Laman

Kamis, 14 Februari 2013

Keikhlasan Tinggi


FILOSOFI HIDUP

Jika kita berbuat baik tetapi tidak merasa berbuat baik, inilah keikhlasan yang amat tinggi


LELUCON

Tidak Diijinkan Bicara Saat Makan

Bapak tidak pernah mengijinkan anaknya berbicara pada waktu sedang makan. Sekali peristiwa, pada waktu makan siang, sang Bapak melihat mimik anaknya agak gelisah, seakan-akan ada sesuatu yang mau diomongkannya. Maka itu Bapak berkata kepadanya: "Kamu mau bicara? Bicaralah!"

"Pak, lalat enak ya?" tanya si anak.

"Tidak!" jawab sang Bapak, "Kamu menanyakan hal ini ada apa?"

"Tadi di piring Bapak ada seekor..."

Bapak: "????"


TIPITAKA

Kisah Brahmana Yang Memiliki Keyakinan Kuat

Suatu ketika, di Savatthi, hidup seorang brahmana yang sangat setia kepada Sang Buddha dan ajaran-Nya. Setelah mendengar khotbah yang diberikan Sang Buddha, setiap hari, ia mengundang para bhikkhu datang ke rumahnya untuk menerima dana makanan. Ketika para bhikkhu telah sampai di rumahnya, ia memperlakukan mereka seperti arahat dan dengan hormat mempersilahkan mereka untuk memasuki rumahnya. Mendapat perlakuan demikian, bhikkhu-bhikkhu yang masih belum mencapai tingkat kesucian (puthujjana) maupun bhikkhu-bhikkhu arahat merasa enggan hati dan memutuskan untuk tidak pergi ke rumah brahmana tersebut keesokan harinya.

Ketika brahmana tersebut mengetahui bahwa para bhikkhu tidak lagi datang ke rumahnya, ia merasa tidak bahagia. Ia pergi menemui Sang Buddha dan memberitahu Beliau tentang para bhikkhu yang tidak lagi datang ke rumahnya. Sang Buddha memanggil para bhikkhu tersebut dan meminta penjelasan. Para bhikkhu mengatakan kepada Sang Buddha bahwa brahmana tersebut memperlakukan mereka semua seperti arahat.

Sang Buddha kemudian bertanya kepada mereka, apakah mereka merasa bangga dan senang ketika mereka diperlakukan seperti itu. Para bhikkhu menjawab tidak.

Kepada mereka Sang Buddha berkata, ” O, para bhikkhu jika engkau tidak merasa bangga dan senang ketika diperlakukan seperti arahat, maka engkau tidak bersalah melanggar peraturan disiplin para bhikkhu yang manapun. Kenyataan brahmana tersebut memperlakukan demikian karena ia sangat setia pada para arahat. Jadi, murid-Ku, engkau harus berjuang keras mengurangi nafsu keinginan dan mencapai tingkat kesucian arahat.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 383 berikut :

O, brahmana, berusalah dengan tekun memotong arus keinginan
dan singkirkanlah nafsu-nafsu indria.
Setelah mengetahui penghancuran segala sesuatu yang berkondisi,
O brahmana, engkau akan merealisasi nibbana, ‘Yang Tidak Terciptakan’.


VEGETARIAN


 Jadi Vegetarian Tidak Sulit Penuhi Gizi

Join to : http://www.hipnoterapimedan.blogspot.com

Pola hidup vegetarian banyak diasumsi hanya memakan sayuran dan sulit memenuhi gizi untuk hidup sehat.

Padahal anggapan seperti itu tidak benar. Ada enam kelompok makanan dari kelompok nabati yang dikonsumsi oleh mereka yang menjalani vegetarian. Yakni, biji-bijian, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan dan jamur-jamuran.

Hal tersebut dikemukakan oleh DR drs Susianto MKM, ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, yang juga koordinator IVU/ International Vegetarian Union Asia Pasifik) dalam Seminar, Talk Show dan Expo Vegetarian di Billiton Hotel&City Club, Senin (17/12/2012) malam.

"Dengan mengkonsumsi enam kelompok makanan tersebut, bisa memenuhi kebutuhan hidup sehat. Kalau ada yang mengatakan hati-hati menjadi vegetarian akan kurang gizi,  itu salah. Tidak ilmiah," kata Susianto yang juga Ketua IVS (Indonesia Vegan Society) dalam seminar yang digelar IVS Belitung tersebut.

Justru, hasil sebuah penelitian anak yang menerapkan pola vegetarian memiliki IQ lebih tinggi dibandingkan yang non vegetarian. Susianto mengemukakan banyak ilmuwan yang merupakan vegetarian, antara lain Albert Einstein, Thomas Alfa Edison juga Phytagoras.

Seminar tersebut juga menghadirkan DR Seto Mulyadi yang dibiasa disapa Kak Seto (Duta Vegan Indonesia yang juga psikolog dan Ketua Komnas Perlindungan Anak), serta drg Chindy Tanjung (Manager IVS dan VSI /Vegan Society Indonesia) yang juga juga pemerhati lingkungan).

Padahal anggapan seperti itu tidak benar. Ada enam kelompok makanan dari kelompok nabati yang dikonsumsi oleh mereka yang menjalani vegetarian. Yakni, biji-bijian, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan dan jamur-jamuran.

Hal tersebut dikemukakan oleh DR drs Susianto MKM, ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, yang juga koordinator IVU/ International Vegetarian Union Asia Pasifik) dalam Seminar, Talk Show dan Expo Vegetarian di Billiton Hotel&City Club, Senin (17/12/2012) malam.

"Dengan mengkonsumsi enam kelompok makanan tersebut, bisa memenuhi kebutuhan hidup sehat. Kalau ada yang mengatakan hati-hati menjadi vegetarian akan kurang gizi,  itu salah. Tidak ilmiah," kata Susianto yang juga Ketua IVS (Indonesia Vegan Society) dalam seminar yang digelar IVS Belitung tersebut.

Justru, hasil sebuah penelitian anak yang menerapkan pola vegetarian memiliki IQ lebih tinggi dibandingkan yang non vegetarian. Susianto mengemukakan banyak ilmuwan yang merupakan vegetarian, antara lain Albert Einstein, Thomas Alfa Edison juga Phytagoras.

Seminar tersebut juga menghadirkan DR Seto Mulyadi yang dibiasa disapa Kak Seto (Duta Vegan Indonesia yang juga psikolog dan Ketua Komnas Perlindungan Anak), serta drg Chindy Tanjung (Manager IVS dan VSI /Vegan Society Indonesia) yang juga juga pemerhati lingkungan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar