Laman

Kamis, 18 Agustus 2011

KUNCI KEBAHAGIAAN

FILOSOFI HIDUP

Belajarlah untuk membiarkan berlalu. Itulah kunci kebahagiaan


LELUCON

Lomba Nyanyi Tujubelasan

Di suatu kampung ada peserta ikut lomba nyanyi lagu Hari Kemerdekaan. Dengan semangat dia mulai menyanyi:

"Enam belas Agustus tahun empat lima ..."

Juri : "Bapak, salah itu ... Ulangi !"

Peserta mulai lagi:

"Enam belas Agustus tahun empat lima ..."

Juri : "Masih salah ... Ini kesempatan terakhir!"

Peserta lomba: "Saya ndak salah pak, sampian dengar saya nyanyi dulu"

Akhirnya juri serius mendengarkan,

"Enam belas Agustus tahun empat lima... BESOKNYA hari Kemerdekaan kita ..."


TIPITAKA

Kisah Kapila dan Ikan

Pada masa Buddha Kasapa, ada seorang bhikkhu bernama Kapila yang sangat terpelajar dalam Kitab Suci (Pitaka). Karena sangat terpelajarnya, ia memperoleh kemasyuran dan keberuntungan. Ia juga menjadi sangat sombong dan memandang rendah bhikkhu-bhikkhu lain. Bila para bhikkhu lain menunjukkan padanya apa yang pantas dan apa yang tidak pantas, ia selalu saja menjawab dengan pedas, “Berapa banyak yang kau tahu?” Hal itu menyiratkan bahwa ia tahu lebih banyak daripada bhikkhu-bhikkhu lain. Dengan demikian, lama kelamaan semua bhikkhu yang baik menjauhinya dan hanya bhikkhu-bhikkhu yang tidak baik berada di sekelilingnya.

Pada suatu hari Uposatha, ketika para bhikkhu mengulang ‘Peraturan Pokok’ bagi para bhikkhu (=Patimokkha), Kapila berkata, “Tidak ada apa yang dikatakan sebagai Sutta, Abidhamma, atau Vinaya. Tidak ada bedanya apakah kamu mempunyai kesempatan untuk mendengar Patimokkha atau tidak,” dan lain-lainnya. Kemudian ia meninggalkan para bhikkhu yang sedang berkumpul. Jadi, Kapila merupakan rintangan bagi pengembangan dan pertumbuhan Ajaran (Sasana).

Untuk perbuatan jahat ini, Kapila harus menderita di alam neraka (niraya) antara masa Buddha Kasapa dan Buddha Gotama. Setelah itu ia dilahirkan kembali sebagai seekor ikan di Sungai Aciravati. Ikan tersebut, seperti disebutkan di atas, mempunyai tubuh berwarna keemasan yang sangat indah, tetapi mulutnya berbau tidak enak yang sangat menusuk hidung.

Suatu hari, ikan tersebut ditangkap oleh beberapa nelayan dan karena sangat indah, mereka membawanya kepada Raja. Kemudian Raja membawa ikan tersebut kepada Sang Buddha. Ketika ikan itu membuka mulutnya, bau yang tidak enak dan sangat menusuk menyebar ke sekeliling. Raja bertanya kepada Sang Buddha, mengapa ikan seindah itu mempunyai bau yang sedemikian tidak enak dan menusuk hidung.

Kepada Raja dan para pengiringnya, Sang Buddha menjelaskan, “O Raja! Pada masa Buddha Kasapa, ada seorang bhikkhu yang sangat terpelajar, yang mengajarkan Dhamma pada lainnya. Karena perbuatan baik itu, ketika ia dilahirkan kembali pada kehidupan yang lain, meskipun sebagai seekor ikan, ia memiliki tubuh keemasan. Tetapi bhikkhu itu sangat serakah, sombong, dan memandang rendah orang lain; ia juga mengabaikan Peraturan Ke-bhikkhu-an (Vinaya), dan mencaci maki para bhikkhu yang lain. Karena perbuatan buruk ini, ia dilahirkan di alam neraka (niraya), dan sekarang, ia menjadi seekor ikan yang indah dengan mulut yang berbau busuk.”

Sang Buddha kemudian beralih kepada ikan itu dan bertanya apakah ia mengetahui ke mana ia akan dilahirkan kembali pada kehidupan yang akan datang. Ikan tersebut memberi isyarat bahwa ia akan masuk kembali ke alam neraka (niraya) dan ia dipenuhi dengan perasaan sangat sedih. Sebagai mana diperkirakan, pada saat kematiannya, ikan tersebut dilahirkan kembali di alam neraka (niraya), untuk menerima akibat perbuatan buruk lain.

Semua yang hadir mendengarkan kisah ikan tersebut menjadi terkejut. Pada mereka, Sang Buddha memberikan khotbah tentang manfaat mengkombinasikan antara belajar dengan praktek.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 334, 335, 336, dan 337 berikut ini :

Bila seseorang hidup lengah,
maka nafsu keinginan tumbuh,
seperti tanaman Maluwa yang menjalar.
Ia melompat dari satu kehidupan
ke kehidupan yang lain,
bagaikan kera yang senang mencari
buah-buahan di dalam hutan.

Dalam dunia ini,
siapapun yang dikuasai oleh
nafsu keinginan rendah dan beracun,
penderitaannya akan bertambah
seperti rumput Birana yang tumbuh dengan cepat
karena disirami dengan baik.

Tetapi barang siapa dapat mengatasi nafsu keinginan
yang beracun dan sukar dikalahkan itu,
maka kesedihan akan berlalu dari dalam dirinya,
seperti air yang jatuh dari daun teratai.

Kuberitahukan hal ini kepadamu:
Semoga engkau sekalian yang telah datang
berkumpul di sini memperoleh kesejahteraan!
Bongkarlah nafsu keinginanmu,
seperti orang mencabut akar rumput Birana yang harum.
Jangan biarkan Mara
menghancurkan dirimu berulang kali,
seperti arus sungai menghancurkan rumput ilalang
yang tumbuh di tepi.


VEGETARIAN

Makanan Kaya Zat Besi Bagi Vegetarian

Zat besi merupakan mineral yang diperlukan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dalam tubuh dapat membuat seseorang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh dan sering merasa lesu. Hal ini juga merupakan salah satu penyebab anemia.

Banyak orang yang khawatir saat beralih menjadi vegetarian atau vegan, tentang apakah makanan vegetarian dapat memenuhi asupan zat besi yang dibutuhkan tubuh. Apakah Anda salah satu dari mereka? Sebenarnya kekhawatiran ini tidak perlu muncul asalkan Anda mendapatkan informasi yang tepat tentang vegetarian, karena banyak sekali makanan vegetarian yang kaya akan zat besi.

Bahkan menurut sebuah penelitian dengan vegan dan vegetarian sebagai relawan, terlihat kadar zat besi mereka jauh lebih baik daripada orang yang bukan vegetarian. Apa sajakah yang mereka konsumsi?

Makanan Nabati Kaya Zat Besi

Ada dua jenis zat besi yang ditemukan dari makanan, yaitu besi heme dan besi non-heme. Besi heme ditemukan dalam sel-sel darah merah hewan, sementara besi non-heme adalah yang bersumber dari tanaman atau sayuran. Besi non-heme akan diserap dengan baik oleh tubuh apabila dikombinasikan bersama vitamin C. Untuk memaksimalkan penyerapan zat besi cobalah untuk mengurangi konsumsi kopi, teh, dan coklat.

Nah, berikut ini adalah pilihan makanan vegetarian yang kaya akan zat besi:

Sereal. Termasuk sereal seperti sorgum, gandum, oat, millet, barley, dan quinoa. Jenis sereal ini (terutama yang diperkaya zat besi) sangat cocok untuk dikonsumsi sebagai menu sarapan.

Kacang-kacangan dan Polong-polongan. Termasuk kacang black eye, kacang pinto, kacang garbanzo, kacang polong, kacang kedelai, buncis, dan kacang merah.

Produk Kedelai. Termasuk berbagai produk yang terbuat dari kedelai seperti tahu, susu kedelai, yogurt kedelai, tempe, dan perkedel kedelai.

Kacang dan Biji-bijian. Termasuk kuaci dari biji bunga matahari, biji labu, dan biji wijen. Dan juga beberapa jenis kacang-kacangan seperti almond, kacang mete, buah ara kering, aprikot, dan kismis.

Sayuran. Termasuk bayam, lobak hijau, kentang, ubi jalar, kacang hijau, tomat, brokoli, jamur, dan semua sayuran berdaun hijau.

Buah. Termasuk kurma, semangka, berries, plum, pisang, buah kiwi, mangga, markisa, pepaya, delima, anggur, jeruk, persik, dan lain-lain.

Konsumsilah makanan ini untuk memastikan kebutuhan tubuh Anda terhadap zat besi terpenuhi.

Jika Anda merasakan gejala anemia, atasi dengan konsumsi makanan vegetarian yang kaya zat besi dalam diet Anda. Suplementasi zat besi juga dapat Anda konsumsi untuk membantu memasok zat besi dalam tubuh Anda. Lengkapi juga diet Anda dengan asupan vitamin C untuk membantu memaksimalkan penyerapan zat besi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar