Laman

Kamis, 10 Februari 2011

HASIL PERBUATAN

FILOSOFI HIDUP

Tidak akan ada kekecewaan di kala menderita, tiada kesombongan di kala suka, karena orang telah menyadari bahwa segala suka dan duka yang dialami adalah hasil perbuatannya sendiri


LELUCON

Putus Karena Beda Keyakinan

Tono sedang duduk dan curhat sama Budi:

Tono: "Akhirnya aku putus sama Dina..."
Budi: "Lha kamu kenapa putus? Bukannya sudah pernah sepakat mau menikah?"
Tono: "Iya, tetapi batal."
Budi: "Kenapa?"
Tono: "Beda keyakinan..."
Budi: "Beda agama gitu?"
Tono: "Bukan, aku berkeyakinan bahwa aku ganteng, tapi si Dina tidak yakin..."


TIPITAKA

Kisah Para Petapa Nigantha

Suatu hari, beberapa petapa Nigantha pergi untuk mengumpulkan dana makanan dengan mangkuk mereka yang ditutupi dengan sepotong kain. Beberapa bhikkhu melihat mereka dan komentar, Para petapa Nigantha ini, yang menutupi tubuh bagian depan lebih terhormat dibandingkan dengan para petapa Acelaka yang pergi tanpa mengenakan kain penutup apapun. Mendengar komentar ini, para petapa tersebut menjawab dengan tegas, Ya, sesungguhnya kami benar-benar menutupi bagian depan kami (dengan menutupi mangkuk kami); tetapi kami menutupinya bukan karena malu pergi bertelanjang. Kami hanya menutupi mangkuk kami untuk mencegah debu pada makanan kami, karena biarpun debu sekalipun, tetap mengandung kehidupan di dalamnya.

Ketika para bhikkhu tersebut menceritakan apa yang dikatakan para petapa Nigantha kepada Sang Buddha. Beliau menjawab, Para bhikkhu, para petapa tersebut yang pergi dengan menutupi hanya bagian depan tubuh mereka tidak malu dengan apa yang seharusnya memalukan, tetapi malu dengan apa yang seharusnya tidak memalukan; karena pandangan salah mereka, maka mereka hanya akan menuju ke tujuan yang buruk.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 316 dan 317 berikut ini :

Mereka yang merasa malu
terhadap apa yang sebenarnya tidak memalukan,
dan sebaliknya tidak merasa malu
terhadap apa yang sebenarnya memalukan;
maka orang yang menganut pandangan salah seperti itu
akan masuk ke alam sengsara.

Mereka yang merasa takut
terhadap apa yang sebenarnya tidak menakutkan,
dan sebaliknya tidak merasa takut
terhadap apa yang sebenarnya menakutkan;
maka orang yang menganut pandangan salah seperti itu
akan masuk ke alam sengsara.

Pada akhir khotbah Dhamma ini, banyak petapa Nigantha menjadi ketakutan dan bergabung dalam Pasamuan Bhikkhu (Sangha).


VEGETARIAN

Kucing Vegetarian

Dapatkah seekor kucing menjadi vegetarian? Kebanyakan dokter hewan akan berkata, Tidak mungkin. Saya tidak pernah mendengar hal seperti itu. Bagi kucing, lebih baik mati dari pada menjadivegetarian ! Tetapi Saudari Liu punya seekor kucing yang sangat luar biasa, bernama Bighead (si Kepala Besar) yang sangat ketat bervegetarian, menolak untuk menyentuh makanan apa saja yang berbau daging, bahkan juga daging vegetarian. Di bawah ini adalah cerita yang menarik dari kucing yang luar biasa ini.

Tuhan pasti telah mengatur agar saudari Liu bertemu dengan Bighead. Setelah diinisiasi, saudari Liu tidak memelihara binatang sebab dia harus bervegetarian dan tidak suka akan bau binatang. Kemudian pada suatu hari, dia pindah ke rumah yang baru. Setelah memindahkan barang-barang, dia menemukan seekor kucing liar yang badannya kecil dan kurus kering di tangga apartemennya, dan untuk beberapa hari dia memberikan susu dan biskuit pada kucing itu.
Saudari Liu mengajar Bahasa Inggris di rumah, dan suatu hari sebelum kelas dimulai, kucing itu mengikuti muridnya masuk ke dalam apartemennya. Tetapi, saudari Liu yang selalu menjaga kebersihan rumahnya, tidak mau memelihara binatang itu dan mengeluarkannya. Pada malam itu, beberapa saudara sepelatihan datang ke rumah saudari Liu untuk meditasi kelompok, dan seorang dari mereka mengusulkan agar saudari Liu memelihara kucing yang tak berdaya itu. Pada hari berikutnya, ketika saudari Liu melihat kucing itu di tangga, dia membuka pintu dan berkata pada si kucing, Jika kamu ingin tinggal bersama saya, kamu harus menjadivegetarian seperti saya. Kemudian saudari Liu mulai menghitung dari satu sampai sepuluh dan dia memutuskan akan menutup pintu jika si kucing kecil itu tidak masuk ke dalam rumah sebelum dia selesai menghitung. Tetapi ketika dia menghitung sampai delapan, si kucing dengan perlahan berjalan masuk dan mulai saat itu menjadi anggota keluarga saudari Liu.

Apa yang sebenarnya dimakan oleh Bighead? Saya yakin semuanya ingin tahu tentang itu! Bighead makan ketimun, tunas alfalfa, pepaya, buah kesemak, apel, pir, seledri, kubis, tomat, serat dagingvegetarian , biskuit, dan bahkan pothos rebus (potted golden pothos). Dia terutama sangat suka akan ketimun, tunas alfalfa dan makanan asam manis. Bahkan sekarang dia mendapat hal-hal baru dalam daftar makanannya! Hal lain yang menarik dari kucing ini adalah dia memilih makanan yang ringan. Dia menolak makananvegetarian yang menyerupai daging. Luar biasa! Kita tahu bahwa kucing tidak punya gigi geraham, lalu bagaimana Bighead mengunyah makanan? Saudari Liu mengunyah makanan itu duluan dan kemudian menempatkan sepotong kecil, yang tidak lebih besar dari kacang ijo, di telapak tangannya dan memberi makan pada si kucing. Setiap kali makan akan menghabiskan waktu sekitar satu jam. Pada permulaan, Bighead belum dapat mengontrol rahangnya dengan baik dan giginya menggarut jari saudari Liu, tetapi sekarang kucing pandai itu telah belajarbagaimana menjilat makanan tanpa melukai majikannya. Dari sini kita tahu kalau binatang pun punya perasaaan dan sangat berpengertian.

Ketika Saudari Liu membawa Bighead ke dokter hewan untuk pertama kalinya, kucing itu mengambil sikap bertahan dan galak. Setelah tiga kali berkunjung, kucing itu menjadi jinak, tenang dan sangat bekerja sama. Pada mulanya dokter hewan itu tidak percaya kalau kucing dapat menjadivegetarian , tetapi kemudian dia tertawa dan berkata kalau Bighead akan segera menjadi tercerahkan, dan melalui insiden ini dia mulai mengenal ajaran Guru. Di bawah pemeliharaan yang teliti, kucing tak berbulu ini mulai mempunyai bulu lagi dan karena berdietvegetarian, dia tidak berbau seperti halnya binatang lainnya.

Bighead adalah seekor kucing spiritual Quan Yin. Dia berjalan dengan tenangnya di antara para inisiat yang datang untuk bermeditasi bersama, dan setelah bermeditasi, seorang saudara sepelatihan mendapatkan Bighead duduk tak bergerak pada lututnya, sepertinya dia sedang bermeditasi. Ketika para inisiat bersiap-siap untuk pulang setelah sesi meditasi selesai, kucing itu duduk di bantal dari setiap orang selama beberapa saat, supaya mendapatkan berkah. Bighead juga adalah weker dari saudari Liu. Setiap pagi, si kucing membangunkan saudari Liu untuk mengingatkan dia akan saat meditasi!

Sejak Bighead mulai makan makanan vegetarian, dia menjadi jinak dan bertingkah laku menyenangkan, yang membuatnya menjadi terkenal di antara para dewasa dan anak-anak. Tetapi dia juga sensitif. Dia menyembunyikan diri jika ada orang asing yang datang, tetapi keluar dengan segera untuk menyambut para inisiat. Ketika murid saudari Liu datang, dia bersembunyi, tetapi ketika anak-anak inisiat datang ke rumah saudari Liu, dia bermain dengan mereka dan membiarkan mereka mengelus tubuhnya. Kucing yang sangat menyenangkan!
Bighead tinggal dengan gembira dan bebas di rumah saudari Liu, dimana dia menikmati meluncur di lantai yang bersih dan berjungkirbalik ketika dia berada sendirian di rumah. Saudari Liu telah belajar tentang kebajikan, cinta dan kesabaran dari Bighead, dan sekarang mengerti kalau binatang pun mempunyai aspek kerohanian, yang berbeda hanyalah mereka menggunakan bahasa yang berlainan. Bighead adalah suatu bukti nyata bahwa binatang peliharaan dapat menjadivegetarian, yang membuat mereka lebih sehat dan memiliki bulu yang lebih indah. (Silahkan melihat rujukan pada Diet Vegetarian Menyelamatkan Anjing, Majalah News No. 134.) Apakah kalian ingin mencoba gaya hidup saudari Liu? Mungkin binatang peliharaan kalian akan menjadi kucing atau anjing vegetarian yang berbahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar