FILOSOFI HIDUP
Bila memikirkan sesuatu ternyata hanya membuatmu sedih, maka segera ahlihkan pikiranmu, pikirkan hal yang lain dan positiflah
LELUCON
Salah Mengenal Seseorang
Pada suatu sore, dua mantan teman sekolah pada masa kanak-kanak bertemu di tengah jalan.
Yang satu dengan aktif menggandeng tangan yang lain: "Hai, Rusli, kita sudah beberapa tahun tidak ketemu. Perubahanmu sungguh besar sekali. Mukamu yang kemerah-merahan sekarang telah berubah menjadi pucat lesu, perawakanmu dulu tinggi besar, sekarang kok berubah jadi pendek kecil. Apa-apaan ni?"
"Aku bukan Rusli..." jawab yang lain.
"Aduh, sampai namamu pun diganti, hehe..."
TIPITAKA
Kisah Deva Ankura
Sang Buddha mengunjungi alam dewa Tavatimsa untuk membabarkan Abhidhamma kepada Dewa Santusita, yang sebelumnya adalah ibu kandung Beliau. Selama masa itu, terdapat dewa yang bernama Indaka di alam dewa Tavatimsa. Indaka, dalam kehidupannya yang lampau adalah seorang pria, yang telah mempersembahkan sedikit dana makanan pada Anuruddha Thera. Karena perbuatan baik ini dilakukan kepada seorang Thera dalam masa keberadaan ajaran Buddha, maka ia mendapat pahala berlipat ganda. Kemudian, setelah kematian, dia dilahirkan kembali dalam alam Tavatimsa dan menikmati kemewahan alam dewa. Pada saat itu, terdapat dewa lain yang bernama Ankura di alam dewa Tavatimsa yang telah banyak memberikan dana; jauh lebih banyak dari pada apa yang telah Indaka berikan. Tetapi dana itu dilakukan di luar masa keberadaan ajaran Buddha. Sehingga meskipun dananya besar dan banyak, ia menikmati pahala kehidupan dewa dalam ukuran yang lebih kecil dari pada Indaka yang telah mempersembahkan sangat sedikit dana.
Ketika Sang Buddha berada di Tavatimsa, Ankura bertanya kepada Beliau alasan ketidak-sesuaian perolehan pahala itu. Kepadanya Sang Buddha menjawab, “O Dewa! Ketika memberikan dana kamu seharusnya memilih kepada siapa kamu memberi, karena perbuatan dana seperti halnya menanam bibit. Bibit yang ditanam di tanah yang subur akan tumbuh menjadi pohon atau tanaman yang kuat dan hebat, serta akan menghasilkan banyak buah; tetapi kamu telah menebarkan bibitmu di tanah yang tandus, sehingga kamu memperoleh sangat sedikit.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 356 sampai dengan 359 berikut ini :
Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
nafsu indria merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari nafsu indria
akan menghasilkan pahala yang besar.
Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
kebencian merupakan bencana bagi manusia.
karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari kebencian
akan menghasilkan pahala yang besar.
Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
ketidak-tahuan merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari ketidak-tahuan
akan menghasilkan pahala yang besar.
Rumput liar merupakan bencana bagi sawah dan ladang;
iri hati merupakan bencana bagi manusia.
Karena itu, dana yang dipersembahkan kepada
mereka yang telah bebas dari iri hati
akan menghasilkan pahala yang besar.
VEGETARIAN
Jadi Vegetarian? Why Not
Mendengar kata vegetarian, yang ada di benak kita pasti orang yang makannya sayur, buah-buahan, dan tidak makan daging. Ya, tidak salah kok. Vegetarian (bisa dibilang) merupakan sebuah pilihan yang dianut oleh orang-orang yang tidak mengonsumsi daging-dagingan beserta olahannya, melainkan hanya mengonsumsi tumbuh-tumbuhan. Paham vegetarian ini banyak dikaitkan dengan keyakinan tertentu, salah satunya pada agama Hindu. Tidak heran mengapa sebagian besar penduduk India yang merupakan pemeluk Hindu menjadi komunitas vegetarian terbesar di dunia.
Vegetarian sendiri diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, namun secara garis besar terbagi menjadi 3:
1. Lacto-ovo Vegetarian: Jenis vegetarian yang masih mengonsumsi telur, susu, dan aneka olahannya.
2. Ovo-vegetarian: Jenis vegetarian yang sudah tidak mengonsumsi olahan susu namun masih mengonsumsi telur.
3. Vegan: Kelas tertinggi dalam kasta vegetarian yang tidak lagi mengonsumsi aneka olahan produk hewani.
Saya sendiri sudah sekitar 7 bulan terakhir memilih untuk tidak lagi mengonsumsi daging dan aneka olahannya, boleh dibilang saya termasuk pada jenis yang pertama: Lacto-ovo vegetarian. Saya masih minum susu dan makan telur, karena saya masih suka dan membutuhkan energi dari kedua sumber tersebut.
Lalu kenapa memilih menjadi Vegetarian?
Hmmm… Saya juga masih bingung kalau ditanya demikian, bukan karena ingin keren-kerenan, tapi karena banyak sekali pertimbangannya hingga akhirnya saya pelan-pelan meng-adjust sistem pencernaan ini dengan tidak mengonsumsi daging. Singkatnya, saya punya 3 alasan sederhana:
Pertama, tentu alasan kesehatan. Saya termasuk orang yang paranoid dengan kesehatan sendiri, namun untungnya adalah saya jadi sangat (terlalu) aware terhadap perubahan-perubahan pada tubuh saya. Saya sempat menderita maag dan mantan penderita konstipasi (sembelit) akut. Kurang minum air sedikit saja, besoknya langsung tidak bisa BAB. Saking parahnya sejak tahun 2011 lalu, saya mulai menandai kalender dengan jadwal BAB saya. Dan selama lebih kurang 6 bulan, hasilnya sangat mengejutkan: rata-rata dalam 1 minggu saya hanya BAB 3 kali dan sebagian besarnya keluar dengan sulit! Memang cukup ekstrim kalau hanya gara-gara sembelit saja saya jadi tidak lagi makan daging, tapi saya punya feeling yang kuat kalau perut saya cukup tidak ramah dalam mengolah daging.
Kedua, penyediaan daging sebagai bahan makanan sudah menjadi industri yang tidak manusiawi lagi. Saya masih ingat reportase sebuah TV swasta yang menayangkan kejamnya penyiksaan terhadap sapi sebelum disembelih; mulai dari penyuntikan hingga penggembungan dengan menyesakkan selang air ke perut sapi sampai menggelepar-gelepar tidak berdaya. Itu belum seberapa, setelah disembelih hingga proses pendistribusian daging pun tidak terkira banyaknya sentuhan-sentuhan gaib yang menjadikan daging tersebut mati nutrisi alias contains nothing. Memang tidak semua industri pengolahan daging seperti demikian, tentu masih ada industri yang clean and pure tapi dugaan saya jumlahnya semakin sedikit.
Ketiga, cukup singkat dan mudah, yaitu karena saya memang tidak terlalu suka daging. Kalau di meja makan tersedia pilihan: rendang, ayam goreng, ikan kembung, dan tempe bacem, pilihan saya jatuh pada tempe bacem, sekerat ikan kembung, dan sedikit kuah rendang. Jadi setelah saya timbang-timbang, tidak akan terlalu berat rasanya untuk say goodbye dengan daging sapi.
Setelah 7 bulan berlalu, perubahan apa yang terjadi?
Banyak! Pada 2 bulan pertama jadi sering merasa lemas, dugaan saya karena anemia (dan ternyata benar setelah mengecek kadar Hb darah). Solusinya saya minum tablet penambah darah dan memperbanyak konsumsi telur. Lewat dari 2 bulan tersebut, frekuensi BAB jadi semakin rutin dan konsistensinya tidak lagi keras. Kemudian sendawa dan jerawat jadi semakin berkurang (entah ini ada hubungannya atau tidak).
Bicara berat badan, ternyata tidak berpengaruh banyak. Sempat turun sekitar 2 kilo, tapi sekarang sudah stabil. Satu yang saya pahami, menjadi vegetarian bukanlah cara yang tepat untuk menurunkan berat badan, dan itu memang saya rasakan sendiri.
Bicara pendapat orang-orang sekitar, tante saya yang pintar masak sempat ngeledek: “Yakin ngga mau makan daging lagi? Sudahlah jangan lebay“. Saya hanya tersenyum mendengarnya. Saya akui memang tidak mudah, apalagi jika keluarga sebagai lingkungan terdekat tidak mendukung. Bahkan teman saya ada yang bilang: “Itu kan tidak mensyukuri nikmat Allah” dan “Itu sama saja dengan mengharamkan apa yang sudah dihalalkan Allah“
Wah, cukup tajam nih. Tapi saya punya pembelaan sendiri. Saya bukannya tidak mensyukuri, apalagi mengharamkan apa yang sudah dihalalkan. Saya hanya memilih untuk tidak memasukkannya kedalam piring makan saya. Icip-icip sedikit saya rasa wajar, dan saya sama sekali tidak menghindarinya seperti pork. Cukup simpel.
Seorang guru saya pernah berpesan: “Selalu ingat ini dalam setiap jamuan: take what you want, but eat what you take“
So, it all starts from our plate!
Kamis, 27 September 2012
Rabu, 19 September 2012
FILOSOFI BERDOA
FILOSOFI HIDUP
Kebanyakan orang berdoa kepada Tuhan hanya untuk meminta & mengeluh, jarang orang berdoa untuk berserah, berterima kasih dan bersyukur
LELUCON
Belajar di Jurusan Komputer
A: "Kamu tadinya belajar di jurusan apa?"
B: "Di jurusan komputer."
A: "Bagus sekali dong! Bidangmu di bagian software, jaringan, atau reparasi hardware?"
B: "Di bagian pengangkutan barang."
TIPITAKA
Kisah Orang Kaya Yang Tidak Memiliki Anak
Suatu ketika, Raja Pasenadi dari Kosala datang untuk memberi hormat kepada Sang Buddha. Ia menjelaskan kepada Sang Buddha bahwa ia terlambat datang karena pada pagi hari itu seorang kaya telah meninggal dunia di Savatthi tanpa meninggalkan ahli waris. Hal ini menjadikannya harus mengambil alih semua kekayaan orang itu. Raja berkata perihal orang itu, yang meskipun sangat kaya namun sangat kikir. Saat orang itu masih hidup, ia tidak pernah memberikan apapun sebagai ujud kemurahan hati. Ia menolak untuk membelanjakan uangnya bahkan untuk dirinya sendiri, dan karenanya, makan sangat hemat serta mengenakan pakaian dari kain yang kasar dan murah. Mendengar hal ini Sang Buddha menceritakan kepada raja serta para pengiringnya tentang orang itu pada saat kehidupannya yang lampau. Dalam kehidupannya itu ia juga seorang kaya.
Suatu hari ketika seorang Paccekabuddha datang dan berdiri untuk berpindapatta di depan rumahnya. Ia berkata pada istrinya untuk mempersembahkan sesuatu kepada Paccekabuddha. Istrinya berpikir sangat jarang suaminya memberi ijin untuk memberikan sesuatu pada orang lain. Maka istrinya mengisi penuh mangkok Beliau dengan makanan. Orang kaya tersebut sekali lagi bertemu dengan Paccekabuddha tersebut dalam perjalanan pulang ke rumah dan ia melihat pada mangkok makanannya. Mengetahui bahwa istrinya telah mempersembahkan makanan yang baik dalam jumlah banyak, ia berpikir, “Oh, bhikkhu ini hanya akan tidur nyenyak setelah makan enak. Akan lebih baik bila pelayan-pelayanku yang diberi makanan sebaik itu. Paling tidak, mereka akan memberiku pelayanan yang lebih baik.” Dengan kata lain, ia menyesal bahwa ia telah menyuruh istrinya untuk mempersembahkan dana makanan pada Paccekabuddha.
Orang ini mempunyai seorang kakak yang juga kaya. Kakaknya hanya mempunyai satu orang anak lelaki. Karena iri hati atas kekayaan kakaknya, ia telah membunuh keponakannya yang masih muda dan karenanya ia mewarisi secara tidak sah kekayaan kakaknya setelah meninggal dunia.
Karena orang tersebut telah mempersembahkan dana makanan pada Paccekabuddha, ia menjadi orang kaya dalam kehidupannya sekarang. Karena ia menyesal telah mendanakan makanan pada Paccekabuddha maka ia tidak punya keinginan untuk membelanjakan apapun bahkan untuk dirinya sendiri. Karena ia telah membunuh keponakannya sendiri untuk mendapatkan kekayaan kakaknya, ia telah menderita dalam alam neraka (niraya) selama tujuh kali kehidupan. Perbuatan buruknya telah berakhir sehingga ia terlahir kembali ke alam manusia. Tetapi di sini ia juga tidak melakukan perbuatan baik.
Raja kemudian berkata, “Bhante, meskipun ia telah hidup di sini dalam masa kehidupan seorang Buddha, ia tidak pernah mempersembahkan apapun kepada Sang Buddha maupun murid-muridNya. Sesungguhnya, ia telah kehilangan kesempatan yang sangat baik, ia sangat bodoh.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 355 berikut :
Kekayaan dapat menghancurkan orang bodoh,
tetapi tidak menghancurkan mereka yang mencari ‘Pantai Seberang’ (=nibbana).
Karena nafsu keinginan mendapatkan kekayaan,
orang bodoh menghancurkan dirinya sendiri,
dan juga akan menghancurkan orang lain.
VEGETARIAN
Menjadi Vegetarian Pintar ala Dewi Lestari
Setiap individu diberikan banyak pilihan untuk memiliki fisik lebih sehat. Dengan fisik yang sehat, penyakit semakin menjauh dan tubuh lebih bugar, sehat lahir batin. Pilihan ada di tangan Anda. Cara apa yang dipilih untuk menyehatkan fisik, yang akhirnya membuat hidup lebih bahagia. Jika saat ini Anda masih berproses menemukan cara paling tepat, pilihan cara penulis Dewi Lestari bisa menjadi sumber inspirasi. Berikut kisah Dewi kepada majalah More Indonesia mengenai pilihannya menjadi vegetarian.
"Jangan jadikan perut kita kuburan." Kalimat ini saya baca waktu masih SMA, di sebuah majalah yang meliput Ray Sahetapy dan pilihannya menjadi vegetarian. Nasehat tersebut menancapkan sangkar di benak saya selama bertahun-tahun.
Pada tahun 2000, saya mulai berlatih yoga dan guru saya seorang vegetarian. Suatu hari, ia memasak makan siang buat kami murid-muridnya. Dengan gesit ia mencampur berbagai sayuran dan menumisnya dengan sedikit margarin. Bertemankan nasi panas, kami melahap sayur-sayuran minim bumbu ini. Tapi, entah mengapa, makanan yang sederhana ini terasa sangat nikmat dan menjadi salah satu santap siang terenak seumur hidup saya. Saat pulang ke rumah, saya iseng mencoba hidup vegetarian selama sebulan. Hasilnya? Setahun saya tidak pernah sakit. Tapi saat itu, kelekatan saya dengan daging-dagingan masih terlalu kuat dan akhirnya pola makan pun kembali seperti biasa.
Pada 2006, saya pergi ke Yogyakarta untuk mempromosikan buku. Di sana, saya berkenalan dengan seseorang, yang belakangan saya baru tahu, ia adalah ketua Indonesian Vegetarian Society cabang Yogyakarta. Chindy Tanjung, demikian namanya, memberikan saya setumpuk buletin. Ia berkata ada banyak informasi tentang lingkungan dalam buletin tersebut. Sesampai di kamar hotel, saya membuka tumpukan tersebut. Ternyata semua adalah buletin vegetarian. Saya pun terheran-heran: memang apa hubungannya vegetarian dengan lingkungan.
Memaknai gaya hidup vegetarian
Setelah lanjut membaca, barulah saya tahu ada jendela lain untuk memaknai gaya hidup vegetarian. Daging-dagingan yang diproduksi oleh industri ternal telah menyerap begitu banyak sumber daya alam. Termasuk hutan, air, dan tanaman pangan yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh manusia. Bahkan, 70 persen hutan di Amazon hilang, karena industri peternakan, 20 persen lahan subur di seluruh dunia digunakan untuk menernakkan hewan, dan 80 persen titik perikanan di laut dunia sudah kosong. Pakan hewan ternak di Amerika Serikat bahkan hanya cukup untuk memberi makan 1,3 miliar orang, sementara jutaan manusia hidup kelaparan.
Tak sampai hari berganti, sore itu saya bertekad menjadi vegetarian. Sampai sekarang dan lebih dari empat tahun telah berlalu, saya bahagia dengan keputusan ini. Saya merasa lebih berdamai dengan makhluk lain yang tak perlu disakiti, karena lidah saya.
Sehat karena vegetarian
Hidup vegetarian pun memberikan dampak berarti bagi kesehatan. Selama empat tahun, penyakit serius benar-benar jauh dari saya. Kena flu pun bisa dihitung dengan jari. Saya tak pernah bersentuhan dengan obat-obatan. Badan saya jadi lebih sensitif dan cepat memberikan respons. Ditambah praktek meditasi, saya merasakan manfaat ekstra, yakni mental lebih peka.
Namun, perlu juga digarisbawahi bahwa sekadar berhenti makan daging, bukan berarti jaminan jadi sehat. Menurut saya pribadi, menjalani hidup vegetarian pun perlu kejelian dan kecermatan. Keseimbangan nutrisi, bahwa makanan yang sehat dan alami, serta pengolahan yang tepat, adalah faktor penting agar hidup bervegetarian tetap optimal. Melengkapi diri dengan pengetahuan gizi melalui buku dan informasi lainnya menjadikan kita konsumen yang mawas dan bertanggung jawab atas kesehatan diri sendiri.
Hidup vegetarian barangkali bukan untuk semua orang. Namun, dengan hanya menjalani satu hari saja dalam seminggu, setahun kita sudah bisa membantu bumi menghemat: 317.520 liter air, 111 kilogram tanaman biji-bijian, 693 meterpersegi lahan, 58 liter bensin dan 183 kg kotoran ternak. Dengan mencoba sedikit demi sedikit, tapi setia, siapa tahu hidup vegetarian atau semivegetarian ternyata cocok untuk Anda.
Kebanyakan orang berdoa kepada Tuhan hanya untuk meminta & mengeluh, jarang orang berdoa untuk berserah, berterima kasih dan bersyukur
LELUCON
Belajar di Jurusan Komputer
A: "Kamu tadinya belajar di jurusan apa?"
B: "Di jurusan komputer."
A: "Bagus sekali dong! Bidangmu di bagian software, jaringan, atau reparasi hardware?"
B: "Di bagian pengangkutan barang."
TIPITAKA
Kisah Orang Kaya Yang Tidak Memiliki Anak
Suatu ketika, Raja Pasenadi dari Kosala datang untuk memberi hormat kepada Sang Buddha. Ia menjelaskan kepada Sang Buddha bahwa ia terlambat datang karena pada pagi hari itu seorang kaya telah meninggal dunia di Savatthi tanpa meninggalkan ahli waris. Hal ini menjadikannya harus mengambil alih semua kekayaan orang itu. Raja berkata perihal orang itu, yang meskipun sangat kaya namun sangat kikir. Saat orang itu masih hidup, ia tidak pernah memberikan apapun sebagai ujud kemurahan hati. Ia menolak untuk membelanjakan uangnya bahkan untuk dirinya sendiri, dan karenanya, makan sangat hemat serta mengenakan pakaian dari kain yang kasar dan murah. Mendengar hal ini Sang Buddha menceritakan kepada raja serta para pengiringnya tentang orang itu pada saat kehidupannya yang lampau. Dalam kehidupannya itu ia juga seorang kaya.
Suatu hari ketika seorang Paccekabuddha datang dan berdiri untuk berpindapatta di depan rumahnya. Ia berkata pada istrinya untuk mempersembahkan sesuatu kepada Paccekabuddha. Istrinya berpikir sangat jarang suaminya memberi ijin untuk memberikan sesuatu pada orang lain. Maka istrinya mengisi penuh mangkok Beliau dengan makanan. Orang kaya tersebut sekali lagi bertemu dengan Paccekabuddha tersebut dalam perjalanan pulang ke rumah dan ia melihat pada mangkok makanannya. Mengetahui bahwa istrinya telah mempersembahkan makanan yang baik dalam jumlah banyak, ia berpikir, “Oh, bhikkhu ini hanya akan tidur nyenyak setelah makan enak. Akan lebih baik bila pelayan-pelayanku yang diberi makanan sebaik itu. Paling tidak, mereka akan memberiku pelayanan yang lebih baik.” Dengan kata lain, ia menyesal bahwa ia telah menyuruh istrinya untuk mempersembahkan dana makanan pada Paccekabuddha.
Orang ini mempunyai seorang kakak yang juga kaya. Kakaknya hanya mempunyai satu orang anak lelaki. Karena iri hati atas kekayaan kakaknya, ia telah membunuh keponakannya yang masih muda dan karenanya ia mewarisi secara tidak sah kekayaan kakaknya setelah meninggal dunia.
Karena orang tersebut telah mempersembahkan dana makanan pada Paccekabuddha, ia menjadi orang kaya dalam kehidupannya sekarang. Karena ia menyesal telah mendanakan makanan pada Paccekabuddha maka ia tidak punya keinginan untuk membelanjakan apapun bahkan untuk dirinya sendiri. Karena ia telah membunuh keponakannya sendiri untuk mendapatkan kekayaan kakaknya, ia telah menderita dalam alam neraka (niraya) selama tujuh kali kehidupan. Perbuatan buruknya telah berakhir sehingga ia terlahir kembali ke alam manusia. Tetapi di sini ia juga tidak melakukan perbuatan baik.
Raja kemudian berkata, “Bhante, meskipun ia telah hidup di sini dalam masa kehidupan seorang Buddha, ia tidak pernah mempersembahkan apapun kepada Sang Buddha maupun murid-muridNya. Sesungguhnya, ia telah kehilangan kesempatan yang sangat baik, ia sangat bodoh.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 355 berikut :
Kekayaan dapat menghancurkan orang bodoh,
tetapi tidak menghancurkan mereka yang mencari ‘Pantai Seberang’ (=nibbana).
Karena nafsu keinginan mendapatkan kekayaan,
orang bodoh menghancurkan dirinya sendiri,
dan juga akan menghancurkan orang lain.
VEGETARIAN
Menjadi Vegetarian Pintar ala Dewi Lestari
Setiap individu diberikan banyak pilihan untuk memiliki fisik lebih sehat. Dengan fisik yang sehat, penyakit semakin menjauh dan tubuh lebih bugar, sehat lahir batin. Pilihan ada di tangan Anda. Cara apa yang dipilih untuk menyehatkan fisik, yang akhirnya membuat hidup lebih bahagia. Jika saat ini Anda masih berproses menemukan cara paling tepat, pilihan cara penulis Dewi Lestari bisa menjadi sumber inspirasi. Berikut kisah Dewi kepada majalah More Indonesia mengenai pilihannya menjadi vegetarian.
"Jangan jadikan perut kita kuburan." Kalimat ini saya baca waktu masih SMA, di sebuah majalah yang meliput Ray Sahetapy dan pilihannya menjadi vegetarian. Nasehat tersebut menancapkan sangkar di benak saya selama bertahun-tahun.
Pada tahun 2000, saya mulai berlatih yoga dan guru saya seorang vegetarian. Suatu hari, ia memasak makan siang buat kami murid-muridnya. Dengan gesit ia mencampur berbagai sayuran dan menumisnya dengan sedikit margarin. Bertemankan nasi panas, kami melahap sayur-sayuran minim bumbu ini. Tapi, entah mengapa, makanan yang sederhana ini terasa sangat nikmat dan menjadi salah satu santap siang terenak seumur hidup saya. Saat pulang ke rumah, saya iseng mencoba hidup vegetarian selama sebulan. Hasilnya? Setahun saya tidak pernah sakit. Tapi saat itu, kelekatan saya dengan daging-dagingan masih terlalu kuat dan akhirnya pola makan pun kembali seperti biasa.
Pada 2006, saya pergi ke Yogyakarta untuk mempromosikan buku. Di sana, saya berkenalan dengan seseorang, yang belakangan saya baru tahu, ia adalah ketua Indonesian Vegetarian Society cabang Yogyakarta. Chindy Tanjung, demikian namanya, memberikan saya setumpuk buletin. Ia berkata ada banyak informasi tentang lingkungan dalam buletin tersebut. Sesampai di kamar hotel, saya membuka tumpukan tersebut. Ternyata semua adalah buletin vegetarian. Saya pun terheran-heran: memang apa hubungannya vegetarian dengan lingkungan.
Memaknai gaya hidup vegetarian
Setelah lanjut membaca, barulah saya tahu ada jendela lain untuk memaknai gaya hidup vegetarian. Daging-dagingan yang diproduksi oleh industri ternal telah menyerap begitu banyak sumber daya alam. Termasuk hutan, air, dan tanaman pangan yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh manusia. Bahkan, 70 persen hutan di Amazon hilang, karena industri peternakan, 20 persen lahan subur di seluruh dunia digunakan untuk menernakkan hewan, dan 80 persen titik perikanan di laut dunia sudah kosong. Pakan hewan ternak di Amerika Serikat bahkan hanya cukup untuk memberi makan 1,3 miliar orang, sementara jutaan manusia hidup kelaparan.
Tak sampai hari berganti, sore itu saya bertekad menjadi vegetarian. Sampai sekarang dan lebih dari empat tahun telah berlalu, saya bahagia dengan keputusan ini. Saya merasa lebih berdamai dengan makhluk lain yang tak perlu disakiti, karena lidah saya.
Sehat karena vegetarian
Hidup vegetarian pun memberikan dampak berarti bagi kesehatan. Selama empat tahun, penyakit serius benar-benar jauh dari saya. Kena flu pun bisa dihitung dengan jari. Saya tak pernah bersentuhan dengan obat-obatan. Badan saya jadi lebih sensitif dan cepat memberikan respons. Ditambah praktek meditasi, saya merasakan manfaat ekstra, yakni mental lebih peka.
Namun, perlu juga digarisbawahi bahwa sekadar berhenti makan daging, bukan berarti jaminan jadi sehat. Menurut saya pribadi, menjalani hidup vegetarian pun perlu kejelian dan kecermatan. Keseimbangan nutrisi, bahwa makanan yang sehat dan alami, serta pengolahan yang tepat, adalah faktor penting agar hidup bervegetarian tetap optimal. Melengkapi diri dengan pengetahuan gizi melalui buku dan informasi lainnya menjadikan kita konsumen yang mawas dan bertanggung jawab atas kesehatan diri sendiri.
Hidup vegetarian barangkali bukan untuk semua orang. Namun, dengan hanya menjalani satu hari saja dalam seminggu, setahun kita sudah bisa membantu bumi menghemat: 317.520 liter air, 111 kilogram tanaman biji-bijian, 693 meterpersegi lahan, 58 liter bensin dan 183 kg kotoran ternak. Dengan mencoba sedikit demi sedikit, tapi setia, siapa tahu hidup vegetarian atau semivegetarian ternyata cocok untuk Anda.
Rabu, 12 September 2012
Tegas dan Keras
FILOSOFI HIDUP
"Tegas" dan "Keras" (terutama terhadap kelemahan dan kemanjaan diri sendiri) adalah sikap positif yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang yang mau berhasil.
LELUCON
Tanggung Jawab Pasien Dokter Gigi
Seorang Bapak membawa anaknya mencari seorang dokter gigi untuk mencabut sebuah gigi anaknya yang goyang karena longgar. Sesudah selesai melakukan operasi, dokter gigi itu minta dia membayar 50 dollar AS.
"Tetapi sebelumnya Pak dok mengatakan mencabut sebuah gigi hanya 10 dollar AS saja..." gerutu bapak anak itu karena merasa tak mengerti.
Dokter gigi segera menjawab: "Tadi anakmu berteriak-teriak begitu kerasnya, sehingga ke empat pasienku lainnya pada lari ketakutan. Ini harus menjadi tanggung jawabmu."
TIPITAKA
Kisah Pertanyaan Yang Diajukan Sakka
Dalam suatu pertemuan para dewa si surga Tavatimsa, empat pertanyaan diajukan, tetapi para dewa gagal memperoleh jawaban yang benar. Akhirnya, Sakka membawa para dewa tersebut menghadap Sang Buddha di Vihara Jetavana. Setelah menjelaskan kesulitan mereka, Sakka mengajukan empat pertanyaan berikut :
a. Di antara semua pemberian, manakah yang terbaik ?
b. Di antara semua rasa, manakah yang terbaik ?
c. Di antara semua kegembiraan, manakah yang terbaik ?
d. Mengapa penghancuran nafsu dikatakan yang paling unggul ?
Terhadap pertanyaan-pertanyaan ini, Sang Buddha menjawab, “O Sakka, Dhamma adalah termulia dari semua pemberian, terbaik dari semua rasa, dan terbaik dari semua kegembiraan. Penghancuran nafsu untuk mencapai tingkat kesucian arahat, oleh karena itu terunggul dari segala penaklukan.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 354 berikut :
Pemberian ‘Kebenaran’ (Dhamma)
mengalahkan semua pemberian lainnya;
rasa ‘Kebenaran’ (Dhamma)
mengalahkan semua rasa lainnya;
kegembiraan dalam ‘Kebenaran’ (Dhamma)
mengalahkan semua kegembiraan lainnya.
Orang yang telah menghancurkan nafsu keinginan
akan mengalahkan semua penderitaan.
Pada saat khotbah Dhamma itu berakhir, Sakka berkata kepada Sang Buddha, “Bhante, jika pemberian Dhamma mengungguli semua pemberian, mengapa kami tidak diundang untuk berbagi jasa ketika pemberian Dhamma dilakukan? Bhante, saya mohon, mulai sekarang, kami diberi pembagian jasa atas perbuatan baik yang telah dilakukan.” Kemudian Sang Buddha meminta semua bhikkhu untuk berkumpul dan menasehati mereka untuk membagi jasa kepada semua makhluk atas semua perbuatan baik mereka.
Sejak saat itu, menjadi suatu kebiasaan untuk mengundang semua makhluk dari tiga puluh satu alam kehidupan (=bhumi) untuk datang, dan berbagi jasa kapanpun suatu perbuatan baik dilakukan.
VEGETARIAN
McDonald Sajikan Menu Khusus Vegetarian
NEW DELHI, (PRLM).- Takut ditinggal pelanggan di India, McDonald pun beradaptasi dengan budaya lokal. Pasalnya, seperti dilaporkan AFP, Rabu (5/9), mayoritas warga di sana beragama Hindu dan tidak makan daging.
Padahal, pangsa pasar India sangat menggiurkan, khususnya tekait dengan populasinya yang merupakan kedua terbesar di dunia setelah Cina.
Penyedia makanan junkfood itu pun mengalah dengan membangun McD vegetarian yang akan mulai beroperasi pada Juni 2013 di Kota Amritsar. Selanjutnya cabang kedua akan dibuka Katra dekat Kuil Vaishno Devi.
"Tegas" dan "Keras" (terutama terhadap kelemahan dan kemanjaan diri sendiri) adalah sikap positif yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang yang mau berhasil.
LELUCON
Tanggung Jawab Pasien Dokter Gigi
Seorang Bapak membawa anaknya mencari seorang dokter gigi untuk mencabut sebuah gigi anaknya yang goyang karena longgar. Sesudah selesai melakukan operasi, dokter gigi itu minta dia membayar 50 dollar AS.
"Tetapi sebelumnya Pak dok mengatakan mencabut sebuah gigi hanya 10 dollar AS saja..." gerutu bapak anak itu karena merasa tak mengerti.
Dokter gigi segera menjawab: "Tadi anakmu berteriak-teriak begitu kerasnya, sehingga ke empat pasienku lainnya pada lari ketakutan. Ini harus menjadi tanggung jawabmu."
TIPITAKA
Kisah Pertanyaan Yang Diajukan Sakka
Dalam suatu pertemuan para dewa si surga Tavatimsa, empat pertanyaan diajukan, tetapi para dewa gagal memperoleh jawaban yang benar. Akhirnya, Sakka membawa para dewa tersebut menghadap Sang Buddha di Vihara Jetavana. Setelah menjelaskan kesulitan mereka, Sakka mengajukan empat pertanyaan berikut :
a. Di antara semua pemberian, manakah yang terbaik ?
b. Di antara semua rasa, manakah yang terbaik ?
c. Di antara semua kegembiraan, manakah yang terbaik ?
d. Mengapa penghancuran nafsu dikatakan yang paling unggul ?
Terhadap pertanyaan-pertanyaan ini, Sang Buddha menjawab, “O Sakka, Dhamma adalah termulia dari semua pemberian, terbaik dari semua rasa, dan terbaik dari semua kegembiraan. Penghancuran nafsu untuk mencapai tingkat kesucian arahat, oleh karena itu terunggul dari segala penaklukan.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 354 berikut :
Pemberian ‘Kebenaran’ (Dhamma)
mengalahkan semua pemberian lainnya;
rasa ‘Kebenaran’ (Dhamma)
mengalahkan semua rasa lainnya;
kegembiraan dalam ‘Kebenaran’ (Dhamma)
mengalahkan semua kegembiraan lainnya.
Orang yang telah menghancurkan nafsu keinginan
akan mengalahkan semua penderitaan.
Pada saat khotbah Dhamma itu berakhir, Sakka berkata kepada Sang Buddha, “Bhante, jika pemberian Dhamma mengungguli semua pemberian, mengapa kami tidak diundang untuk berbagi jasa ketika pemberian Dhamma dilakukan? Bhante, saya mohon, mulai sekarang, kami diberi pembagian jasa atas perbuatan baik yang telah dilakukan.” Kemudian Sang Buddha meminta semua bhikkhu untuk berkumpul dan menasehati mereka untuk membagi jasa kepada semua makhluk atas semua perbuatan baik mereka.
Sejak saat itu, menjadi suatu kebiasaan untuk mengundang semua makhluk dari tiga puluh satu alam kehidupan (=bhumi) untuk datang, dan berbagi jasa kapanpun suatu perbuatan baik dilakukan.
VEGETARIAN
McDonald Sajikan Menu Khusus Vegetarian
NEW DELHI, (PRLM).- Takut ditinggal pelanggan di India, McDonald pun beradaptasi dengan budaya lokal. Pasalnya, seperti dilaporkan AFP, Rabu (5/9), mayoritas warga di sana beragama Hindu dan tidak makan daging.
Padahal, pangsa pasar India sangat menggiurkan, khususnya tekait dengan populasinya yang merupakan kedua terbesar di dunia setelah Cina.
Penyedia makanan junkfood itu pun mengalah dengan membangun McD vegetarian yang akan mulai beroperasi pada Juni 2013 di Kota Amritsar. Selanjutnya cabang kedua akan dibuka Katra dekat Kuil Vaishno Devi.
Kamis, 06 September 2012
TIDAK ADA YANG INSTAN
FILOSOFI HIDUP
Tidak ada yang instan atau serba cepat di dunia ini, semua butuh proses dan pertumbuhan, kecuali anda ingin sakit hati
LELUCON
Cara Dokter Gigi Memandang Mulut Pasiennya
Join to : http://www.terapiakupunkturmedan.blogspot.com
Seorang pasien menanya seorang dokter gigi: "Anda sepanjang hari memasukkan tangan ke mulut orang apa tak merasa jijik?"
"Aku hanya menganggap bahwa tanganku itu telah masuk ke saku yang berisikan dompet," jawab dokter gigi itu.
TIPITAKA
Kisah Upaka
Sang Buddha membabarkan syair 353 Kitab Suci Dhammapada, sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh Upaka, petapa bukan Buddhis, ketika Sang Buddha sedang berjalan menuju Taman Rusa (Migadaya) tempat Kelompok Lima Bhikkhu (Panca Vaggi) sedang berdiam. Sang Buddha menuju ke sana untuk membabarkan Dhammacakkappavattana Sutta pada Panca Vaggi itu, mitra lamanya, yaitu Kondana, Bhaddiya, Vappa, Assaji, dan Mahanama.
Ketika Upaka melihat Sang Buddha Gotama, ia sangat terkesan dengan pancaran sinar wajah Sang Buddha dan berkata kepada Beliau, “Kawan, Anda terlihat tenang dan murni; bolehkah saya tahu siapa guru Anda?” Kepadanya, Sang Buddha menjawab bahwa Beliau tidak mempunyai guru.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 353 berikut :
Aku telah mengalahkan semuanya.
Aku telah mengetahui semuanya.
Aku telah bebas dari semuanya.
Aku telah meninggalkan semuanya.
Setelah menghancurkan nafsu keinginan,
Aku benar-benar bebas.
Setelah menyadari segala sesuatu
melalui usaha sendiri,
maka siapakah yang patut Ku-sebut Guru?
Pada saat khotbah Dhamma itu berakhir, Upaka tidak memperlihatkan penerimaan ataupun penolakan, tetapi hanya mengangguk beberapa kali dan pergi.
VEGETARIAN
Menjadi vegetarian yang benar
Vegetarian adalah salah satu pilihan untuk hidup sehat. Menjadi vegetarian tidak lah sesulit yang dibayangkan banyak orang. Cari tahu bagaimana cara mudah menjadi vegetarian dengan tetap sehat. Praktisi Vegetarian Mardi Wong yang telah menjadi vegetarian sejak 15 tahun memberikan beberapa informasi sebagai berikut:
Bagaimana cara memulai menjadi vegetarian?
Mudah sekali untuk memulai bervegetarian. Saya sarankan mulai mengurangi daging secara bertahap, agar tubuh bisa melakukan penyesuaian. Misalnya mulai mengurangi makanan daging binatang berkaki 4, kemudian berkaki 2, kemudian binatang laut, dan seterusnya. Secara intensitas juga dikurangi bertahap, misalnya tadinya setiap hari makan daging, cobalah tidak makan daging seminggu sekali, kemudian seminggu 3 kali, dan akhirnya setiap hari tidak makan daging. Kemudian tahap lebih lanjut, kuah makanan yang ter-”cemar” daging juga tidak boleh, demikian juga minyak bekas menggoreng makanan hewani.
Usia berapa sudah bisa menjadi vegetarian?
Menurut saya usia di dalam kandungan pun boleh vegetarian, dengan catatan si ibu harus memperhatikan gizi dan nutrisi yang dikonsumsinya, dan tentunya konsultasikan dengan dokter yang mendukung vegetarian.
Apa benar jika menjadi vegetarian badan menjadi tidak bertenaga?
Tidak benar bahwa menjadi vegetarian badan jadi tidak bertenaga. Buktinya banyak atlet yang bervegetarian dan berprestasi. Orang yang bervegetarian lalu badannya jadi tidak bertenaga dapat dipastikan tidak memperhatikan pola makan dan asupan gizinya. Pemakan daging pun akan tidak bertenaga jika kekurangan gizi.
Adakah pantangan orang sakit tertentu yang tidak bisa menjadi vegetarian?
Rasanya tidak ada orang sakit tertentu yang tidak bisa bervegetarian. Karena bervegetarian justru makin sehat. Biasanya dokter justru menyarankan banyak makan sayuran jika sudah kena penyakit-penyakit berat tertentu.
Seperti apakah cara makan yang benar untuk vegetarian?
Cara yang benar adalah makanlah dengan menu yang bervariasi, seperti tahu, tempe, variasi sayuran aneka warna, variasi kacang-kacangan, variasi aneka jenis jamur, jangan terlalu sering makan gorengan, makanan bersantan, hindari telur, jangan terlalu banyak garam atau gula. Dan jangan lupa untuk minum air yang cukup dan banyak makan buah-buahan.
Apakah sulit menjadi vegetarian sementara di keluarga tidak ada yang menjadi vegetarian?
Mungkin bukan sulit, tapi agak repot jika dalam keluarga harus menyediakan makanan untuk non vegetarian dan juga menyediakan untuk yang vegetarian. Karena itu paling baik sekeluarga sama-sama vegetarian. Jika dalam keluarga hanya Anda yang vegetarian, jangan patah semangat, karena itu pertanda permulaan yang baik untuk keluarga Anda.
Repotkah menyediakan makanan vegetarian?
Makanan tradisonal kita kan banyak yang vegetarian seperti gado-gado, karedok, urap, lalapan dan lain-lain. Tapi kalau mau beli di luar juga sekarang sudah banyak di kafe, kantin, food-court atau rumah makan yang menyediakan masakan vegetarian. Saya punya daftarnya di http://www.vegetarian-guide.com/vegetarian-restaurants-indonesia
Adakah risikonya kalau menjadi vegetarian?
Risikonya tidak ada. Hanya saja berdasarkan pengalaman pribadi, kadang ada teman yang suka mencemooh kita dalam batas bergurau. Tapi itu tidak apa-apa, karena kita tahu mereka yang mencemooh itu sebenarnya tidak paham.
Apa manfaat menjadi vegetarian?
Manfaatnya banyak sekali. Dari aspek kesehatan sudah banyak penelitian menunjukkan terbukti jauh lebih sehat. Dari aspek lingkungan, sekarang para pakar lingkungan membeberkan ternyata peternakan menjadi penyumbang terbesar pemanasan global, jadi dengan bervegetarian berarti kita turut menyelamatkan bumi kita. Dengan bervegetarian kita juga lebih berpotensi terhindar dari penyakit-penyakit yang menular melalui hewan seperti penyakit sapi gila, flu burung, flu babi, flu kambing.
Bagaimana tips menjadi vegetarian yang baik, karena kondisi lingkungan kadang-kadang membuat vegetarian tidak disiplin?
Menurut saya, kalau ingin bervegetarian dengan baik, tentunya kita harus lebih sering berkomunikasi atau bersosialisasi dengan lingkungan orang-orang yang bervegetarian, sehingga ketika kita berada di lingkungan yang tidak mendukung, disiplin kita tetap terjaga. Punya teman yang sama-sama vegetarian juga sangat membantu menjaga semangat bervegetarian. Berbagilah dengan lingkungan disekitar kita info-info vegetarian, sehingga mereka menjadi tahu manfaatnya.
Tidak ada yang instan atau serba cepat di dunia ini, semua butuh proses dan pertumbuhan, kecuali anda ingin sakit hati
LELUCON
Cara Dokter Gigi Memandang Mulut Pasiennya
Join to : http://www.terapiakupunkturmedan.blogspot.com
Seorang pasien menanya seorang dokter gigi: "Anda sepanjang hari memasukkan tangan ke mulut orang apa tak merasa jijik?"
"Aku hanya menganggap bahwa tanganku itu telah masuk ke saku yang berisikan dompet," jawab dokter gigi itu.
TIPITAKA
Kisah Upaka
Sang Buddha membabarkan syair 353 Kitab Suci Dhammapada, sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh Upaka, petapa bukan Buddhis, ketika Sang Buddha sedang berjalan menuju Taman Rusa (Migadaya) tempat Kelompok Lima Bhikkhu (Panca Vaggi) sedang berdiam. Sang Buddha menuju ke sana untuk membabarkan Dhammacakkappavattana Sutta pada Panca Vaggi itu, mitra lamanya, yaitu Kondana, Bhaddiya, Vappa, Assaji, dan Mahanama.
Ketika Upaka melihat Sang Buddha Gotama, ia sangat terkesan dengan pancaran sinar wajah Sang Buddha dan berkata kepada Beliau, “Kawan, Anda terlihat tenang dan murni; bolehkah saya tahu siapa guru Anda?” Kepadanya, Sang Buddha menjawab bahwa Beliau tidak mempunyai guru.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 353 berikut :
Aku telah mengalahkan semuanya.
Aku telah mengetahui semuanya.
Aku telah bebas dari semuanya.
Aku telah meninggalkan semuanya.
Setelah menghancurkan nafsu keinginan,
Aku benar-benar bebas.
Setelah menyadari segala sesuatu
melalui usaha sendiri,
maka siapakah yang patut Ku-sebut Guru?
Pada saat khotbah Dhamma itu berakhir, Upaka tidak memperlihatkan penerimaan ataupun penolakan, tetapi hanya mengangguk beberapa kali dan pergi.
VEGETARIAN
Menjadi vegetarian yang benar
Vegetarian adalah salah satu pilihan untuk hidup sehat. Menjadi vegetarian tidak lah sesulit yang dibayangkan banyak orang. Cari tahu bagaimana cara mudah menjadi vegetarian dengan tetap sehat. Praktisi Vegetarian Mardi Wong yang telah menjadi vegetarian sejak 15 tahun memberikan beberapa informasi sebagai berikut:
Bagaimana cara memulai menjadi vegetarian?
Mudah sekali untuk memulai bervegetarian. Saya sarankan mulai mengurangi daging secara bertahap, agar tubuh bisa melakukan penyesuaian. Misalnya mulai mengurangi makanan daging binatang berkaki 4, kemudian berkaki 2, kemudian binatang laut, dan seterusnya. Secara intensitas juga dikurangi bertahap, misalnya tadinya setiap hari makan daging, cobalah tidak makan daging seminggu sekali, kemudian seminggu 3 kali, dan akhirnya setiap hari tidak makan daging. Kemudian tahap lebih lanjut, kuah makanan yang ter-”cemar” daging juga tidak boleh, demikian juga minyak bekas menggoreng makanan hewani.
Usia berapa sudah bisa menjadi vegetarian?
Menurut saya usia di dalam kandungan pun boleh vegetarian, dengan catatan si ibu harus memperhatikan gizi dan nutrisi yang dikonsumsinya, dan tentunya konsultasikan dengan dokter yang mendukung vegetarian.
Apa benar jika menjadi vegetarian badan menjadi tidak bertenaga?
Tidak benar bahwa menjadi vegetarian badan jadi tidak bertenaga. Buktinya banyak atlet yang bervegetarian dan berprestasi. Orang yang bervegetarian lalu badannya jadi tidak bertenaga dapat dipastikan tidak memperhatikan pola makan dan asupan gizinya. Pemakan daging pun akan tidak bertenaga jika kekurangan gizi.
Adakah pantangan orang sakit tertentu yang tidak bisa menjadi vegetarian?
Rasanya tidak ada orang sakit tertentu yang tidak bisa bervegetarian. Karena bervegetarian justru makin sehat. Biasanya dokter justru menyarankan banyak makan sayuran jika sudah kena penyakit-penyakit berat tertentu.
Seperti apakah cara makan yang benar untuk vegetarian?
Cara yang benar adalah makanlah dengan menu yang bervariasi, seperti tahu, tempe, variasi sayuran aneka warna, variasi kacang-kacangan, variasi aneka jenis jamur, jangan terlalu sering makan gorengan, makanan bersantan, hindari telur, jangan terlalu banyak garam atau gula. Dan jangan lupa untuk minum air yang cukup dan banyak makan buah-buahan.
Apakah sulit menjadi vegetarian sementara di keluarga tidak ada yang menjadi vegetarian?
Mungkin bukan sulit, tapi agak repot jika dalam keluarga harus menyediakan makanan untuk non vegetarian dan juga menyediakan untuk yang vegetarian. Karena itu paling baik sekeluarga sama-sama vegetarian. Jika dalam keluarga hanya Anda yang vegetarian, jangan patah semangat, karena itu pertanda permulaan yang baik untuk keluarga Anda.
Repotkah menyediakan makanan vegetarian?
Makanan tradisonal kita kan banyak yang vegetarian seperti gado-gado, karedok, urap, lalapan dan lain-lain. Tapi kalau mau beli di luar juga sekarang sudah banyak di kafe, kantin, food-court atau rumah makan yang menyediakan masakan vegetarian. Saya punya daftarnya di http://www.vegetarian-guide.com/vegetarian-restaurants-indonesia
Adakah risikonya kalau menjadi vegetarian?
Risikonya tidak ada. Hanya saja berdasarkan pengalaman pribadi, kadang ada teman yang suka mencemooh kita dalam batas bergurau. Tapi itu tidak apa-apa, karena kita tahu mereka yang mencemooh itu sebenarnya tidak paham.
Apa manfaat menjadi vegetarian?
Manfaatnya banyak sekali. Dari aspek kesehatan sudah banyak penelitian menunjukkan terbukti jauh lebih sehat. Dari aspek lingkungan, sekarang para pakar lingkungan membeberkan ternyata peternakan menjadi penyumbang terbesar pemanasan global, jadi dengan bervegetarian berarti kita turut menyelamatkan bumi kita. Dengan bervegetarian kita juga lebih berpotensi terhindar dari penyakit-penyakit yang menular melalui hewan seperti penyakit sapi gila, flu burung, flu babi, flu kambing.
Bagaimana tips menjadi vegetarian yang baik, karena kondisi lingkungan kadang-kadang membuat vegetarian tidak disiplin?
Menurut saya, kalau ingin bervegetarian dengan baik, tentunya kita harus lebih sering berkomunikasi atau bersosialisasi dengan lingkungan orang-orang yang bervegetarian, sehingga ketika kita berada di lingkungan yang tidak mendukung, disiplin kita tetap terjaga. Punya teman yang sama-sama vegetarian juga sangat membantu menjaga semangat bervegetarian. Berbagilah dengan lingkungan disekitar kita info-info vegetarian, sehingga mereka menjadi tahu manfaatnya.
Langganan:
Postingan (Atom)