Laman

Rabu, 15 September 2010

KEMANTAPAN TUGAS


FILOSOFI HIDUP

Anda harus sekali dan selama-lamanya berhenti merisaukan keberhasilan dan
kegagalan. Jangan biarkan hal itu meresahkan anda. Tugas anda adalah meneruskan
pekerjaan anda dengan mantap dari hari ke hari


LELUCON

Seorang dosen sedang berbicara terlalu menjemukan di dalam sebuah kelas ketika
ia melihat seorang mahasiswa tidur di barisan belakang.

Dosen itu berteriak kepada mahasiswa lain yang ada di sebelah mahasiswa yang
sedang tidur itu, "Hei, segera bangunkan dia!"

Mahasiswa yang duduk di sebelah tadi menjawab, "Anda yang membuat dia tidur,
Anda yang harus membangunkan dia!"


TIPITAKA

Kisah Bhaddiya Thera, Si Orang Pendek

Suatu ketika beberapa bhikkhu datang berkunjung dan memberi hormat kepada Sang
Buddha di Vihara Jetavana. Ketika mereka bersama Sang Buddha, Lakundaka Bhaddiya
kebetulan lewat tidak jauh dari mereka.

Sang Buddha meminta mereka untuk memperhatikan Thera yang pendek itu dan berkata
kepada mereka, "Para bhikkhu, lihatlah kepada Thera itu. Ia telah membunuh kedua
ayah dan ibunya, dan setelah membunuh orang tuanya ia pergi tanpa penderitaan
lagi."

Para bhikkhu tidak dapat mengerti pernyataan yang telah diucapkan oleh Sang
Buddha. Karena itu mereka memohon kepada Sang Buddha untuk menjelaskannya dan
Beliau berkenan menjelaskan artinya.

Pernyataan di atas dibuat oleh Sang Buddha berkaitan dengan kehidupan arahat,
yang telah melenyapkan nafsu keinginan, kesombongan, pandangan salah, dan
kemelekatan pada indria dan objek indria. Sang Buddha telah membuat pernyataan
metaforis. Istilah 'ibu' dan 'ayah' digunakan untuk menunjukan nafsu keinginan
dan kesombongan. Kepercayaan / pandangan tentang keabadian (sassataditthi) dan
kepercayaan / pandangan tentang pemusnahan (ucchedaditthi) seperti halnya dua
raja, kemelekatan seperti para menterinya, dan indria serta objek indria seperti
halnya sebuah kerajaan.

Setelah menjelaskan arti pernyataan itu kepada mereka, Sang Buddha membabarkan
syair 294 dan 295 berikut ini :

Setelah membantai ibu (nafsu keinginan)
dan ayah (kesombongan),
serta dua orang ksatria
(dua pandangan ekstrim berkenaan dengan kekekalan dan kemusnahan);
dan setelah menghancurkan negara
(pintu-pintu indria) bersama dengan para menterinya (kemelekatan),
maka seorang brahmana
akan berjalan pergi tanpa kesedihan.

Setelah membantai ibu (nafsu keinginan)
dan ayah (kesombongan),
serta dua raja yang arif
(dua pandangan ekstrim berkenaan dengan kekekalan dan kemusnahan);
dan setelah menghancurkan
lima jalan yang penuh bahaya
(lima rintangan batin),
maka seorang brahmana
akan berjalan pergi tanpa kesedihan.

Para bhikkhu yang datang berkunjung mencapai tingkat kesucian arahat, setelah
khotbah Dhamma itu berakhir.


VEGETARIAN

Siswi Vegetarian Memenangkan Pertandingan Taekwondo

Noh, Eun Sil, (18), seorang siswi vegetarian yang belajar di sekolah menengah
telah memenangkan Kejuaraan Yunior Taekwondo dalam kategori kelas menengah, yang
diselenggarakan di Gongju, Korea, pada tanggal 3 Juni Tahun Emas 3 (2006).
Alasan mengapa kemenangannya mendapat perhatian adalah karena dia tetap
mempertahankan diet vegetarian murni meskipun dia terus berolah raga dengan
giat.

Noh, seorang siswi yunior di sekolah menengah Uncheon, mulai belajar Taekwondo
di tahun pertama dia masuk sekolah dasar. Dia belajar Taekwondo setelah orang
tuanya meninggalkannya di bawah pengawasan para pelatih di Institut Taekwondo di
dekat sana karena mereka sangat sibuk menjalankan sebuah restoran. Noh menyukai
Taekwondo; dia beradaptasi dengan sangat cepat dan segera mulai menunjukkan
kemampuannya yang luar biasa. Dia menjadi seorang pemain yang terampil dengan
dorongan dari Direktur Institut Taekwondo itu.

Tetapi, Noh terluka parah pada saat latihan ketika dia masih menjadi siswi
senior di sekolah menengah pertama. Pinggang dan panggulnya terpelintir pada
waktu pertandingan, dan dia menjalani perawatan dokter selama lebih dari satu
setengah tahun, tetapi kondisinya tidak bertambah baik. Akhirnya, Noh berhenti
berobat dan mengunjungi sebuah balai pengobatan khusus tulang punggung yang
dijalankan oleh seorang inisiat.

Inisiat itu menyarankannya untuk merawat penyakitnya secara berkesinambungan dan
beralih ke diet vegetarian sepenuhnya selama perawatannya. Dikarenakan usianya
yang muda, Noh tidak dapat belajar Meditasi Quan Yin, tetapi dia memutuskan
untuk menjadi seorang vegetarian setelah membaca buku contoh. Juga, ketika dia
mengalami kesulitan, dia mengulang nama Guru dan melipatduakan usahanya untuk
bermain kembali.

Tentu saja dia menemui tantangan. Selama pelatihan di kamp, para anggota tim
menyebutnya sebagai seorang anak perempuan gila. Tetapi, mereka tidak mengatakan
apa-apa tentang diet vegetarian yang dijalaninya selama lebih dari 6 bulan. Noh
telah berdiet 'setengah' vegetarian sampai akhir tahun 2005, tetapi dia menjadi
vegetarian penuh di tahun 2006. Teman-temannya berkata bahwa dia tidak akan
dapat hidup tanpa daging dan tidak akan bisa bermain Taekwondo; tetapi Noh tetap
memegang teguh pendapatnya.

Apabila dia berpikir bahwa hal itu benar, dia akan melakukannya, dan dia telah
berlaku seperti itu sejak kecil. Suatu kali, ibu Noh menambahkan kaldu daging ke
dalam sop ketika Noh merasa lelah, tetapi Noh menyadari bahwa itu bukan sop
vegetarian saat menciumnya. Saudara Noh dulu biasa mengeluh bahwa dia tidak
mendapat daging disebabkan saudarinya itu, tetapi sekarang dia tidak menyebut
daging lagi di rumah. Juga, sekarang kulit ibu Noh menjadi lebih bagus setelah
dia menjadi vegetarian.

Noh meminta tim dapur untuk memasak tanpa daging dan telur saat dia berada di
kamp pelatihan, dan membawa kotak makan siang vegetarian sendiri ke sekolah
sebagai ganti makanan dari sekolah. Setelah melihat usaha Noh yang tiada
hentinya, ibu Noh memutuskan bahwa dia tidak dapat menentang Noh, dan dia
berusaha lebih keras untuk memasak makanan vegetarian. Noh berhasil mengurangi
beratnya sebanyak 6 kg (13+ pon) yang diperolehnya ketika dia sedang istirahat.
Lalu dia mulai mengejar prestasinya kembali.

Pertandingan Taekwondo berskala nasional diselenggarakan tiga kali dalam setahun
di Korea dan 1.000 pemain ikut bertanding. Turnamen Seleksi untuk Utusan
Nasional diselenggarakan hanya sekali dalam satu tahun, dan 70 sampai 100 pemain
bertanding dalam setiap kategori berat. Anak perempuan biasanya berhenti menjadi
pemain segera sesudah mereka pernah terluka karena konsentrasi yang dalam sangat
diperlukan.

Turnamen Final dari Kejuaraan Yunior diselenggarakan di Gongju pada tanggal 3
Juni tahun ini. Noh pergi ke pertandingan final dalam kategori kelas menengah.
Dia biasanya menjuarai seluruh pertandingan kelas ringan dan kelas menengah
sebelum dia terluka. Namun, setelah beristirahat lama, pertandingan ini bagaikan
pertandingan pertama baginya.

Noh menyimpan foto Guru di dadanya, dan berdoa sebelum dia bertanding. Dia
memenangkan kejuaraan itu. Itu adalah hasil dari konsentrasinya. Sekarang dia
memenuhi syarat untuk bermain dalam pertandingan dunia sebagai seorang utusan
nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar