Laman

Selasa, 18 Oktober 2011

KEHORMATAN

FILOSOFI HIDUP

Walaupun harta duniawi berharga, nilai mereka bisa dihitung. Tapi kehormatan. Sebaliknya, tak ternilai. Mereka yang bisa mengenalinya akan dapat melakukan hal yang hebat


LELUCON

Macam-Macam Pedagang

Pedagang yang paling setia: tukang bakso, walaupun daganganya habis dia pasti menyisakan 2 bakso untuk istrinya di rumah.

Pedagang yang selalu bohong: tukang roti, bilangnya roti tawar tapi tidak bisa ditawar.

Pedagang yang paling nekat: tukang gas, sudah tahu jalanan menurun masih saja bilang, "gas..gas" bukan "rem..rem.."

Pedagang yang tidak ada kerjaan: tukang nasi goreng, nasi sudah mateng masih saja digoreng.

Pedagang yang tidak pernah menyesal: tukang nasi bubur, nasi sudah jadi bubur tetep saja dijual.


TIPITAKA

Kisah Kapila dan Ikan

Pada masa Buddha Kasapa, ada seorang bhikkhu bernama Kapila yang sangat terpelajar dalam Kitab Suci (Pitaka). Karena sangat terpelajarnya, ia memperoleh kemasyuran dan keberuntungan. Ia juga menjadi sangat sombong dan memandang rendah bhikkhu-bhikkhu lain. Bila para bhikkhu lain menunjukkan padanya apa yang pantas dan apa yang tidak pantas, ia selalu saja menjawab dengan pedas, “Berapa banyak yang kau tahu?” Hal itu menyiratkan bahwa ia tahu lebih banyak daripada bhikkhu-bhikkhu lain. Dengan demikian, lama kelamaan semua bhikkhu yang baik menjauhinya dan hanya bhikkhu-bhikkhu yang tidak baik berada di sekelilingnya.

Pada suatu hari Uposatha, ketika para bhikkhu mengulang ‘Peraturan Pokok’ bagi para bhikkhu (=Patimokkha), Kapila berkata, “Tidak ada apa yang dikatakan sebagai Sutta, Abidhamma, atau Vinaya. Tidak ada bedanya apakah kamu mempunyai kesempatan untuk mendengar Patimokkha atau tidak,” dan lain-lainnya. Kemudian ia meninggalkan para bhikkhu yang sedang berkumpul. Jadi, Kapila merupakan rintangan bagi pengembangan dan pertumbuhan Ajaran (Sasana).

Untuk perbuatan jahat ini, Kapila harus menderita di alam neraka (niraya) antara masa Buddha Kasapa dan Buddha Gotama. Setelah itu ia dilahirkan kembali sebagai seekor ikan di Sungai Aciravati. Ikan tersebut, seperti disebutkan di atas, mempunyai tubuh berwarna keemasan yang sangat indah, tetapi mulutnya berbau tidak enak yang sangat menusuk hidung.

Suatu hari, ikan tersebut ditangkap oleh beberapa nelayan dan karena sangat indah, mereka membawanya kepada Raja. Kemudian Raja membawa ikan tersebut kepada Sang Buddha. Ketika ikan itu membuka mulutnya, bau yang tidak enak dan sangat menusuk menyebar ke sekeliling. Raja bertanya kepada Sang Buddha, mengapa ikan seindah itu mempunyai bau yang sedemikian tidak enak dan menusuk hidung.

Kepada Raja dan para pengiringnya, Sang Buddha menjelaskan, “O Raja! Pada masa Buddha Kasapa, ada seorang bhikkhu yang sangat terpelajar, yang mengajarkan Dhamma pada lainnya. Karena perbuatan baik itu, ketika ia dilahirkan kembali pada kehidupan yang lain, meskipun sebagai seekor ikan, ia memiliki tubuh keemasan. Tetapi bhikkhu itu sangat serakah, sombong, dan memandang rendah orang lain; ia juga mengabaikan Peraturan Ke-bhikkhu-an (Vinaya), dan mencaci maki para bhikkhu yang lain. Karena perbuatan buruk ini, ia dilahirkan di alam neraka (niraya), dan sekarang, ia menjadi seekor ikan yang indah dengan mulut yang berbau busuk.”

Sang Buddha kemudian beralih kepada ikan itu dan bertanya apakah ia mengetahui ke mana ia akan dilahirkan kembali pada kehidupan yang akan datang. Ikan tersebut memberi isyarat bahwa ia akan masuk kembali ke alam neraka (niraya) dan ia dipenuhi dengan perasaan sangat sedih. Sebagai mana diperkirakan, pada saat kematiannya, ikan tersebut dilahirkan kembali di alam neraka (niraya), untuk menerima akibat perbuatan buruk lain.

Semua yang hadir mendengarkan kisah ikan tersebut menjadi terkejut. Pada mereka, Sang Buddha memberikan khotbah tentang manfaat mengkombinasikan antara belajar dengan praktek.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 334, 335, 336, dan 337 berikut ini :

Bila seseorang hidup lengah,
maka nafsu keinginan tumbuh,
seperti tanaman Maluwa yang menjalar.
Ia melompat dari satu kehidupan
ke kehidupan yang lain,
bagaikan kera yang senang mencari
buah-buahan di dalam hutan.

Dalam dunia ini,
siapapun yang dikuasai oleh
nafsu keinginan rendah dan beracun,
penderitaannya akan bertambah
seperti rumput Birana yang tumbuh dengan cepat
karena disirami dengan baik.

Tetapi barang siapa dapat mengatasi nafsu keinginan
yang beracun dan sukar dikalahkan itu,
maka kesedihan akan berlalu dari dalam dirinya,
seperti air yang jatuh dari daun teratai.

Kuberitahukan hal ini kepadamu:
Semoga engkau sekalian yang telah datang
berkumpul di sini memperoleh kesejahteraan!
Bongkarlah nafsu keinginanmu,
seperti orang mencabut akar rumput Birana yang harum.
Jangan biarkan Mara
menghancurkan dirimu berulang kali,
seperti arus sungai menghancurkan rumput ilalang
yang tumbuh di tepi.


VEGETARIAN

MEMILIH MENJADI VEGETARIAN.

Di saat kita menghindari kolesterol tinggi tiada lain pilihan jatuh kepada makanan tinggi serat rendah lemak. Itulah gaya hidup sehat dengan reiki terhadap makanan saat ini.Tentu saja banyak juga orang tidak menyantap daging setiap kali makan. Mereka lebih senang makan sayur dan buah sebagai ganti menu harian.

Boleh dikatakan menjadi vegetarian jika seseorang sudah tidak mau lagi mengkonsumsi daging sebagai menu harian. Tak ubahnya menyantap makanan biasa, bagi orang yang menjalani hidup sebagai vegetarian juga menjalani diet vegetarian. Dengan menjalankan diet vegetarian diharapkan kesehatan seseorang akan semakin baik tanpa dihantui kelebihan kolesterol setiap kali menyantap makanan.

Menurut gaya hidup sehat awet muda dalam artikelnya, ada dua keuntungan seseorang menjalankan diet vegetarian. Pertama banyak serat berarti menyehatkan saluran pencernaan selain mencegah kanker usus. Kedua, diet vegetarian cenderung rendah garam berarti terhindar dari darah tinggi.

Anda ingin tahu berapa banyak orang Amerika makan garam dapur sehari? Di negara sana rata-rata satu setengah sendok teh atau lebih dari 9 gram. Berarti sodium yang masuk sekitar 3.5 gram padahal kebutuhan tubuh hanya 1.2 gram saja atau paling banyak 2.5 gram. Asupan garam sebanyak itu termasuk yang biasa sehari-hari kita konsumsi.

Ini berarti pola makan model orang barat sudah menjadi budaya makan kita? Coba lihat di mall atau restoran cepat saji. Di sana tersedia menu siap saji, junk food dan makanan olahan pabrik yang cenderung kelebihan garam. Karena itu tidak heran kalau penderita darah tinggi di jaman sekarang ini cenderung meningkat khususnya yang biasa menyantap menu barat.

Makanan rendah lemak tinggi serat dengan cara lebih banyak mengkonsumsi sayur dan buah. Sayur dan buah untuk diet vegetarian bagi penderita diabetes.
Bukan berarti kita alergi terhadap menu orang barat. Boleh saja sekali-kali menyantap menu model barat asalkan tidak berlebihan. Sebaliknya dengan menjadi vegetarian menu mereka cenderung lebih rendah kadar garamnya. Selain itu mereka akan mengkonsumsi lebih banyak buah-buhanan dan sayur mayur.

Penelitian yang pernah dilakukan F.M Sacks dalam studi dengan diet baru rendah garam DASH ( Diet Approach to Stop Hypertension ) menunjukkan hasilnya dibandingkan hasil studi penelitian sebelumnya. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa darah tinggi orang modern naik disebabkan oleh kelebihan asupan sodiom dalam garam dapur.

Setelah menjadi vegetarian tekanan darah diukur . Hasilnya tekanan darah vegetarian lebih rendah daripada yang bukan vegetarian. Selain rendah sodium karena diet vegetarian mereka terhindar dari kemungkinan darah tinggi. Asupan protein dari sumber hewani juga berpengaruh terhadap kesehatan tulang.

Riset di universitas California pada ibu berusia 65 tahun ke atas memperlihatkan bahwa responden yang mengkonsumsi protein hewan lebih banyak dari protein nabati akan kehilangan masa tulang lebih besar. Akibat banyak kehilangan massa tulang maka berisiko patah tulang dan osteoporosis. Selain itu jumlah asupan protein hewani tidak berkolerasi dengan kepadatan tulang.

Diperkirakan wanita dengan asupan protein hewani tinggi, rata-rata tiga kali lebih sering mengalami patah tulang paha dibandingkan dengan yang protein hewaninya rendah. Kecukupan protein tetap penting. Namun memilih protein nabati dan membatasi protein hewani pada lanjut usia juga harus dianggap sama pentingnya. Untuk mereka yang berusia muda protein hewani dibutuhkan lebih banyak dibandingkan dengan protein nabati.

Kita cermati menu orang sekarang rata-rata terdiri dari daging, ikan, telur dan bahan makanan yang berasal dari produk susu. Selain cenderung kelebihan lemak, asupan sodium dari garam dapur menjadi penyebab meningkatnya tekanan darah. Padahal menu olahan yang sudah disimpan, diawetkan, ditambah macam-macam zat kimiawi selain kurang kandungan gizinya juga berbahaya bagi kesehatan.

Menu junk food sebagaimana lazim dikonsumsi warga kota besar sebetulnya tinggal ampas. Sebab isinya sebagian besar hanya gula, garam dan bumbu dengan hanya sedikit kandungan bahan gizi utamanya. Termasuk di sini bahaya zat pengawet dalam makanan yang perlu diperhitungkan.

Pembuluh darah orang Amerika sudah kena karat lemak (aterosklerosis) sejak usia muda mengingat menu lemaknya berlebihan sejak usia bayi karena minum susu sapi, makan burger, steak, sosis, es krim dan sejenisnya. Kita sebenarnya sudah terancam oleh bahan-bahan yang sebenarnya sudah terbukti berbahaya tapi masih juga dikonsumsi untuk jangka waktu lama bahkan sejak bayi. Karena sangat berbahaya bagi kesehatan maka menu vegetarian agaknya sudah waktunya kita pertimbangkan untuk beralih pada menu yang lebih arif menuju sehat, yakni lebih banyak sayur dan buah serta membatasi daging, telur dan susu.

Belajar dari suku-suku tertentu di dunia yang rata-rata berusia panjang ternyata menu mereka lebih banyak mengandung protein nabati ketimbang hewani. Hendaknya itu menyadarkan kita untuk memihak pada menu vegetarian sekali pun bukan menjadi vegetarian sejati. Cukup saja dengan makan ikan laut sebagai pengganti daging. Anggapan bahwa kurang makan daging membuat badan lemah cuma mitos belaka. Vegetarian yang berkecukupan semua zat gizinya tidak menjadi lemah daripada yang bukan vegetarian. Mereka bahkan relatif sehat.

Kalau sudah tahu manfaat menjadi vegetarian mengapa tidak memilih menjadi vegetarian? Bahwa menurut penelitian tubuh manusia sudah diprogam mampu bertahan hidup sampai usia 120 tahun tapi tidak semua orang mampu menempuhnya hingga usia itu. Selain memanjakan pola hidup salah yaitu makan rakus, banyak lemak, gula dan garam namun miskin sayur dan buah dalam menu harian, maka sudah waktunya kita beralih menuju hidup sehat dengan mencoba menjadi vegetarian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar