan tidak makan daging bikin badan lemas, itu tidak tepat. "Itu hanya sugesti saja sebetulnya," paparnya.

Ia mengaku jauh lebih ringan, segar, dan fresh dengan menerapkan gaya hidup vegetarian.


Beberapa tips-tips yang dapat diikuti untuk menjadi vegetarian:

    Tidak usah memaksakan diri
    Tidak makan produk olahan daging
    Konsumsi makanan nabati, tempe, sayuran
    Kalau sudah terbiasa, bisa mulai dikurangi konsumsi daging secara perlahan. Satu minggu sekali, menjadi satu bulan sekali, terus satu tahun, dan sampai tidak konsumsi daging.
    Jangan bingung memilih warung vegan, di Yogyakarta sudah banyak berkembang warung vegan.


Venue-Venue Penyedia Vegetarian

    Lusidus, Babarsari
    Miki Rata
    Milas
    Soma Yoga, Babarsari
    Mie sehat Pelangi, Gowok
    Loving Hut, Tamansari foodcourt Ambarukmo Plaza
    Restoran-restoran di hotel berbintang pasti ada menu vegetarian.

Selasa, 04 Desember 2012

MANAJEMAN KEMARAHAN

 FILOSOFI HIDUP

Marah-marah dapat menyebabkan penyusutan kulit, rambut keputihan, menua dalam waktu singkat dan serangan penyesalan. Lebih banyak mengerti dan perbanyak cinta


LELUCON

Ketika menonton film baru di bioskop, seorang pria tidak bisa mendengar dialog di film karena terganggu obrolan dari dua perempuan yang duduk di depannya. Tidak dapat menanggungnya lagi, dia menepuk salah satu dari mereka di bahu.

"Permisi," kata pria itu, "Saya tidak bisa mendengar."

"Saya berharap Anda tidak mendengarnya," jawab perempuan itu keras, "Ini adalah pembicaraan pribadi!"


TIPITAKA


Kisah Bhikkhu-bhikkhu yang Berjumlah Banyak

Terdapatlah seorang perempuan yang sangat kaya bertempat tinggal di kota Kuraraghara, kira-kira berjarak 120 yojana dari kota Savatthi. Ia mempunyai seorang putera yang telah menjadi bhikkhu, namanya Sona. Pada suatu kesempatan, bhikkhu Sona berjalan melewati kota kelahirannya.

Pada waktu bhikkhu Sona pulang menuju Vihara Jetavana, ia bertemu dengan ibunya, dan ibunya mengundang bhikkhu Sona untuk menerima sejumlah besar persembahan. Mengetahui bhikkhu Sona dapat menguraikan Dhamma dengan baik, ibunya juga memohon bhikkhu Sona untuk membabarkan Dhamma kepadanya dan orang-orang lain di kota kelahirannya itu.

Bhikkhu Sona menerima permohonan tersebut. Ibunya membangun sebuah bangsal Dhamma yang dapat menampung banyak orang untuk mendengarkan khotbah Dhamma. Ibu itu juga mengundang banyak teman, tetangga, dan anggota keluarganya untuk hadir dalam pembabaran Dhamma tersebut. Ibu kaya itu meninggalkan rumahnya yang hanya dijaga oleh seorang perempuan pembantu rumah tangga.

Ketika pembabaran Dhamma sedang berlangsung, datanglah kawanan pencuri yang berjumlah sangat banyak ke rumah ibu kaya itu. Pemimpin dari kawanan pencuri itu sengaja pergi ke bangsal Dhamma, tempat pembabaran Dhamma sedang berlangsung, dan pemimpin itu berada dekat serta memperhatikan gerak-gerik si ibu kaya. Dengan melakukan hal itu sang pemimpin bermaksud agar dapat memberi kabar kepada anak buahnya untuk segera melarikan diri apabila ibu kaya itu pulang ke rumahnya.

Ketika pembantu rumah tangga si ibu kaya mengetahui banyak pencuri datang memasuki rumah majikannya, ia segera melaporkan hal itu kepada si ibu kaya, tetapi si ibu hanya menjawab: “Biarkan pencuri-pencuri itu mengambil seluruh uangku, saya tidak peduli, tetapi engku jangan kemari lagi, jangan mengganggu saya saat saya sedang mendengar Dhamma. Engkau sebaiknya kembali saja.”

Pembantu rumah tangga itu kembali ke rumah majikannya. Kemudian pembantu rumah tangga itu melihat para pencuri sedang mengambil barang-barang berharga terbuat dari perak milik majikannya. Pembantu rumah tangga itu kembali pergi menemui si ibu kaya di bangsal Dhamma, memberitahukan apa yang sedang dilakukan oleh para pencuri. Tetapi, pembantu rumah tangga itu mendapatkan jawaban yang sama seperti semula. Ia pulang kembali ke rumah majikannya.

Selanjutnya pembantu rumah tangga melihat para pencuri sedang mengambil barang-barang emas dan permata milik majikannya. Ia pergi kembali melaporkan hal itu kepada majikannya. Saat itu si ibu mengatakan : “O sayang, biarkanlah pencuri-pencuri itu mengambil apa yang mereka sukai; mengapa engkau datang kemari lagi dan mengganggu saya saat sedang mendengarkan Dhamma ? Mengapa engkau tidak pulang dan tinggal di rumah saja seperti apa yang sudah saya katakan padamu ? Janganlah engkau mengganggu kembali mendekati saya dan mengatakan perihal barang-barang atau pencuri-pencuri itu lagi.”

Pemimpin para pencuri yang berada dekat dengan si ibu itu mendengarkan semua perkataan yang sudah diucapkan oleh si ibu, dan ia benar-benar mengagungi keyakinan ibu itu terhadap Dhamma. Kata-katanya juga menjadikan dirinya berpikir, “Jika kami mengambil barang-barang orang yang bijaksana seperti ibu ini, kami benar-benar akan terkutuk, kehidupan kami akan mengalami kehancuran, dan bisa jadi badan kami akan hancur berkeping-keping.”

Pemimpin itu memperoleh penerangan batin, segera ia pergi ke rumah si ibu dan menyuruh anak buahnya untuk mengembalikan seluruh barang milik si ibu yang telah mereka ambil. Kemudian ia mengajak pengikut-pengikutnya ke tempat si ibu berada. Ibu itu sedang mendengarkan Dhamma dengan sepenuh hati di bangsal Dhamma.

Sona Thera mengakhiri pembabaran Dhamma-nya ketika hari menjelang pagi hari. Ia turun dari tempat pembabaran Dhamma (Dhamma-asana), dan menuju ke tempat duduk yang telah disediakan.

Pemimpin para pencuri mendekati si ibu kaya, perempuan bijaksana, memberi hormat kepadanya dan memperkenalkan dirinya. Ia juga mengatakan kepada si ibu bahwa ia bersama kawan-kawannya telah memasuki rumah si ibu dan mengambil barang-barang berharga tetapi ia telah mengembalikan seluruh barang itu sesudah ia mendengar kata-kata si ibu kepada pembantu rumah tangganya yang melaporkan kejadian pencurian itu. Sang pemimpin beserta para pengikutnya memohon si ibu untuk memaafkan segala perbuatan buruk yang telah mereka lakukan.

Selanjutnya mereka memohon kepada Sona Thera untuk diterima sebagai anggota Pasamuan Bhikkhu (Sangha). Setelah mereka ditahbiskan menjadi bhikkhu, sembilan ratus bhikhhu baru itu menjadi bimbingan meditasi dari Sona Thera, dan mereka pergi ke hutan untuk melatih diri bermeditasi di tengah-tengah kesunyian.

Dari jarak 120 yojana, Sang Buddha mengetahui kisah para bhikkhu itu, dan memberikan sinar kebijaksanaan kepada mereka sehingga seolah-olah Beliau berada di tengah-tengah mereka.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 368 sampai dengan 376 berikut :

Apabila seorang bhikkhu hidup dalam cinta kasih,
dan memiliki keyakinan terhadap ajaran Sang Buddha,
maka ia akan sampai pada keadaan damai (nibbana),
yang merupakan berhentinya hal-hal yang berkondisi (sankhara).

O bhikkhu, kosongkanlah perahu (tubuh) ini.
Apabila telah dikosongkan maka perahu ini akan melaju dengan pesat.
Setelah memutuskan nafsu keinginan dan kebencian,
maka engkau akan mencapai nibbana.

Putuskanlah lima kelompok belenggu pertama (dari sepuluh belenggu),
dan singkirkanlah lima kelompok kedua dari sepuluh belenggu).
Serta kembangkan lagi lima kekuatan (keyakinan, perhatian, semangat,
konsentrasi, dan kebijaksanaan) secara sempurna.
Apabila seorang bhikkhu telah bebas dari lima belenggu,
maka ia disebut seorang “Penyeberang Arus” (sotapanna).

Bersemadilah, O bhikkhu! Jangan lengah!
Jangan biarkan pikiranmu diseret
oleh kesenangan-kesenangan indria!
Jangan karena lengah maka engkau harus
menelan bola besi yang membara!
Dan jangan karena terbakar maka engkau meratap,
“O, hal ini sungguh menyakitkan!”

Tak ada samadi dalam diri orang yang tidak memiliki kebijaksanaan.
Dan tidak ada kebijaksanaan dalam diri orang yang tidak bersamadi.
Orang yang memiliki samadi dan kebijaksanaan
sesungguhnya sudah berada di ambang pintu Nibbana.

Apabila seorang bhikkhu pergi ke tempat sepi,
telah menenangkan pikirannya,
dan telah dapat melihat Dhamma dengan jelas,
akan merasakan kegembiraan yang
belum pernah dirasakan oleh orang-orang biasa.

Bila seseorang dapat melihat dengan jelas
akan timbul dan lenyapnya kelompok kebidupan (khandha),
maka ia akan merasakan kegembiraan dan ketentraman batin.
Sesungguhnya, bagi mereka yang telah mengerti
tak akan ada lagi kematian.

Pertama-tama inilah yang harus dikerjakan
oleh seorang bhikkhu yang bijaksana, yaitu :
Mengendalikan indria-indria, merasa puas dengan apa yang ada,
menjalankan peraturan-peraturan (patimokkha),
serta bargaul dengan teman kehidupan suci (sabrahmacari)
yang rajin dan bersemangat.

Hendaklah ia bersikap ramah dan sopan tingkah lakunya.
Karena merasa gembira
dalam menjalankan hal-hal tersebut,
maka ia akan bebas dari penderitaan.

Setiap akhir satu syair di atas dibabarkan, seratus dari sembilan ratus bhikkhu mencapai tingkat kesucian arahat.


VEGETARIAN

Vegetarian Menjaga Kesehatan!

Bagi sebagian orang, menjadi vegetarian atau menghindari menkonsumsi daging sangat berguna bagi kehidupannya. Di Kota Medan sendiri sudah cukup banyak warga yang menjadi vegetarian dengan alasan untuk menjaga kesehatan.

Sebut saja Wenny Herawati, 31. Warga Jalan Sisingamangaraja ini sudah hampir tujuh tahun menjadi vegetarian. “Saya menjadi vegetarian ini karena sebelumnya merasa banyak gangguan kesehatan, terutama gangguan pencernaan. Lalu saya disarankan oleh seorang teman yang berprofesi dokter untuk menjadi vegetarian, dan saya pun mencobanya. Sampai sekarang saya tetap vegetarian,” kata Wenny, Sabtu 15 September 2012.

Sejak menjalani vegetarian, Wenny mengaku kesehatan tubuhnya terus membaik. Bahkan saat ini berat badannya menjadi ideal. ”Saya rasa semua orang tahu kalau daging atau produk hewani itu bisa menyebabkan kadar kolesterol jahat meningkat. Kolesterol jahat yang terus meningkat akan menimbulkan beberapa penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung dan stroke. Inilah yang membuat saya putar arah menjadi vegetarian,” bebernya.

Bagi Wenny, menjalani hidup sebagai seorang vegetarian tidak begitu sulit. Maklum, ibu dan tiga orang adiknya sudah menjadi vegetarian. ”Saya tidak merasa sulit untuk menjalani vegetarian ini karena di rumah banyak yang vegetarian,”tukasnya. Menjadi vegetarian juga dilakoni Rianti Manjoe,34,warga Jalan Sempurna,Medan.Tujuan utama Rianti menjadi vegetarian adalah menjaga berat badan.

Rianti mengaku, sebelum menjalani vegetarian lima tahun lalu,dirinya sangat gemuk. “Saat saya berusia 25 tahun dulu berat badan saya mencapai 68 kilo.Jika melihat usia sebaya saya, sering merasa iri karena berat badan mereka ideal, dan saya sering merasa minder.Makanya saya berusaha keras untuk menjaga berat badan saya menjadi ideal, dan saya pun menjalani vegetarian,”katanya. Benar saja. Setelah lima tahun menjadi vegetarian iapun mendapatkan berat badan yang diinginkan.

Bayangkan, berat badannya turun menjadi 45 kg.”Dengan seperti ini saya lebih percaya diri.Banyak yang bilang sama saya kalau gemuk itu kurang baik untuk kese-hatan. Dengan vegetarian saya juga merasa lebih sehat,”imbuhnya. Setiap hari, Rianti hanya mengkonsumsi sayuran, buah-buahan, dan nasi.

Makan nasi pun ia sangat disiplin.Dalam seminggu terkadang hanya makan nasi tiga sampai lima kali, selebihnya makan buah dan sayur.“Hidup itu akan terasa nikmat jika sehat. Makanya saya selalu mengedepankan kesehatan. Dan menjadi vegetarian juga sangat menyenangkan,”tuturnya. Sama halnya yang dilakukan Toni,51. Pria yang berprofesi sebagai notaris ini sudah menjadi vegetarian sejak 10 tahun lalu.

Dia mengaku awalnya sempat tidak terbiasa melakukan pola makan vegetarian ini.Maklum,dia biasanya makan dengan menu lengkap dalam satu piring. “Awal-awal memang terasa aneh, tetapi setelah diikuti terus menerus akhirnya terbiasa,” ucapnya. Selain manfaat kesehatan, Toni mengaku living cost menjadi vegetarian lebih murah.Sebab, bahan makanan dari pola vegetarian lebih murah dibandingkan yang biasanya menggunakan ikan dan daging.

“Ya, lebih sedikit mengeluarkan biaya karena memang menu makanannya tidak menggunakan daging dan ikan,”tandasnya. Tak jauh beda dengan pengakuan Wina,29. Perempuan yang bekerja di salah satu lembaga keuangan swasta ini baru tiga tahun menerapkan pola makan vegetarian. Meski sempat canggung,tapi kini dia bisa lebih rileks menjalani hidup sebagai seorang vegetarian .

Dia mengungkapkan, alasan utama menerapkan vegetarian adalah kesehatan.Dia menyakini mengkonsumsi sayurmayur dapat mengurangi risiko penyakit kronis, seperti kolesterol dan darah tinggi.

Kamis, 29 November 2012

PENGERTIAN KEBAHAGIAAN


 FILOSOFI HIDUP

Biarkan ketulusan menjadi teman aktivitasmu, keikhlasan menjadi warna hatimu, kesabaran mengalahkan masalahmu

LELUCON

Jangan Memuji Peralatan

Seorang fotografer amatir diundang untuk makan malam dengan teman-teman dan mengambil bersama beberapa gambar untuk ditunjukkan kepada nyonya rumah. Dia melihat foto-foto dan berkomentar,

"Foto ini indah sekali. Anda pasti memiliki kamera yang sangat baik!"

Dia tidak membuat komentar apapun, tetapi ketika ia meninggalkan untuk pulang katanya,

"Masakan tadi benar-benar lezat! Anda pasti memiliki beberapa panci yang sangat bagus!"


TIPITAKA

Kisah Dermawan Hasil Pertama Pekerjaannya

Ketika Sang Buddha bersemayam di Vihara Jetavana, Beliau membabarkan syair 367 Kitab Suci Dhammapada, berkenaan kisah seorang brahmana yang mempunyai kebiasaan berdana lima macam hasil pertama yang diperoleh dari pekerjaannya sebagai seorang petani. Hasil pertama pertanian yang diberikan sebagai dana diambil pada saat panen, saat menguliti beras, saat menyimpan beras, saat memasak beras, dan saat menaruh nasi pada tempat nasinya.

Suatu hari Sang Buddha melihat brahmana dan isterinya itu dengan kemampun batin luar biasa Beliau dan Beliau mengetahui bahwa saatnya sudah masak bagi brahmana dan isterinya mencapai tingkat kesucian anagami. Oleh karena itu Sang Buddha berkunjung ke tempat tinggal mereka dan berdiam diri di dekat pintu rumah brahmana untuk berpindapatta.

Pada saat itu brahmana sedang makan sambil melihat ke bagian dalam rumahnya, sehingga ia tidak melihat Sang Buddha berdiri di dekat pintu rumahnya. Isteri brahmana yang sedang berdiri di dekat brahmana itu melihat Sang Buddha tiba, tetapi ia khawatir apabila suaminya melihat Sang Buddha berdiri di dekat pintu rumah untuk berpinda-patta, suaminya itu akan memberikan seluruh nasi yang ada pada tempat nasinya kepada Sang Buddha, sehingga ia harus menanak nasi lagi.

Dengan pikiran seperti itu wanita itu kemudian berdiri menghalangi penglihatan suaminya, sehingga suaminya tidak bisa melihat Sang Buddha.Kemudian wanita itu pelahan-lahan berjalan menghampiri Sang Buddha, ia menghormat dan berkata kepada Sang Buddha, “Bhante, kita tidak bisa berdana makanan pada hari ini.”

Tetapi Sang Buddha memutuskan untuk tidak beranjak dari tempat Beliau berdiri. Beliau hanya menggeleng-gelengkan kepala. Melihat hal itu, isteri brahmana tidak dapat menahan diri, ia ketawa.

Oleh karena itu brahmana membalikkan dirinya dan melihat Sang Buddha. Mengetahui apa yang dilakukan oleh isterinya itu, brahmana menangis keras-keras sambil berkata : ” O, isteriku yang buruk, engkau telah meruntuhkan aku.”

Segera brahmana mengambil tempat nasinya. Ia menghampiri Sang Buddha dan memohon maaf sambil berkata, “Bhante, silahkan menerima pemberian nasi ini meskipun saya sudah mengambilnya sebagian.” Kepada brahmana itu, Sang Buddha membalas, “O brahmana, nasi apapun sesuai buat Ku, apakah nasi itu belum diambil, atau sudah sebagian diambil, bahkan apabila masih tersisa satu sendok.”

Brahmana sangat gembira mendengar kata-kata Sang Buddha. Pada saat yang sama ia merasa berbahagia karena pemberian nasinya telah diterima oleh Sang Buddha.

Brahmana itu kemudian bertanya kepada Sang Buddha, bagaimana seseorang bisa dikenal, dan disebut sebagai bhikkhu. Sang Buddha mengetahui bahwa baik brahmana maupun isterinya telah siap mendengarkan ajaran Beliau perihal batin dan badan-jasmani.

Oleh karena itu Beliau menjawab, “O brahmana, seseorang yang tidak lagi terikat kepada batin dan badan-jasmani disebut bhikkhu.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 367 berikut :

Apabila seseorang tidak lagi melekat pada
konsepsi “aku” atau “milikku”,
baik yang berkenaan dengan batin maupun jasmani,
dan tidak bersedih terhadap apa yang tidak dimilikinya,
maka orang seperti itu layak disebut bhikkhu.

Brahmana dan isterinya mencapai tingkat kesucian anagami, setelah khotbah Dhamma itu berakhir.


VEGETARIAN


Jadikan Jumat Hari Vegetarian Indonesia

Ada beberapa menu yang terhidang di meja makan setiap hari, tetapi sejak kemarin aku mencoba untuk mengubah pola makan, yang tujuanku adalah mencoba melihat sisi lain pola hidup manusia. Hal tersebut menimbulkan niatku untuk menimbulkan niatku untuk menulis sedikit twit tentang vegetarian, meskipun hanya sekitar 5 twit, tetapi lumayan banyak mendapatkan respon positif.

Beberapa reply yang cukup menarik soal vegetarian disela-sela twitter tentang politik menjadikan aku tercetus ide untuk memulai hari Jumat sebagai Hari Vegetarian. Apa yang akan terjadi bila hal itu dilakukan diseluruh Indonesia? Pasti akan banyak plus minus atau pro kontra. Tapi kita lihat dulu hasilnya. Menurut pemikiran saya bisa terjadi hal-hal sebagai berikut.

Berapa sih konsumsi daging di Indonesia?  Menurut datad ari ASPIDI (Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia), rata-rata kebutuhan daging perkapita adalah 2,1 kg pada 2012 ini, atau menurut data sebelumnya adalah 448.800 ton untuk 365 hari, atau sekitar 1.230.000 kg daging / hari. Bila harga termurah daging sapi di angka 70 ribu, akan terdapat nilai Rp 86.100.000.000,- (86,1 miliar), itu baru dari daging sapi, belum dari menu lainnya, seperti ayam dan lain-lain.

Dalam setiap tahun terdapat 52 kali hari Jumat, yang itu berarti akan tercipta angka penghematan sebesar 52 x 86,1 miliar = 4.477.200.000.000,- (4,477 triliun). Nah bila kita menghitung untuk membuat sebuah sekolah yang standard dibutuhkan dana 10 miliar, maka akan mampu dibangun 447 sekolah dengan biaya masing-masing sekolahan senilai 10 miliar. Sebuah hitungan yang masuk akal hanya dengan menahan nafsu (mengurangi) makan daging pada hari Jumat / hari lainnya pada satu hari.

Hal lain yang akan terjadi adalah, bila hitungan ASPIDI kita kekurangan 72.290 ton daging sapi pada 2012 ini, kita bisa hitung, seberapa banyak daging bisa dihemat dengan mengalikan 1.230 ton x 52 hari = 63.960 ton daging bisa dihemat. Artinya pemerintah yang seharusnya mengimport 72.290 ton daging sapi, jadi turun hanya 8.330 ton setelah dikurangi 63.960 penghematan. Angka itu bisa hilang bila menambah 7 hari / seminggu lagi hari vegetarian.

Apa yang harus dilakukan untuk bisa melakukan itu? Dibutuhkan kerjasama di semua pihak dengan sosialisasi yang tepat, misalnya untuk semua hotel / restoran / rumah makan / pasar / supermarket /apapun yang menyediakan daging sapi, untuk tidak menghidangkan / menjual daging sapi pada hari jumat. Prakteknya tentu tak semudah teorinya, tetapi saya yakin bisa. Disini Indonesia tidak mengurangi jumlah produksi daging (ternak sapi) di Indonesia, tetapi menghilangkan import daging. Bila pemerintah mendorong masyarakat untuk beternak sapi, sehingga Indonesia justru menjadi eksportir sapi.

Di sini peternak sapi tidak dirugikan, yang dibutuhkan hanya proses adaptasi mengubah pola makan untuk tidak makan daging pada hari tertentu. hari apa saja bisa, tetapi saya melihat hari jumat adalah hari yang efektif. Karena hari Sabtu dan Minggu adalah hari libur bagi sebagian pekerja, yang mana dimanfaatkan bagi mereka untuk berkumpul dengan keluarga dan makan-makan bareng, bahkan acara pernikahan kebanyakan dihari sabtu / minggu. Sedangkan hari Senin - kamis biasanya adalah hari yang banyak diisi dengan meeting / rapat (ini menurut pendapat saya saja), yang juga seringkali ada jamuan makan / makan bareng-bareng. Soal hari adalah teknis, ini hanya usulan.

Seberapa rugikah mereka pedagang makanan? Tentunya dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk adaptasi. Disini penjual makanan dengan bahan daging akan dituntut kreativitasnya dalam memilih resep alternatif. Atau bisa juga dijadikan hari libur khusus rumah makan yang hanya menyediakan menu daging.

Mungkin nggak sih semua itu terjadi?

Semua akan mungkin bila mau memulainya. Semoga tulisan ini dibaca mereka yang berwenang untuk menyalurkan ide saya ini. Jangan negative thinking dulu bila tidak setuju, toh dengan tidak makan daging sehari dalam seminggu, kita tetap sehat, masih ada ikan dan lain-lain yang gizinya sama. Kita negara dengan hasil laut yang sangat berlimpah.

Selasa, 20 November 2012

HATI DAMAI


FILOSOFI HIDUP

Pikiran yang tenang dan hati yang damai tidak perlu mikir yang tidak perlu. Tidak semua hal di dunia harus dipikirkan ?


LELUCON

Ujian Ulangan untuk anak Berotak Lambat

Seorang pelatih memohon kepada Profesor untuk memberikan ujian ulangan kepada anaknya yang memang berotak lambat. Setelah didesak terus, akhirnya sang Profesor memberikan ujian ulangan itu.

Keesokan harinya sang pelatih menemui sang Profesor dan bertanya : "Bagaimana ujiannnya si Jono, Prof?"

"Wah, maaf," kata Profesor, "Tidak ada harapan lagi. Coba lihat ini... 7x5 = 34"

"Ya, ampun, Prof," kata si pelatih, "masa begitu saja harus gagal sih. Itu kan cuma kurang satu..."


TIPITAKA

Kisah Bhikkhu yang Berteman Dengan Bhikkhu Pengikut Devadatta

Suatu ketika seorang bhikkhu murid Sang Buddha berteman akrab dengan pengikut Devadatta. Ia sering berkunjung dan tinggal selama beberapa hari di vihara tempat Devadatta berdiam.

Bhikkhu-bhikkhu lain melaporkan hal itu kepada Sang Buddha, bahwa terdapat seorang bhikkhu murid Sang Buddha yang bergaul akrab dengan pengikut-pengikut Devadatta, sehingga ia sering berkunjung, bahkan menginap beberapa hari, makan, tidur, dan menikmati berbagai fasilitas yang terdapat pada vihara milik Devadatta.

Sang Buddha mengundang bhikkhu itu, dan meminta keterangan darinya. Sang Buddha mengatakan bahwa Beliau telah mendengar berita tentang kelakuan bhikkhu tersebut apakah berita itu benar. Bhikkhu itu mengakui bahwa ia telah berdiam beberapa hari di vihara milik Devadatta, tetapi ia berkata kepada Sang Buddha bahwa ia tidak mengikuti ajaran Devadatta.

Kemudian Sang Buddha menegur dan menunjukkan bahwa apa yang bhikkhu itu lakukan sesungguhnya membuat ia menjadi seperti pengikut Devadatta.

Kepada Bhikkhu itu Sang Buddha mengatakan : “Anak-Ku, meskipun engkau tidak mengikuti ajaran Devadatta, tetapi engakau memperlakukan dirimu seperti salah satu pengikut Devadatta. Seorang bhikkhu hendaknya puas dengan apa yang telah diperolehnya, dan jangan iri hati terhadap apa yang diperoleh orang lain. Seorang bhikkhu yang penuh dengan kecemburuan pada perolehan bhikkhu lain tidak akan mencapai pemusatan batin dan pandangan terang, atau jalan menuju ‘Kebebasan Mutlak’ (nibbana). Hanya bhikkhu yang puas dengan apa yang telah ia peroleh akan mendapatkan pemusatan pikiran, pandangan terang, dan jalan menuju ‘Kebebasan Mutlak’.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 365 dan 366 berikut :

Hendaklah ia tidak mencela apa yang telah ia peroleh,
juga hendaklah ia tidak merasa iri terhadap
apa yang telah diperoleh orang lain.
Seorang bhikkhu yang merasa iri terhadap
apa yang diperoleh orang lain,
tidak akan dapat mencapai perkembangan dalam semadi.

Walaupun hanya memperoleh sedikit,
tetapi apabila seseorang bhikkhu tidak mencela
apa yang telah diperolehnya,
maka para dewapun akan memuji orang seperti itu,
yang memiliki kehidupan bersih serta tidak malas.


VEGETARIAN

Mengenal Pola Vegetarian Lebih Dekat

Tertarik menjadi seorang vegetarian? Anda perlu tahu fakta-fakta berikut ini:

Bisa kekurangan zat besi? 
Kemampuan pencernaan manusia untuk mengolah dan menyerap zat besi dari sumber nabati lebih rendah. Jika Anda ingin menjadi vegan, Anda harus lebih serius memperdalam pengetahuan tentang makanan dan kandungannya. Diperlukan variasi  yang sangat beragam  untuk memenuhi kebutuhan nutrisi secara optimal. Minum suplemen untuk zat besi, vitamin B kompleks, dan kalsium magnesium sangat dianjurkan.

Vegetarian melemahkan kinerja otak?
Yang membuat tubuh menjadi lemas dan proses berpikir menjadi terganggu apabila pola makan vegetarian ini dilakukan secara asal-asalan. Akibatnya, variasi dan pilihan makanan tidak terjaga,   asupan karbohidrat menjadi rendah.

Vegetarian membuat lemas?
Salah. Sugesti diri yang mengatakan bahwa tanpa makan daging tubuh menjadi lemas. Sebab, energi tidak melulu diperoleh dari daging, tapi dari karbohidrat yang melalui proses kimia dalam tubuh diubah menjadi energi. Jelas bahwa sumber karbohidrat adalah dari nabati.

Vegetarian membuat orang menjadi lebih tenang?
Absennya produk hewani ternyata berdampak positif terhadap kesehatan rohani, terutama pada kontrol emosi. Hal ini dikarenakan hormon di dalam tubuh tidak terkontaminasi dengan hormon dari hewan yang dikonsumsi, sehingga membuat emosi lebih stabil. Mengenal Pola Vegetarian Lebih Dekat

Rabu, 14 November 2012

PIKIRAN ALAM BAWAH SADAR

 FILOSOFI HIDUP

Hentikan kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk terekam di alam bawah sadar


LELUCON

Pengumuman di Bus

Pengumuman ini terdengar di sebuah bus di Jakarta.

"Ketika anda turun dari bus, harap pastikan untuk sedikit menurunkan kepala anda agar tidak terantuk pintu dan perhatikan langkah anda, kaki kiri terlebih dahulu."

"Seandainya anda salah langkah dan jatuh tersungkur, mohon untuk sedikit menurunkan suara anda dan perhatikan bahasa anda. Terima kasih."


TIPITAKA

Kisah Dhammarama Thera

Ketika beredar berita di kalangan para murid bahwa Sang Buddha akan mangkat (parinibbana) dalam waktu empat bulan lagi; banyak di antara para bhikkhu puthujjana, yang belum mencapai tingkat kesucian, mengalami tekanan batin, merasa kehilangan. Mereka tidak tahu apa yang akan dilakukannya. Pada umumnya mereka berusaha berada dekat dengan Sang Buddha, tidak ingin bepergian jauh dari Beliau.

Ketika itu ada seorang bhikkhu yang bernama Dhammarama yang tinggal menyendiri dan tidak pergi mendekat kepada Sang Buddha. Perhatian beliau diarahkan pada perjuangannya untuk mencapai tingkat kesucian arahat sebelum Sang Buddha meninggal dunia. Ia melaksanakan meditasi ‘Pandangan Terang’ (Vipassana Bhavana) dengan tekun. Kawan-kawan bhikkhu yang lain tidak mengerti apa harapan beliau dan apa yang sedang dilakukannya, mereka memiliki pengertian keliru perihal kelakukan Bhikkhu Dhammarama itu.

Kawan-kawan bhikkhu tersebut bersama Bhikkhu Dhammarama menemui Sang Buddha, dan mereka berkata kepada Sang Bhagava : “Bhante, bhikkhu ini kelihatan tidak mau peduli, tidak menghormat, dan tidak berbakti kepada Bhante. Ia terlihat menyendiri pada saat para bhikkhu lain sedang berada di dekat Bhante.”

Setelah kawan-kawan bhikkhu itu menceritakan semua pandangannya, Bhikkhu Dhammarama dengan penuh hormat menjelaskan kepada Sang Buddha apa yang sesungguhnya merupakan harapannya, dan juga apa yang telah dilaksanakannya dengan mempraktekkan Vipassana Bhavana.

Sang Buddha sangat puas dan menghargai apa yang telah diungkapkan dan dilakukan oleh Bhikkhu Dhammarama, kemudian berkata : “Anakku Dhammarama, engkau telah berperilaku sangat baik. Seorang bhikkhu yang mencintai dan menghormat kepada-Ku hendaknya berkelakuan seperti engkau. Mereka yang mempersembahkan bunga, pelita, dan dupa kepada-Ku tidaklah benar-benar memberi hormat kepada-Ku. hanya mereka yang melaksanakan Dhamma, ajaran-Ku, adalah benar-benar seseorang yang memberikan hormat kepada-Ku.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 364 berikut :

Seorang bhikkhu yang selalu berdiam dalam Dhamma
dan gembira dalam Dhamma,
yang selalu merenungkan dan mengingat-ingat akan Dhamma,
maka bhikkhu itu tidak akan tergelincir dari Jalan Benar Yang Mulia.

Dhammarama Thera mencapai tingkat kesucian arahat, setelah khotbah Dhamma itu berakhir.


VEGETARIAN

Cegah Rontok, Jadilah Vegetarian!

Rambut yang lebat, sehat, dan tidak rontok adalah dambaan setiap orang karena rambut adalah mahkota tubuh kita. Lantas bagaimana jika rambut anda suka rontok? Nah, untuk mengatasinya maka beralihlah menjadi vegetarian.

Banyak orang mengira vegetarian punya tubuh lemah dan sakit-sakitan. Bahkan, ada juga yang berpikir vegetarian dapat berdampak buruk pada masalah rambut contohnya kerontokan.

Anggapan dan pemikiran itu ternyata salah. Sebaliknya, diet vegetarian telah terbukti dapat menjaga kesehatan jantung, rambut dan membantu penurunan berat badan.

Berikut adalah beberapa makanan vegetarian yang bagus untuk kesehatan rambut anda, seperti dilansir Boldsky:

1. Sayuran Hijau

Sayuran hijau sangat sehat untuk rambut karena mereka kaya vitamin C. Besi tidak dapat diserap tanpa bantuan vitamin C. Sayuran berdaun hijau tersebut, contohnya bayam dan sawi.

2. Kedelai

Rambut pada dasarnya terdiri dari protein. Karena itulah protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan rambut rusak maupun rontok.

3. Buncis

Beberapa mineral penting seperti seng bisa didapatkan dari makanan vegetarian seperti buncis. Seng membantu mencegah ketombe dan menjaga rambut sehat.


Selasa, 06 November 2012

PERCAYA KEPADA TUHAN

 FILOSOFI HIDUP

Awal kecemasan adalah akhir dari iman. Orang yang cemas dan takut adalah orang yang tidak percaya akan perlindungan Tuhan


LELUCON

 Arti Kentut Menurut Guru Sekolah

Guru Matematika: "Sesuatu yang tidak bisa dikali namun baunya bisa dibagi-bagi..."
Guru Kesenian: "Bunyi nadanya terletak pada kunci K."
Guru Fisika: "Inilah yang di sebut inner power, tenaga yang di gunakan kecil namun hasilnya luar biasa."
Guru Biologi: "Inilah ciri makhluk hidup melanjutkan hidupnya."
Guru Agama: "Ini salah satu penyebab batalnya wudhu dan shalat."
Guru Geografi: "Posisi keberadaannya mengikuti arah mata angin."
Guru Sosiolog: "Perilaku menyimpang pada sikap manusia."
Guru Sejarah: "Salah satu penyebab terjadinya perang mulut..."
Guru Bahasa: "Kalimat bisa di tulis namun aromanya tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata..."
Kepala Sekolah: "Saya yang kentut! Kenapa..??!! Masalah buat Kalian ??!!!"


TIPITAKA

Kisah Bhikkhu Kokalika

Bhikkhu Kokalika telah berkata kasar dan kejam kepada dua murid utama Sang Buddha, Sariputta dan Maha Mogallana. Oleh karena perbuatan buruknya itu Kokalika terkena musibah dan meninggal dunia, lahir kembali di alam Neraka Paduma. Mengetahui kejadian itu, para bhikkhu mengatakan bahwa Kokalika telah mengalami penderitaan di alam neraka karena ia tidak bia mengendalikan lidahnya.

Kepada para bhikkhu tersebut, Sang Buddha berkata : “Para bhikkhu, seorang bhikkhu hendaknya berusaha mengendalikan lidahnya; tingkah-lakunya harus baik; pikirannya harus tenang, bisa dikendalikan, dan tidak mengejar objek-objek yang menyenangkan.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 363 berikut :

Seorang bhikkhu yang mengendalikan lidahnya,
yang berbicara dengan bijaksana dan tidak sombong,
yang dapat menerangkan Dhamma beserta artinya,
maka akan kedengaran indah ucapannya.


VEGETARIAN

 Etika tak terbatas

“Hidup bagi saya sungguh berarti. Demikian pula kehidupan di sekeliling saya. Jika saya mengharapkan hidup saya dihormati, maka saya juga harus menghormati hidup makhluk lainnya. Namun etika di dunia Barat hanya menghormati hubungan di antara sesama manusia. Karena itu saya katakana etika Barat adalah etika yang terbatas. Yang kita perlukan adalah etika tak terbatas yang juga mencakup hubungan kita dengan binatang” (Albert Schweitzer, 1875-1965)

Siang ini, saat akan pulang ke Yogyakarta ketika keluar dari halaman puskesmas, di sebelah barat halaman ada 2 orang pria sedang menembaki burung. Saya bertanya pada bu Narsih, “Mengapa burung-burung itu ditembaki Bu?” “Nggo senang-senang tur Nggo pakan ikan,”jawab bu Narsih. Ingin sekali saya mendekati dua orang itu, tapi bu Narsih udah keburu bablas, saya nebeng dia sampai Pakis. Rasa tak enak masih mengganjal hati saya. Sesampai di rumah, saya melihat majalah yang ditinggalkan oleh teman saya Chaiyen. Iseng saya buka bagian yang dibacanya semalam. Ya ampun, ada cuplikan kisah masa kecil Albert Schweitzer, paaas banget dengan ganjalan rasa di hati saya saat itu.

‘Thou shalt not kill’
Albert Schweitzer(1875-1965) adalah filsuf penganjur’Reverence for Life’, sebuah panggilan untuk menghormati, memuliakan semua makhluk tanpa terbatas. Beliau juga seorang dokter dan ahli teologi kelahiran Jerman.
Suatu hari di saat usianya masih delapan tahun, temannya Heinrich mengajak Albert keluar untuk menembak burung dengan katapel. Albert kecil meski merasa ide ini mengerikan tetapi tidak berani menolaknya karena takut ditertawakan.
Albert menuturkan,”Kami mendekati sebatang pohon yang sudah tidak berdaun. Burung-burung yg bertengger disana terus bernyanyi dengan manisnya di pagi hari itu. Mereka tampaknya tak takut terhadap kami. Berjongkok seperti pemburu Indian, temanku mengambil sebuah kerikil dan menarik karet katapel. Tatapannya penuh perintah membuatku mengikuti gerakannya.Tetapi pada saat itu hati nuraniku merasa tertusuk dan aku bersumpah untuk tak mengarahkan kerikilku kepada mereka. Pada momen yang kritis inilah lonceng gereja berdentang memenuhi hamparan cahaya matahari, bersama-sama dengan suara burung-burung yang sedang bernyanyi.’Albert terkejut ketika lonceng berdentang dari kejauhan. Baginya itu adalah’a voice from heaven’ suara surga. Albert pun segera meletakkan katapelnya dan berteriak mengusir burung-burung itu pergi agar tak menjadi sasaran katapel temannya. Setelah itu Albert sendiri berlari pulang.

Mengenang kejadian di masa kecilnya, Albert menulis,”Sejak itulah ketika lonceng Paskah berbunyi di dalam hamparan cahaya matahari dan pohon-pohon yang tak lagi berdaun, aku akan ingat,dengan hati yang sangat tersentuh dan berterima kasih, sebab sejak hari itulah berbunyi dalam hatiku perintah ‘Thou shalt not kill’, janganlah membunuh.’ Albert Schweitzer menyampaikan di Auditorium Universitas Oslo setahun setelah beliau memperoleh penghargaan Nobel perdamaian 1954. “Semua manusia..mampu berbelas kasih..spirit itu ada dalam diri manusia seperti terang yang siap menyala, menunggu hanya setitik percikan api”

Adanya jiwa belas kasih yang asali dalam setiap diri manusia, universal,tak terkecuali, tak terbatas.
Saya berharap dua pria yang saya temui siang tadi, suatu ketika, setitik api belas kasih itu memercik dalam ruang hatinya. Mendengarkan keberatan suara nuraninya, bahwa hidup sungguh punya harga, meski hanya seekor burung kecil, siapakah kita hingga layak merampas hidup mereka. Hidup yang mengalir dalam diri tiap makhluk membawa visi kemuliaan-Nya, hingga hanya Sang Pemberi hiduplah yang layak mengambil hidup itu kembali. Bahagia yang di damba tidak datang gratis tanpa memberi bahagia itu sendiri pada makhluk lain.

“Semua binatang adalah pahatan sakral yang hidup. Kelebat lari anjing, dan hati-hati langkah kucing, elang, kerbau dan segala yang menghembuskan nafas sungguh memiliki makna. Bagi mata yang melihat lebih dari panggung bentuk; kita bersama dicipta dalam cinta dan dicintai, demikianlah dia yang memikirkan hingga makhluk dunia dibawahnya adalah dia yang memenangkan dunia dengan cintanya” (Philip Bailey, 1816-1902)

Kamis, 01 November 2012

JANGAN MARAH


 FILOSOFI HIDUP

Aku adalah pengendali atas emosiku, masa depanku sangat penting,kebahagiaanku sangat mahal harganya, perasaan marah ini hanya sementara dan murahan, demi kebahagiaan dan masa depan, aku bertekad untuk tetap tenang, bila berhasil sabar, puas rasanya, ada rasa bangga yang mendalam bila bisa menguasai emosi, bukan karena terpaksa, tapi karena rasa sayangku pada kesehatanku. Bila aku marah berlebih tidak baik untuk kesehatan dan bisa menganggu rezeki. Sekarang aku sudah tenang, tenang karena mengerti, mengerti bahwa aku pasti bisa menguasai perasaanku, menguasai emosiku demi masa depan yang indah, demi rasa bangga yang mendalam pada diri sendiri. Inilah diriku yang sesungguhnya. Diri yang hebat dan sabar


LELUCON

 Kentang yang Tidak Baik

Join to : http://www.galeriterapiakupunktur.blogspot.com

Seorang pria pergi ke sebuah restoran dan memesan steak dengan kentang panggang. Ketika tengah makan, ia memanggil pelayan dan berkata, "Bu, kentang ini tidak baik."

Dia mengangguk, mengambil kentang, dan memukul kentang itu. Lalu ia meletakkannya kembali piringnya dan berkata, "Pak, kalau kentang ini menyebabkan masalah lagi, tolong beritahu saya."



TIPITAKA

Kisah Seorang Bhikkhu Yang Membunuh Angsa

Suatu ketika, terdapatlah seorang bhikkhu muda yang sangat mahir melempar batu. Ia mampu membidik objeknya dengan tepat tanpa gagal. Suatu hari ketika ia duduk bersama dengan bhikkhu lain setelah selesai membersihkan diri di tepi sungai Aciravati, ia melihat dua ekor angsa yang sedang terbang. Ia bercerita pada temannya bahwa ia akan berusaha untuk memiliki salah satu dari dua angsa itu dengan melemparkan sebutir batu padanya. Ketika angsa tersebut mendengar kata-katanya, ia menyembunyikan lehernya. Bhikkhu itu melemparkan sebuah batu kecil kepada angsa itu. Batu kecil mengenai mata angsa, menembus masuk melewati salah satu mata angsa, dan keluar melalui mata satunya lagi. Angsa menangis kesakitan, dan sangat menderita, akhirnya angsa jatuh meninggal dunia di depan kaki bhikkhu muda itu.

Bikkhu lain yang menyaksikan kejadian itu membawa bhikkhu muda tersebut menghadap Sang Buddha. Sang Buddha menegur bhikkhu muda itu dan berkata: “Anakku, mengapa engkau membunuh angsa itu ? Mengapa justru kamu, sebagai anggota Sangha, yang seharusnya mengembangkan cinta kasih kepada semua makhluk hidup dan berjuang sungguh-sungguh untuk membebaskan diri dari kelahiran kembali ? Meskipun selama periode di luar keberadaan Dhamma, seorang bijaksana mempraktekkan moralitas dan taat pada peraturan. Seorang bhikkhu harus mengendalikan tangannya, kakinya, dan lidahnya.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 362 berikut :

Seseorang yang mengendalikan tangan dan kakinya,
ucapannya dan pikirannya,
yang bergembira dalam semadi dan memiliki batin yang tenang,
yang puas berdiam seorang diri,
maka orang lain menamakan dia seorang “bhikkhu”.


VEGETARIAN

Vegetarian Lebih Panjang Umur

Ingin memiliki panjang umur? Cobalah menjadi vegetarian. Menurut sebuah penelitian, orang yang vegetarian, terutama pria, hidup lebih lama dibanding kebanyakan orang.

Peneliti dari Loma Linda University di California menemukan bahwa pria dari kelompok Advent yang memang tidak mengonsumsi daging rata-rata hidup sampai usia 83,3 tahun sementara kaum wanita yang vegetarian hidup sampai usia 85,7 tahun. Usia tersebut lebih tinggi sekitar 6-9 tahun dari populasi kebanyakan.

Penelitian sekitar tahun 1970 dan 1980  yang mengamati sekitar 10.000 orang dari kelompok Advent Hari Ketujuh juga menemukan bahwa usia mereka lebih panjang.

Dalam penelitian terbaru yang dipresentasikan dalam Food & Nutrition Conference and Expo dengan melibatkan 96.000 orang di Amerika Serikat dan Kanada, hal tersebut semakin dikuatkan. Meski penelitian itu belum selesai sepenuhnya namun ketua peneliti Gary E Fraser mengungkapkan bahwa selain panjang umur, penganut vegetarian umumnya lebih langsing.

Selain itu para penganut pola makan vegetarian juga lebih jarang menderita resistensi insulin dibanding orang yang makan daging.

"Orang yang menganut pesco-vegetarian atau semi-vegetarian yang membatasi produk makanan hewani namun masih makan daging seminggu sekali, memiliki proteksi tingkat menengah," kata Fraser.

Selasa, 23 Oktober 2012

FILOSOFI GALAU

 FILOSOFI HIDUP

Semakin berharap diberi sesuatu (harta,perhatian,balas budi,dsb)dari manusia,akan semakin galau,tegang dan banyak terluka hati ini

LELUCON

Orang Kampung Liburan ke Singapura

Mukidi sedang ketiban rejeki dapat bonus jalan-jalan ke Singapura dan menginap di hotel bintang 5. Saat menikmati tontonan TV di kamar, dia melihat ada tikus lewat.

Dia mau complaint tapi nggak tau cara ngomongnya dalam bahasa Inggris. Akhirnya dia nekad menelpon resepsionis, begini:

Mukidi: "Sir, do you know Tom and Jerry?"

Resepsionis: "Yes I know, why sir?"

Mukidi: "Jerry is here..!!!!"


TIPITAKA


 Kisah Lima Bhikkhu

Suatu ketika terdapatlah lima bhikkhu yang berdiam di Savatti. Masing-masing bhikkhu itu mempraktekkan pengendalian terhadap salah satu dari lima indrianya dan mereka masing-masing menganggap bahwa apa yang ia praktekkan adalah yang paling sulit. Sehingga terjadilah pertentangan pendapat mengenai hal itu; dan mereka tidak dapat mencapai suatu kesamaan pendapat. Akhirnya mereka pergi menghadapSang Buddha untuk menanyakan perihal itu.

Sang Buddha berkata kepada mereka, “Masing-masing indria sama sulitnya untuk dikendalikan; tetapi semua bhikkhu harus mengendalikan kelima indria itu dan bukan hanya salah satu indria saja. Hanya mereka yang telah mengendalikan seluruh indria akan tebebas dari proses tumimbal lahir.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 360 dan 361 berikut ini :
Sungguh baik mengendalikan mata;
sungguh baik mengendalikan telinga;
sungguh baik mengendalikan hidung;
sungguh baik mengendalikan lidah.

Sungguh baik mengendalikan perbuatan;
sungguh baik mengendalikan ucapan;
sungguh baik mengendalikan pikiran;
Seorang bhikkhu yang dapat mengendalikan semuanya
akan terbebas dari semua penderitaan.

VEGETARIAN

Siapa Menyangka RA Kartini Vegetarian

Join to : http://www.hipnoterapimedan.blogspot.com

Sudah tahu RA Kartini vegetarian? Itu tercantum dalam surat RA Kartini sendiri kepada sahabatnya, Ny RM Abendanon-Mandri, dan suaminya pada 27 Oktober 1902. Saat itu Kartini berusia 23 tahun.

Sebagian kutipannya begini, "Kami sekarang pantang makan daging. Sudah lama kami merencanakan itu, dan bahkan beberapa tahun saya hanya makan tanaman saja, tetapi tidak punya cukup keberanian susila untuk bertahan. Saya masih muda sekali, masih berusia 14, 15 tahun." (kami menunjuk pada Kartini dan adik adiknya).

Sebagian kutipannya lagi, "Vegetarisme itu doa tanpa kata kepada Yang Maha Tinggi." Kutipan terakhir inilah yang paling populer di kalangan vegetarian. "Kartini sudah memahami vegetarian dan bervegetarian," ujar Chindy Tan, dokter gigi yang juga Koordinator Indonesia Vegetarian Society (IVS) DIY-Jateng, Rabu (21/4/2010).

Rabu, 17 Oktober 2012

HAKIKAT CINTA

 FILOSOFI HIDUP

Secinta apapun dirimu kepada seseorang, jangan sampai membuat dirimu melakukan hal buruk pada dirimu sendiri maupun orang lain


LELUCON


Foto di Surat Ijin Mengemudi

Antrian pembuatan SIM di kantor polisi penuh sesak. Antrian tidak bergerak selama hampir satu jam sampai satu orang akhirnya mendapatkan SIM.

Dia memeriksa fotonya sejenak dan berkomentar kepada petugas, "Aku berdiri dalam antrean begitu lama, foto saya akhirnya tampak kesal dan kusut."

Petugas melihat fotonya, "Tidak apa-apa," ia meyakinkan orang tersebut: "Wajah Anda akan terlihat seperti itu jika Anda kena tilang."


TIPITAKA


Kisah Deva Ankura

Sang Buddha mengunjungi alam dewa Tavatimsa untuk membabarkan Abhidhamma kepada Dewa Santusita, yang sebelumnya adalah ibu kandung Beliau. Selama masa itu, terdapat dewa yang bernama Indaka di alam dewa Tavatimsa. Indaka, dalam kehidupannya yang lampau adalah seorang pria, yang telah mempersembahkan sedikit dana makanan pada Anuruddha Thera. Karena perbuatan baik ini dilakukan kepada seorang Thera dalam masa keberadaan ajaran Buddha, maka ia mendapat pahala berlipat ganda. Kemudian, setelah kematian, dia dilahirkan kembali dalam alam Tavatimsa dan menikmati kemewahan alam dewa. Pada saat itu, terdapat dewa lain yang bernama Ankura di alam dewa Tavatimsa yang telah banyak memberikan dana; jauh lebih banyak dari pada apa yang telah Indaka berikan. Tetapi dana itu dilakukan di luar masa keberadaan ajaran Buddha. Sehingga meskipun dananya besar dan banyak, ia menikmati pahala kehidupan dewa dalam ukuran yang lebih kecil dari pada Indaka yang telah mempersembahkan sangat sedikit dana.

Ketika Sang Buddha berada di Tavatimsa, Ankura bertanya kepada Beliau alasan ketidak-sesuaian perolehan pahala itu. Kepadanya Sang Buddha menjawab, “O Dewa! Ketika memberikan dana kamu seharusnya memilih kepada siapa kamu memberi, karena perbuatan dana seperti halnya menanam bibit. Bibit yang ditanam di tanah yang subur akan tumbuh menjadi pohon atau tanaman yang kuat dan hebat, serta akan menghasilkan banyak buah; tetapi kamu telah menebarkan bibitmu di tanah yang tandus, sehingga kamu memperoleh sangat sedikit.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 356 sampai dengan 359 berikut ini :

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
nafsu indria merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari nafsu indria
akan menghasilkan pahala yang besar.

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
kebencian merupakan bencana bagi manusia.
karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari kebencian
akan menghasilkan pahala yang besar.

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
ketidak-tahuan merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari ketidak-tahuan
akan menghasilkan pahala yang besar.

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
iri hati merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari iri hati
akan menghasilkan pahala yang besar.


VEGETARIAN

Makanan Untuk Vegetarian

Vegetarian merupakan sebuah pola hidup sehat dengan hanya mengkonsumsi makanan nabati. Walaupun sudah terbukti bahwa pola hidup vegetarian lebih sehat namun masih banyak orang yang memandang sebelah mata kepada pola hidup vegetarian ini. Mungkin mereka menganggap bahwa vegetarian bisa membuat tubuh malnutrisi (kekurangan nutrisi) karena hanya mengkonsumsi jenis makanan nabati saja. Pendapat itu tidak sepenuhnya salah. Karena bila pola hidup vegetarian dilakukan dengan cara yang salah tentu akan berakibat pada kekurangan aneka nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Oleh karena itu, bila kita memutuskan untuk menjadi seorang vegetarian, maka kuncinya adalah kita harus bisa mengatur pola makan serta jenis makanan yang kita konsumsi.

Berikut ini adalah beberapa jenis makanan untuk vegetarian:

* PROTEIN

Kebutuhan protein wanita dewasa sekitar 44 gram serta pada pria dewasa adalah sekitar 56 gram setiap harinya. Jumlah kebutuhan protein tersebut tidak bisa tercukupi dengan hanya mengkonsumsi 1 jenis bahan makanan saja. Pada pola hidup vegetarian, kebutuhan proteinnya bisa dicukupi dari kombinasi protein dari padi-padian, telur (bagi jenis lacto-ovo vegetarian), kacang-kacangan, produk olahan susu & kedelai, sereal (nasi, jagung, kedelai), buncis, dll


* KALSIUM

Mineral kalsium adalah hal yang sangat penting bagi kesehatan tulang dan gigi kita. Untuk vegetarian, bisa mengkonsumsi sayuran hijau tua seperti sawi, bayam, dan brokoli. Namun perlu diperhatikan untuk mengatur konsumsi coklat karena kandungan asam oksalat pada coklat bisa menghalangi penyerapan kalsium pada tubuh kita. Selain pada sayuran, kita juga bisa mengkonsumsi tahu, rumput laut, dan buah - buahan kering untuk mencukupi kebutuhan kalsium tubuh kita


* ZAT BESI

Zat besi terdapat pada semua sayuran yang berwarna hijau. Perlu diperhatikan bahwa penyerapan zat besi akan meningkat bila kita juga mengkonsumsi vitamin C. Untuk vegetarian, vitamin C diperoleh dari buah - buaha dan sayuran segar.


* VITAMIN B12

Vitamin B12 tidak terkandung pada jenis - jenis bahan nabati. Oleh karena itu, para vegetarian harus mengkonsumsi bahan makanan yang telah difortifikasi dengan vitamun B12 (makanan yang telah disisipi zat gizi tertentu dalam jumlah sedikit). Contoh makanan yang telah difortifikasi dengan vitamin B12 adalah sereal (biasa juga dalam bentuk cornflakes)

Selasa, 09 Oktober 2012

JANGAN MUDAH TERPENGARUH

 FILOSOFI HIDUP

Jangan segala dimasukan ke dalam hati, kalau setiap perkataan tak enak kita tersinggung, kapan bahagianya hidup ini


LELUCON


Terlalu Banyak Kontradiksi di Dunia

Anak: "Daddy, di dunia ini apakah banyak kontradiksi?"

Daddy: "Sudah tentu donk, mengambil Mamimu sebagai contoh, seumur hidup ini dia hanya sangat memperhatikan dua hal, yaitu bagaimana makan makanan enak dan bagaimana melangsingkan tubuh."


TIPITAKA

Kisah Deva Ankura

Sang Buddha mengunjungi alam dewa Tavatimsa untuk membabarkan Abhidhamma kepada Dewa Santusita, yang sebelumnya adalah ibu kandung Beliau. Selama masa itu, terdapat dewa yang bernama Indaka di alam dewa Tavatimsa. Indaka, dalam kehidupannya yang lampau adalah seorang pria, yang telah mempersembahkan sedikit dana makanan pada Anuruddha Thera. Karena perbuatan baik ini dilakukan kepada seorang Thera dalam masa keberadaan ajaran Buddha, maka ia mendapat pahala berlipat ganda. Kemudian, setelah kematian, dia dilahirkan kembali dalam alam Tavatimsa dan menikmati kemewahan alam dewa. Pada saat itu, terdapat dewa lain yang bernama Ankura di alam dewa Tavatimsa yang telah banyak memberikan dana; jauh lebih banyak dari pada apa yang telah Indaka berikan. Tetapi dana itu dilakukan di luar masa keberadaan ajaran Buddha. Sehingga meskipun dananya besar dan banyak, ia menikmati pahala kehidupan dewa dalam ukuran yang lebih kecil dari pada Indaka yang telah mempersembahkan sangat sedikit dana.

Ketika Sang Buddha berada di Tavatimsa, Ankura bertanya kepada Beliau alasan ketidak-sesuaian perolehan pahala itu. Kepadanya Sang Buddha menjawab, “O Dewa! Ketika memberikan dana kamu seharusnya memilih kepada siapa kamu memberi, karena perbuatan dana seperti halnya menanam bibit. Bibit yang ditanam di tanah yang subur akan tumbuh menjadi pohon atau tanaman yang kuat dan hebat, serta akan menghasilkan banyak buah; tetapi kamu telah menebarkan bibitmu di tanah yang tandus, sehingga kamu memperoleh sangat sedikit.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 356 sampai dengan 359 berikut ini :

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
nafsu indria merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari nafsu indria
akan menghasilkan pahala yang besar.

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
kebencian merupakan bencana bagi manusia.
karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari kebencian
akan menghasilkan pahala yang besar.

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
ketidak-tahuan merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari ketidak-tahuan
akan menghasilkan pahala yang besar.

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
iri hati merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari iri hati
akan menghasilkan pahala yang besar.


VEGETARIAN

Dunia Bisa Terpaksa Jadi Vegetarian Pada 2050

Pada tahun 2050, Anda mungkin terpaksa jadi seorang vegetarian jika data dari ilmuwan air Swedia bisa dipercaya.

Menurut Stockholm International Water Institute, "Tidak akan ada cukup air tersedia untuk mengairi lahan pertanian untuk memproduksi makanan bagi 9 miliar manusia pada 2050 jika kita terus mengikuti pola tren makan mengikuti gaya negara-negara Barat."

Manusia kini mengambil sekitar 20 persen protein hariannya dari produk-produk hewan, menurut harian Guardian yang berbasis di London. Namun laporan terbaru dari institut di Stockholm mengatakan bahwa populasi dunia harus mengurangi 5 persen protein hewani mereka pada 2050 untuk mengakomodasi defisit air regional yang serius.

Kenapa tidak bisa memproduksi makanan lebih banyak?

"900 juta manusia kelaparan dan 2 miliar orang kekurangan gizi meski produksi makanan per kapita terus meningkat," kata laporan tersebut. "Dengan 70 persen air yang tersedia tersedot untuk pertanian, menanam makanan untuk memberi makan 2 miliar orang tambahahan akan memberi beban besar pada air dan tanah yang sudah ada."

Maka menjadi vegetarian, menurut ilmuwan, adalah salah satu opsi untuk melawan kekurangan air.

"Menjadi vegetarian bisa membantu membebaskan lahan agar bisa dialihkan menjadi produksi makanan," tulis Orion Jones di BigThink.com. "Sepertiga dari lahan pertanian kini digunakan untuk menanam tanaman untuk pakan hewan. Selain itu, makanan kaya protein hewan menyerap air 5-10 kali lebih banyak dari diet vegetarian."

Laporan ini diluncurkan di permulaan "Pekan Air" dan konferensi air tahunan di Stockholm. Jika laporan ini terdengar mengerikan, maka kenyataannya situasi air dunia memang sudah serius.

Menurut Dewan Air Dunia, 1,1 miliar orang kini hidup tanpa air minum bersih.

Amerika Serikat bahkan tengah mengalami kekeringan terburuk dalam beberapa generasi, membebani petani dan menggagalkan panen jagung nasional. Pada 31 Juli, hampir 65 persen wilayah AS mengalami kekeringan menurut Pengawas Kekeringan AS. Kekeringan ini sangat parah dan tingkat air sangat rendah, sampai-sampai kota-kota di Midwest yang sengaja ditenggelamkan bisa muncul lagi.

Senin, 01 Oktober 2012

FILOSOFI KESUKSESAN


 FILOSOFI HIDUP

 Kesuksesan itu bukan seperti kopi siap saji, sekali seduh langsung jadi, tapi butuh kerja keras dan
pengorbanan


LELUCON

Pertikaian di Kantor

Di dalam kantor, dalam suatu perang mulut, seorang rekan sekerja wanita karena tak dapat menandingi rekan lelakinya, ia mengambil sebotol parfum dan dengan gencar menyemprotkannya ke bajunya, kemudian ia berkata dengan tersenyum:

"Malam ini tentu akan ramai. Tunggulah, kamu pasti bertengkar dengan isterimu! Hehe..."


TIPITAKA

Kisah Deva Ankura

Sang Buddha mengunjungi alam dewa Tavatimsa untuk membabarkan Abhidhamma kepada Dewa Santusita, yang sebelumnya adalah ibu kandung Beliau. Selama masa itu, terdapat dewa yang bernama Indaka di alam dewa Tavatimsa. Indaka, dalam kehidupannya yang lampau adalah seorang pria, yang telah mempersembahkan sedikit dana makanan pada Anuruddha Thera. Karena perbuatan baik ini dilakukan kepada seorang Thera dalam masa keberadaan ajaran Buddha, maka ia mendapat pahala berlipat ganda. Kemudian, setelah kematian, dia dilahirkan kembali dalam alam Tavatimsa dan menikmati kemewahan alam dewa. Pada saat itu, terdapat dewa lain yang bernama Ankura di alam dewa Tavatimsa yang telah banyak memberikan dana; jauh lebih banyak dari pada apa yang telah Indaka berikan. Tetapi dana itu dilakukan di luar masa keberadaan ajaran Buddha. Sehingga meskipun dananya besar dan banyak, ia menikmati pahala kehidupan dewa dalam ukuran yang lebih kecil dari pada Indaka yang telah mempersembahkan sangat sedikit dana.

Ketika Sang Buddha berada di Tavatimsa, Ankura bertanya kepada Beliau alasan ketidak-sesuaian perolehan pahala itu. Kepadanya Sang Buddha menjawab, “O Dewa! Ketika memberikan dana kamu seharusnya memilih kepada siapa kamu memberi, karena perbuatan dana seperti halnya menanam bibit. Bibit yang ditanam di tanah yang subur akan tumbuh menjadi pohon atau tanaman yang kuat dan hebat, serta akan menghasilkan banyak buah; tetapi kamu telah menebarkan bibitmu di tanah yang tandus, sehingga kamu memperoleh sangat sedikit.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 356 sampai dengan 359 berikut ini :

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
nafsu indria merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari nafsu indria
akan menghasilkan pahala yang besar.

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
kebencian merupakan bencana bagi manusia.
karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari kebencian
akan menghasilkan pahala yang besar.

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
ketidak-tahuan merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari ketidak-tahuan
akan menghasilkan pahala yang besar.

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
iri hati merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari iri hati
akan menghasilkan pahala yang besar.


VEGETARIAN

Buat banyak orang, menjadi vegetarian lebih dari sekedar pilihan, namun itu adalah jalan untuk hidup. Orang yang menyerah memakan daging biasanya jadi vegetarian untuk alasan religi, kepantasan dan kesehatan bahkan tren. Anda ingin mulai jadi vegetarian, simak beberapa tips berikut. Jangan takut untuk mencoba, untuk kesehatan semua pasti ada jalannya.

   1. Makanlah beberapa jenis makanan yang berfariasi. Termasuk polong-polongan, buah-buahan, sayuran dan serat untuk diet Anda. Ini adalah cara terbaik untuk memastikan Anda memperoleh segala nutrisi yang diperlukan.
   2. Tambahkan produk kacang kedelai di menu Anda, kecuali Anda alergi terhadap kedelai. Kedelai adalah sumber yang bagus untuk protein. Ditambah lagi kedelai punya kelebihan lain bagi kesehatan dan bisa membantu Anda terlindung dari kanker.
   3. Makanlah makanan segar sebisa mungkin. Minimal ini membantu proses kelengkapan asupan nutrisi pada tubuh.
   4. Carilah makanan organik. Jika Anda berkomitmen untuk jadi seorang vegetarian atau vegan, sebaiknya Anda mengkonsumsi makanan-makanan terbaik. Anda bisa memulai menanam bahan makanan Anda di halaman rumah. Makanan organik ini biasanya tumbuh tanpa pestisida atau zat kimia untuk kesuburanm jadi jangan khawatir dengan racun. Mungkin lalapan juga bisa jadi pelengkap menu Anda.
   5. Jika Anda mulai bingung dengan menu makanan. Sebaiknya belilah buku masak vegetarian. Selain rasanya lebih pas dengan selera Anda, Anda juga bisa yakin benar tak ada kandungan daging didalamnya dibanding Anda membeli masakan jadi di luar.
   6. Cobalah berkreasi dengan bahan-bahan makanan Anda. Anda juga bisa mencoba masakan etnik seperti masakan a la India, Cina, Thailand, Italia dan Meksiko. Masakan di negara-negara tersebut biasanya tak berdaging. Atau Anda juga bisa mengunjungi restoran vegetarian di kota Anda.
   7. Pertimbangkan apa alasan Anda menjadi seorang vegetarian. Jika Anda sudah yakin, maka bersungguh-sungguhlah. Bergabunglah dengan grup vegetarian di situs dan Anda bisa tahu banyak tentang kehidupan seorang vegetarian. Ada orang yang bisa dengan mudahnya menyesuaikan diri menjadi vegan. Namun ada juga yang tidak bisa begitu saja menjadi seorang vegetarian. Sebenarnya hal tersebut terjadi karena kurangnya asupan nutrisi yang ia dapat sebab ia tak tahu kandungan gizi dari makanan yang harus dikonsumsinya.

Jangan salah langkah. Anda juga bisa mengunjungi ahli gizi untuk berkonsultasi mengenai masalah tersebut

Kamis, 27 September 2012

PIKIRAN POSITIF

 FILOSOFI HIDUP

Bila memikirkan sesuatu ternyata hanya membuatmu sedih, maka segera ahlihkan pikiranmu, pikirkan hal yang lain dan positiflah


LELUCON

Salah Mengenal Seseorang

Pada suatu sore, dua mantan teman sekolah pada masa kanak-kanak bertemu di tengah jalan.

Yang satu dengan aktif menggandeng tangan yang lain: "Hai, Rusli, kita sudah beberapa tahun tidak ketemu. Perubahanmu sungguh besar sekali. Mukamu yang kemerah-merahan sekarang telah berubah menjadi pucat lesu, perawakanmu dulu tinggi besar, sekarang kok berubah jadi pendek kecil. Apa-apaan ni?"

"Aku bukan Rusli..." jawab yang lain.

"Aduh, sampai namamu pun diganti, hehe..."


TIPITAKA

Kisah Deva Ankura

Sang Buddha mengunjungi alam dewa Tavatimsa untuk membabarkan Abhidhamma kepada Dewa Santusita, yang sebelumnya adalah ibu kandung Beliau. Selama masa itu, terdapat dewa yang bernama Indaka di alam dewa Tavatimsa. Indaka, dalam kehidupannya yang lampau adalah seorang pria, yang telah mempersembahkan sedikit dana makanan pada Anuruddha Thera. Karena perbuatan baik ini dilakukan kepada seorang Thera dalam masa keberadaan ajaran Buddha, maka ia mendapat pahala berlipat ganda. Kemudian, setelah kematian, dia dilahirkan kembali dalam alam Tavatimsa dan menikmati kemewahan alam dewa. Pada saat itu, terdapat dewa lain yang bernama Ankura di alam dewa Tavatimsa yang telah banyak memberikan dana; jauh lebih banyak dari pada apa yang telah Indaka berikan. Tetapi dana itu dilakukan di luar masa keberadaan ajaran Buddha. Sehingga meskipun dananya besar dan banyak, ia menikmati pahala kehidupan dewa dalam ukuran yang lebih kecil dari pada Indaka yang telah mempersembahkan sangat sedikit dana.

Ketika Sang Buddha berada di Tavatimsa, Ankura bertanya kepada Beliau alasan ketidak-sesuaian perolehan pahala itu. Kepadanya Sang Buddha menjawab, “O Dewa! Ketika memberikan dana kamu seharusnya memilih kepada siapa kamu memberi, karena perbuatan dana seperti halnya menanam bibit. Bibit yang ditanam di tanah yang subur akan tumbuh menjadi pohon atau tanaman yang kuat dan hebat, serta akan menghasilkan banyak buah; tetapi kamu telah menebarkan bibitmu di tanah yang tandus, sehingga kamu memperoleh sangat sedikit.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 356 sampai dengan 359 berikut ini :

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
nafsu indria merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari nafsu indria
akan menghasilkan pahala yang besar.

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
kebencian merupakan bencana bagi manusia.
karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari kebencian
akan menghasilkan pahala yang besar.

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
ketidak-tahuan merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari ketidak-tahuan
akan menghasilkan pahala yang besar.

Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
iri hati merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari iri hati
akan menghasilkan pahala yang besar.


VEGETARIAN

 Jadi Vegetarian? Why Not

Mendengar kata vegetarian, yang ada di benak kita pasti orang yang makannya sayur, buah-buahan, dan tidak makan daging. Ya, tidak salah kok. Vegetarian (bisa dibilang) merupakan sebuah pilihan yang dianut oleh orang-orang yang tidak mengonsumsi daging-dagingan beserta olahannya, melainkan hanya mengonsumsi tumbuh-tumbuhan. Paham vegetarian ini banyak dikaitkan dengan keyakinan tertentu, salah satunya pada agama Hindu. Tidak heran mengapa sebagian besar penduduk India yang merupakan pemeluk Hindu menjadi komunitas vegetarian terbesar di dunia.

Vegetarian sendiri diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, namun secara garis besar terbagi menjadi 3:

   1. Lacto-ovo Vegetarian: Jenis vegetarian yang  masih mengonsumsi telur, susu, dan aneka olahannya.

   2. Ovo-vegetarian: Jenis vegetarian yang sudah tidak mengonsumsi olahan susu namun masih mengonsumsi telur.

   3. Vegan: Kelas tertinggi dalam kasta vegetarian yang tidak lagi mengonsumsi aneka olahan produk hewani.

Saya sendiri sudah sekitar 7 bulan terakhir memilih untuk tidak lagi mengonsumsi daging dan aneka olahannya, boleh dibilang saya termasuk pada jenis yang pertama: Lacto-ovo vegetarian. Saya masih minum susu dan makan telur, karena saya masih suka dan membutuhkan energi dari kedua sumber tersebut.

Lalu kenapa memilih menjadi Vegetarian?

Hmmm… Saya juga masih bingung kalau ditanya demikian, bukan karena ingin keren-kerenan, tapi karena banyak sekali pertimbangannya hingga akhirnya saya pelan-pelan meng-adjust sistem pencernaan ini dengan tidak mengonsumsi daging. Singkatnya, saya punya 3 alasan sederhana:

Pertama, tentu alasan kesehatan. Saya termasuk orang yang paranoid dengan kesehatan sendiri, namun untungnya adalah saya jadi sangat (terlalu) aware terhadap perubahan-perubahan pada tubuh saya. Saya sempat menderita maag dan mantan penderita konstipasi (sembelit) akut. Kurang minum air sedikit saja, besoknya langsung tidak bisa BAB. Saking parahnya sejak tahun 2011 lalu, saya mulai menandai kalender dengan jadwal BAB saya. Dan selama lebih kurang 6 bulan, hasilnya sangat mengejutkan: rata-rata dalam 1 minggu saya hanya BAB 3 kali dan sebagian besarnya keluar dengan sulit! Memang cukup ekstrim kalau hanya gara-gara sembelit saja saya jadi tidak lagi makan daging, tapi saya punya feeling yang kuat kalau perut saya cukup tidak ramah dalam mengolah daging.

Kedua, penyediaan daging sebagai bahan makanan sudah menjadi industri yang tidak manusiawi lagi. Saya masih ingat reportase sebuah TV swasta yang menayangkan kejamnya penyiksaan terhadap sapi sebelum disembelih; mulai dari penyuntikan hingga penggembungan dengan menyesakkan selang air ke perut sapi sampai menggelepar-gelepar tidak berdaya. Itu belum seberapa, setelah disembelih hingga proses pendistribusian daging pun tidak terkira banyaknya sentuhan-sentuhan gaib yang menjadikan daging tersebut mati nutrisi alias contains nothing. Memang tidak semua industri pengolahan daging seperti demikian, tentu masih ada industri yang clean and pure tapi dugaan saya jumlahnya semakin sedikit.

Ketiga, cukup singkat dan mudah, yaitu karena saya memang tidak terlalu suka daging. Kalau di meja makan tersedia pilihan: rendang, ayam goreng, ikan kembung, dan tempe bacem, pilihan saya jatuh pada tempe bacem, sekerat ikan kembung, dan sedikit kuah rendang. Jadi setelah saya timbang-timbang, tidak akan terlalu berat rasanya untuk say goodbye dengan daging sapi.

Setelah 7 bulan berlalu, perubahan apa yang terjadi?

Banyak! Pada 2 bulan pertama jadi sering merasa lemas, dugaan saya karena anemia (dan ternyata benar setelah mengecek kadar Hb darah). Solusinya saya minum tablet penambah darah dan memperbanyak konsumsi telur. Lewat dari 2 bulan tersebut, frekuensi BAB jadi semakin rutin dan konsistensinya tidak lagi keras. Kemudian sendawa dan jerawat jadi semakin berkurang (entah ini ada hubungannya atau tidak).

Bicara berat badan, ternyata tidak berpengaruh banyak. Sempat turun sekitar 2 kilo, tapi sekarang sudah stabil. Satu yang saya pahami, menjadi vegetarian bukanlah cara yang tepat untuk menurunkan berat badan, dan itu memang saya rasakan sendiri.

Bicara pendapat orang-orang sekitar, tante saya yang pintar masak sempat ngeledek: “Yakin ngga mau makan daging lagi? Sudahlah jangan lebay“. Saya hanya tersenyum mendengarnya. Saya akui memang tidak mudah, apalagi jika keluarga sebagai lingkungan terdekat tidak mendukung. Bahkan teman saya ada yang bilang: “Itu kan tidak mensyukuri nikmat Allah” dan “Itu sama saja dengan mengharamkan apa yang sudah dihalalkan Allah“

Wah, cukup tajam nih. Tapi saya punya pembelaan sendiri. Saya bukannya tidak mensyukuri, apalagi mengharamkan apa yang sudah dihalalkan. Saya hanya memilih untuk tidak memasukkannya kedalam piring makan saya. Icip-icip sedikit saya rasa wajar, dan saya sama sekali tidak menghindarinya seperti pork. Cukup simpel.

Seorang guru saya pernah berpesan: “Selalu ingat ini dalam setiap jamuan: take what you want, but eat what you take“

So, it all starts from our plate!