Jumat, 13 Januari 2012
JANGAN MENYERAH
FILOSOFI HIDUP
Jangan menyerah hanya karena suatu tak berjalan sesuai rencana. Sesuatu yang berarti takkan dengan mudah kamu miliki.
LELUCON
Lebih Sayang Keluarga
Seorang istri marah kepada suaminya,
Istri: "Kamu membenci keluargaku!"
Suami: "Tidak, aku tidak begitu! Bahkan, aku lebih sayang kepada ibu mertua kamu daripada ibu mertuaku."
TIPITAKA
Kisah Mara
Suatu saat, ketika Sang Buddha sedang berdiam di dekat Himalaya. Beliau melihat bahwa banyak orang diperlakukan secara tidak manusiawi oleh beberapa raja yang licik. Kemudian muncul pikiran dalam batin Beliau: “Apakah mungkin untuk mencegah orang-orang itu dari perlakuan tidak manusiawi. Mereka seharusnya tidak diperlakukan secara tidak manusiawi, dan membuat para raja tersebut memerintah dengan adil dan bijaksana.”
Mara mengetahui apa yang Sang Buddha pikirkan dan berencana untuk membujuk Sang Buddha agar memerintah sebagai seorang raja. Kepadanya, Sang Buddha menjawab, “Mara yang licik! Ajaranmu dan ajaran-Ku sangat berbeda. Kau dan Aku tidak dapat saling berdiskusi. Inilah ajaran-Ku.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 331, 332, dan 333 berikut ini :
Sungguh bahagia mempunyai kawan
pada saat kita membutuhkannya;
sungguh bahagia dapat merasa puas
dengan apa yang diperoleh;
sungguh bahagia dapat berbuat kebaikan
menjelang kematian;
dan sungguh bahagia
dapat mengakhiri penderitaan
Berlaku baik terhadap ibu
berlaku baik terhadap ayah
juga merupakan kebahagiaan.
Berlaku baik terhadap pertapa
merupakan suatu kebahagiaan dalam dunia ini;
berlaku baik terhadap para Ariya
juga merupakan kebahagiaan.
Moral (Sila) akan memberikan kebahagiaan
sampai usia tua;
keyakinan yang telah ditanam kuat
akan memberikan kebahagiaan;
kebijaksanaan yang telah diperoleh
akan memberikan kebahagiaan;
tidak berbuat jahat
akan memberikan kebahagiaan.
VEGETARIAN
Diet Vegetarian Ampuh Tingkatkan EQ?
KESTABILAN emosi dan kesehatan jiwa memang sangat berkaitan. Dengan makanan yang baik dan tepat, maka emotional quotient (EQ) pun akan stabil. Lantas, cara seperti apa yang mesti ditempuh?
Diet vegetarian banyak dipilih orang sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Tak hanya menyentuh level selebriti tapi juga masyarakat biasa. Di luar sisi kesehatan dan kecantikan, diet vegetarian pun juga berpengaruh pada psikologis yakni kestabilan emosi. Dengan mengonsumsi sayuran dan tidak memakan daging, maka emosi diri jauh lebih terkontrol dan tidak meletup-letup, seperti dirilis Idiva.
Daging cenderung memberikan emosi yang meninggi karena penderitaan hewan bertahan ketika mereka disembelih. Selain itu, orang yang memasak dan pemakan makanan pun memiliki pengaruh pada makanan yang dikonsumsi. Amarah dan rasa dendam akan mengganggu si pengonsumsi daging. Hal ini tentu akan berpengaruh pula pada tingkat emosi.
Sementara itu, pola makan vegetarian memiliki proporsi lebih tinggi terhadap ketenangan jiwa. Beberapa komunitas bahkan menahan untuk mengonsumsi bawang merah dan bawang putih karena kedua bahan tersebut memiliki peningkatan terhadap proporsi komponen di tubuh.
Pada tingkat fisik di mana seseorang tersebut menjalani diet nonvegetarian tentu akan berpengaruh pada tubuh Anda. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kolesterol karena tekanan darah naik dan sebagainya. Sementara pada tingkat psikologis, peningkatan emosional tubuh dapat diminimalisir ketika seseorang melakukan diet nonvegetarian yang menyebabkan pengaruh pada pikiran negatif yang muncul, di antaranya pikiran seksual, keserakahan kemarahan, dan berbagai emosi negatif lainnya. Pasalnya dengan menjalani diet vegetarian, maka pikiran pun jauh lebih damai.
Ya, sedianya memang emosi Anda perlu dikendalikan dalam berbagai situasi. Misalnya, ketika rekan Anda mendapatkan promosi atau ketika Anda diremehkan atasan di depan orang lain. Kemarahan tentu menjadi hal wajar yang dilakukan. Namun, ketika Anda menjalani diet vegetarian, maka pikiran Anda jauh lebih tenang dan Anda pun kurang reaktif terhadap situasi semacam tersebut. Dalam jangka panjang, ketenangan pikiran tersebut mengarah pada emotional quotient.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar