Laman

Selasa, 24 April 2012

MAKAN UBI JUGA BISA BAHAGIA


FILOSOFI HIDUP

Diogenes, seorang filsuf, makan ubi sebagai santap malamnya. Hal itu dilihat
oleh rekannya, filsuf Aristippos, yang hidup enak dan mewah karena menjilat
raja. Aristippos berkata: "Kalau engkau mau belajr menghamba kpda raja, engkau
tidak perlu lagi hidup dengan makan sampah seperti ubi itu" Jawab Diogenes:
"Jika engkau sudah belajar hidup dengan makan ubi, engkau tidak perlu menjilat
raja."


LELUCON

Pekerjaan Sesuai dengan Bidang Studi

Sesudah lulus kuliah di universitas, seorang mahasiswa fakultas mesin dan alat
elektronik coba melamar pekerjaan di suatu perusahaan.

Bos perusahaan itu sangat puas dengan syarat-syarat yang dimilikinya dan
bermaksud akan menerimanya sebagai salah seorang pegawainya, maka itu dia
menanyakan lebih lanjut apa saja tuntutannya.

Dia berkata: "Pertama, pekerjaan harus sesuai dengan jurusan yang saya pelajari;
kedua, harus diberi sebuah kantor khusus yang independen dan ketiga, harus ada
telepon khusus."

Setelah berpikir sejenak, sang bos menyanggupi akan memenuhi semua tuntutan itu.

Hari berikutnya, waktu mahasiswa itu datang ke kantor untuk mulai bekerja
barulah jelas bahwa pekerjaannya ialah mengoperasikan lift.


TIPITAKA

Kisah Seorang Mantan Bhikkhu

Sebagai seorang murid Y.A.Mahakassapa, bhikkhu ini telah mencapai empat tingkat
pencerapan mental (jhana). Suatu hari ketika ia pergi untuk menerima dana
makanan di rumah pamannya, ia melihat seorang wanita dan merasa keinginan yang
sangat kuat untuk memilikinya. Kemudian ia meninggalkan Pasamuan Bhikkhu
(Sangha).

Sebagai seorang umat awam, ia mengalami kegagalan karena ia tidak bekerja keras.
Pamannya mengusir mantan bhikkhu itu dari rumahnya. Kemudian ia berkawan dengan
beberapa pencuri. Dalam salah satu aksinya, mereka semua ditangkap oleh yang
berwajib dan dibawa ke makam untuk di hukum mati.

Y.A. Mahakassapa, melihat mantan muridnya ketika sedang dibawa keluar, dan
berkata padanya, "Muridku, jagalah pikiranmu teguh pada satu objek meditasi."
Seperti diperintahkan, ia berkonsentrasi dan membiarkan dirinya masuk ke dalam
keadaan pencerapan mental yang dalam. Di makam, saat petugas hukuman mati sedang
membuat persiapan untuk membunuhnya, mantan bhikkhu tersebut sangat tenang dan
tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan atau kegelisahan. Petugas tersebut serta
para penonton terpesona dan sangat tertarik dengan keberanian dan ketenangan
orang itu. Kemudian mereka melaporkan tentang orang itu kepada Raja dan kepada
Sang Buddha.

Raja memberi perintah untuk melepaskan orang itu. Sang Buddha ketika mendengar
tentang kejadian tersebut mengirimkan sinar Beliau dan muncul di hadapan pencuri
itu sehingga ia seperti berhadapan langsung dengan Sang Buddha.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 344 berikut :

Setelah bebas dari hutan keinginan
(=kehidupan rumah tangga),
ia menemukan hutan kesucian
(=kehidupan pertapa).
Tapi, walaupun telah bebas dari keinginan
(akan kehidupan rumah tangga)
ia kembali ke rumah lagi.
Lihatlah orang seperti itu!
Setelah bebas! Ia kembali pada ikatan itu lagi.

Pada akhir khotbah Dhamma tersebut, pencuri yang teguh menjaga pikirannya pada
timbul dan tenggelamnya segala sesuatu yang berkondisi menyadari sifat
ketidak-kekalan, ketidak-puasan, dan tanpa inti dari segala sesuatu yang
berkondisi. Ia mencapai tingkat kesucian sotapatti. Kemudian ia pergi menghadap
Sang Buddha di Vihara Jetavana, dan ia sekali lagi diterima masuk ke dalam
Pasamuan Bhikkhu (Sangha) oleh Sang Buddha, dan ia dengan cepat mencapai tingkat
kesucian arahat.


VEGETARIAN

Buku Vegetarian Anak Akan Segera Beredar

Gaya hidup vegetarian dinilai sehat dan dapat mencegah munculnya berbagai
penyakit. Bagi Ruby Roth, hal ini penting diajarkan kepada anak-anak sejak dini.
Ia pun menyebarkan misinya lewat buku cerita bergambar.

Ruby (29) adalah seorang seniman, desainer, dan penulis yang kini tinggal di Los
Angeles, Amerika Serikat. Ia menjadi vegan sejak 2003. Saat mengajar seni di SD,
ia menyadari bahwa anak didiknya tertarik dengan pola makan vegan. Hal inilah
yang menginspirasi Ruby menerbitkan buku anak-anak pertama tentang veganisme,
yaitu 'That's Why We Don't Eat Animals', pada 2009.

Buku tersebut mengenalkan istilah vegetarian dan vegan dengan bahasa yang mudah
dicerna. Ruby membandingkan hewan yang berada di habitat alaminya dengan yang
berada di peternakan. Dalam buku ini digambarkan bahwa hewan di alam bebas hidup
bahagia bersama keluarganya, sementara di peternakan hewan merasa sedih karena
akan dijadikan makanan manusia.

Ruby juga menuliskan efek dari konsumsi hewan terhadap lingkungan, hutan hujan,
dan spesies yang terancam punah. Di halaman akhir, ia mencantumkan cara agar
anak bisa belajar lebih jauh tentang gaya hidup vegetarian dan vegan. Buku ini
sedang dicetak ulang dan akan hadir dalam berbagai bahasa.

Sukses dengan buku pertama, kini Ruby sedang bersiap-siap meluncurkan buku
keduanya yang berjudul 'Vegan is Love' pada 24 April 2012. Buku ini lebih banyak
membahas aspek di luar makanan. Di sini, Ruby mengenalkan veganisme sebagai gaya
hidup yang penuh kasih sayang.

Ia menyampaikan pesan bahwa anak-anak dapat melakukan aksi untuk melindungi
hewan, lingkungan, dan manusia. Caranya adalah dengan menghindari penggunaan
hewan dalam makanan, pakaian, dan hiburan (misalnya sirkus). Ruby juga
menuliskan tentang keuntungan cocok tanam organik. Inti pesan yang ia ingin
sampaikan adalah 'tuangkan rasa cinta kita ke dalam tindakan nyata'.

Sebagai sarjana seni, Ruby tak menemui kesulitan dalam menggambar ilustrasi
buku. Untuk memperluas wawasannya tentang vegetarian dan vegan, ia pun melakukan
riset. Peternakan hewan, kesehatan, nutrisi, dan manfaat dari konsumsi sumber
nabati ia pelajari selama hampir 10 tahun.

Menurut Ruby, anak-anak punya ketertarikan luar biasa terhadap veganisme. "Saya
menerima banyak email dari orang tua yang anaknya terinspirasi melakukan sesuatu
untuk menolong hewan," ujar Ruby kepada Green Parent Chicago.

Ia mengaku tidak ada anak yang takut setelah membaca buku tersebut. "Saya
menekankan satu hal kepada mereka: jangan takut jika kita punya kekuatan untuk
mengubahnya! Ternyata, mereka menangkap pesan tersebut," ucap Ruby bangga.

Meski demikian, kehadiran buku ini menuai kontroversi di kalangan orang dewasa.
Mereka menganggap veganisme tak cocok untuk anak-anak yang sedang dalam masa
pertumbuhan. Selain itu, konten buku ini dinilai belum pantas untuk anak usia
4-10 tahun.

Ruby punya jawaban atas hal ini. "Orang dewasa sudah terikat secara emosional
dengan daging. Pola pikir mereka dibentuk oleh kaum mayoritas hingga tak
sensitif lagi akan kekerasan terhadap hewan. Kita harus belajar pada anak-anak.
Mereka lebih terbuka terhadap gagasan menyelamatkan hewan," tegas Ruby.

"Ketika dihadapkan dengan realitas betapa buruknya pola makan kita, wajar jika
kita jadi membela diri. Bagi saya, reaksi emosional seperti itu justru semakin
meyakinkan saya bahwa kita sangat membutuhkan perubahan," tambah wanita yang
sering menjadi konsultan dan juru bicara tentang veganisme ini.

Selasa, 10 April 2012

JANGAN MALAS


FILOSOFI HIDUP


Dalam menghadapi kesusahan apapun wujudnya, jangan pernah menyerah, miliki mental baja dan pantang mundur, demikian pula ketika kita hidup dalam kekurangan, janganlah pernah menjadi peminta minta, tapi segera bangkit dari keterpurukan dan bekerja lebih giat, jangan pernah menunda dan bermalas malasan. Selalu ada rejeki, bagi orang yang tekun dan rajin bekerja


LELUCON

Strategi Ekspansi Perusahaan

Mr. Donk pebisnis sukses, seorang direktur sekaligus pemilik perusahaan multi nasional. Ia memiliki kebiasaan mengatakan "terserah" hampir pada setiap kalimat yang ia ucapkan. Suatu hari ia memimpin rapat dengan para manajer utamanya dengan topik ekspansi sisnis. Terjadi dialog sebagai berikut:

Manajer SDM: "Mr. Donk apakah kami boleh merekrut karyawan baru untuk mensukseskan ekspansi bisnis ini?"

Mr. Donk: "Terserah Saudara, jika itu dibutuhkan."

Manajer marketing: "Mr. Donk apakah kami boleh menambah anggaran pemasaran?"

Mr.Donk : "Terserah Saudara, jika dipandang itu perlu..."

Setelah semua Manajernya mengajukan pertanyaan dan dijawab dengan jawaban yang sama, diakhir Rapat Sang Boss itu bertanya:

"Apakah saudara-saudara siap melaksanakan program ekspansi bisnis ini?"

Serempak semua manajer menjawab: "Terserah Mr.Donk...!!!"


TIPITAKA

Kisah Seekor Induk Babi Muda

Suatu kesempatan, ketika Sang Buddha sedang berpindapatta di Rajagaha, ia melihat seekor induk babi muda yang kotor dan Beliau tersenyum. Ketika ditanya oleh Ananda, Sang Buddha menjawab, “Ananda, babi ini dulunya adalah seekor ayam betina dimasa Buddha Kakusandha. Karena ia tinggal di dekat ruang makan di suatu vihara, ia biasa mendengar pengulangan teks suci dan khotbah Dhamma. Ketika ia mati, ia dilahirkan kembali sebagai seorang putri.

Suatu ketika, saat pergi ke kakus, sang Putri melihat belatung dan ia menjadi sadar akan sifat yang menjijikkan dari tubuh. Ketika ia meninggal dunia, ia dilahirkan kembali di alam Brahma sebagai brahma puthujjana; tetapi kemudian karena beberapa perbuatan buruknya, ia dilahirkan kembali sebagai babi betina. Ananda ! Lihat, karena perbuatan baik dan perbuatan buruk tidak ada akhir dari lingkaran kehidupan.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 338 sampai dengan 343 berikut ini :

Sebatang pohon yang telah ditebang
masih akan dapat tumbuh dan bersemi lagi
apabila akar-akarnya masih kuat
dan tidak dihancurkan.
Begitu pula selama akar nafsu keinginan tidak dihancurkan,
maka penderitaan akan tumbuh berulang kali.

Apabila tiga puluh enam nafsu keinginan
di dalam diri seseorang mengalir deras
menuju objek-objek yang menyenangkan,
maka gelombang pikiran yang penuh nafsu
akan menyeret orang yang memiliki
pandangan salah seperti itu.

Di mana-mana mengalir arus (=nafsu-nafsu keinginan);
di mana-mana tanaman menjalar tumbuh merambat.
Apabila engkau melihat tanaman menjalar
(=nafsu keinginan) tumbuh tinggi,
maka harus kau potong akar-akarnya
dengan pisau (=kebijaksanaan).

Dalam diri makhluk-makhluk timbul rasa senang mengejar objek-objek indria,
dan mereka menjadi terikat pada keinginan-keinginan indria.
Karena cenderung pada hal-hal yang menyenangkan
dan terus mengejar kenikmatan-kenikmatan indria,
maka mereka menjadi korban kelahiran dan kelapukan.

Makhluk-makhluk yang terikat pada nafsu keinginan,
berlarian kian kemari seperti seekor kelinci yang terjebak.
Karena terikat erat oleh belenggu-belenggu dan ikatan-ikatan,
maka mereka mengalami penderitaan untuk waktu yang lama.

Makhluk-makhluk yang terikat oleh nafsu-nafsu keinginan,
berlarian kian kemari seperti seekor kelinci yang terjebak.
Karena itu seorang bhikkhu yang menginginkan kebebasan diri,
hendaknya ia membuang segala nafsu-nafsu keinginannya.

VEGETARIAN

Vegetarian: Gaya Hidup Sehat, Lingkungan Sehat

”Kita telah melampaui titik ujung. Tapi kita belum sampai pada titik tanpa harapan. Kita masih bisa berbalik, tapi kita harus mengambil arah yang cepat!”, kalimat diatas pernah diucapkan oleh James Hansen, seorang ahli cuaca papan atas di NASA. Maksud dari kutipan diatas adalah ada satu cara untuk menyelamatkan lingkungan yang terlanjur rusak ataupun mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut. Upaya itu adalah dengan menjadi seorang Vegetarian.

Apa itu ’Vegetarian’ ?

Merupakan suatu pola makan yang menghindari makan-makanan dari daging atau menghindari produk-produk dari hewani seperti susu, telur dan lain-lain baik untuk alasan kesehatan maupun spiritual.

Mengapa Vegetarian?

1. Peternakan Sebagai Penyebab Kerusakan Lingkungan

Laporan PBB untuk bidang peternakan dan lingkungan hidup tahun 2006 mengungkapkan bahwa sektor peternakan sebagai penyumbang paling signifikan untuk krisis lingkungan yang serius. Peternakan menghasilkan 64 persen dari amonia yang dihasilkan dari kotoran hewan, yang menimbulkan hujan asam. Peternakan juga merupakan sumber utama dari kerusakan tanah dan air.

2. Hakekat Manusia Berdasarkan Anatominya

Dari susunan Giginya manusia sebenarnya tergolong dalam tipe Herbivora yakni pemakan tumbuh-tumbuhan. Hewan-hewan karnivora memiliki gigi dan kuku yang tajam struktur ini berguna untuk mengoyak daging sedangkan manusia dan hewan herbivora memiliki susunan gigi yang majal atau seri yang fungsinya untuk mengunyah. Terdapat kemiripian anatomi antara manusia dan hewan herbivora misalnya jumlah kelenjar ludah, kelenjar lambung, dan lain-lain. Secara anatomi manusia sebenarnya tergolong dalam jenis herbivora atau pemakan tumbuh-tumbuhan.

Namun banyak dari manusia yang beranggapan bahwa dirinya karnivora atau cenderung omnivora (pemakan daging dan tumbuhan). Padahal konsumsi daging terbukti sulit terurai dalam usus dan lebih cepat membusuk. Penelitian juga menunjukkan bahwa mengkonsumsi daging dapat dihubungkan dengan kerusakan sel otak, salah satu sebab penyakit Alzheimer (hilangnya fungsi mental) pada orang berusia lanjut. Menurut Komite Dokter yang bertanggung jawab untuk pengobatan, risiko terkena Alzheimer lebih tinggi bagi orang-orang yang mengkonsumsi makanan dengan kolesterol tinggi, lemak jenuh, kalori tinggi, dan makanan yang rendah serat, sayuran, maupun buah-buahan.

Sebagian orang beranggapan bahwa dengan menjadi seorang vegetarian mereka mendapati tubuh mereka yang menjadi lemas, dan terlihat pucat. Ini bukanlah permasalahan yang serius karena saat kita beralih menjadi seorang vegetarian secara otomatis kita mengubah pola makan kita dan hal ini memerlukan adaptasi dan hal seperti ini tidak perlu dikhawatirkan karena tubuh kita memiliki adaptasi yang alamiah.

3. Dampak Pola Makan Terhadap Kesehatan Tubuh

Apa yang kita konsumsi dapat mencerminkan seperti apa kesehatan kita. Perlu diketahui sebagian besar penduduk dunia hampir 80% adalah seorang pemakan daging (karnivora) atau pemakan daging dan tumbuh-tumbuhan atau omnivora. Ironisnya, penderita penyakit jasmani seperti stroke, jantung, kanker, obesitas dan penyakit pembuluh kapiler disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumi produk-produk hewani.

Disamping itu dengan tidak mengkonsumsi produk hewani ternyata berdampak positif terhadap kesehatan rohani, terutama pada kontrol emosi hal ini di karenakan hormon di dalam tubuh tidak terkontamisi dengan hormon dari hewan yang dikonsumsi sehingga membuat emosi lebih stabil.