Kamis, 08 September 2011
Merawat Orang Sakit
FILOSOFI HIDUP
Dengan lima cara, seseorang yang merawat orang sakit adalah tetap merawat si sakit. Apa yang lima itu ? Dia menyiapkan obat, yang baik ditawarkannya, dan yang tidak baik tidak ditawarkannya, dia merawat si sakit dengan cinta kasih, tanpa pamrih, dia tidak tergoyah oleh tinja, kencing, muntah dan ludah, dari waktu ke waktu dia mengajarkan, memberi wawasan, menghibur serta memberinya kepuasan batin
LELUCON
Seorang pasien yang akan dioperasi bertanya kepada dokter,
"Apakah kira-kira operasi kali ini akan mengganggu kegemaran saya, Dok?"
Tanya dokter, "Memangnya apa kegemaran Anda?"
"Saya gemar menyimpan uang, Dok..."
TIPITAKA
Kisah Kapila dan Ikan
Pada masa Buddha Kasapa, ada seorang bhikkhu bernama Kapila yang sangat terpelajar dalam Kitab Suci (Pitaka). Karena sangat terpelajarnya, ia memperoleh kemasyuran dan keberuntungan. Ia juga menjadi sangat sombong dan memandang rendah bhikkhu-bhikkhu lain. Bila para bhikkhu lain menunjukkan padanya apa yang pantas dan apa yang tidak pantas, ia selalu saja menjawab dengan pedas, “Berapa banyak yang kau tahu?” Hal itu menyiratkan bahwa ia tahu lebih banyak daripada bhikkhu-bhikkhu lain. Dengan demikian, lama kelamaan semua bhikkhu yang baik menjauhinya dan hanya bhikkhu-bhikkhu yang tidak baik berada di sekelilingnya.
Pada suatu hari Uposatha, ketika para bhikkhu mengulang ‘Peraturan Pokok’ bagi para bhikkhu (=Patimokkha), Kapila berkata, “Tidak ada apa yang dikatakan sebagai Sutta, Abidhamma, atau Vinaya. Tidak ada bedanya apakah kamu mempunyai kesempatan untuk mendengar Patimokkha atau tidak,” dan lain-lainnya. Kemudian ia meninggalkan para bhikkhu yang sedang berkumpul. Jadi, Kapila merupakan rintangan bagi pengembangan dan pertumbuhan Ajaran (Sasana).
Untuk perbuatan jahat ini, Kapila harus menderita di alam neraka (niraya) antara masa Buddha Kasapa dan Buddha Gotama. Setelah itu ia dilahirkan kembali sebagai seekor ikan di Sungai Aciravati. Ikan tersebut, seperti disebutkan di atas, mempunyai tubuh berwarna keemasan yang sangat indah, tetapi mulutnya berbau tidak enak yang sangat menusuk hidung.
Suatu hari, ikan tersebut ditangkap oleh beberapa nelayan dan karena sangat indah, mereka membawanya kepada Raja. Kemudian Raja membawa ikan tersebut kepada Sang Buddha. Ketika ikan itu membuka mulutnya, bau yang tidak enak dan sangat menusuk menyebar ke sekeliling. Raja bertanya kepada Sang Buddha, mengapa ikan seindah itu mempunyai bau yang sedemikian tidak enak dan menusuk hidung.
Kepada Raja dan para pengiringnya, Sang Buddha menjelaskan, “O Raja! Pada masa Buddha Kasapa, ada seorang bhikkhu yang sangat terpelajar, yang mengajarkan Dhamma pada lainnya. Karena perbuatan baik itu, ketika ia dilahirkan kembali pada kehidupan yang lain, meskipun sebagai seekor ikan, ia memiliki tubuh keemasan. Tetapi bhikkhu itu sangat serakah, sombong, dan memandang rendah orang lain; ia juga mengabaikan Peraturan Ke-bhikkhu-an (Vinaya), dan mencaci maki para bhikkhu yang lain. Karena perbuatan buruk ini, ia dilahirkan di alam neraka (niraya), dan sekarang, ia menjadi seekor ikan yang indah dengan mulut yang berbau busuk.”
Sang Buddha kemudian beralih kepada ikan itu dan bertanya apakah ia mengetahui ke mana ia akan dilahirkan kembali pada kehidupan yang akan datang. Ikan tersebut memberi isyarat bahwa ia akan masuk kembali ke alam neraka (niraya) dan ia dipenuhi dengan perasaan sangat sedih. Sebagai mana diperkirakan, pada saat kematiannya, ikan tersebut dilahirkan kembali di alam neraka (niraya), untuk menerima akibat perbuatan buruk lain.
Semua yang hadir mendengarkan kisah ikan tersebut menjadi terkejut. Pada mereka, Sang Buddha memberikan khotbah tentang manfaat mengkombinasikan antara belajar dengan praktek.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 334, 335, 336, dan 337 berikut ini :
Bila seseorang hidup lengah,
maka nafsu keinginan tumbuh,
seperti tanaman Maluwa yang menjalar.
Ia melompat dari satu kehidupan
ke kehidupan yang lain,
bagaikan kera yang senang mencari
buah-buahan di dalam hutan.
Dalam dunia ini,
siapapun yang dikuasai oleh
nafsu keinginan rendah dan beracun,
penderitaannya akan bertambah
seperti rumput Birana yang tumbuh dengan cepat
karena disirami dengan baik.
Tetapi barang siapa dapat mengatasi nafsu keinginan
yang beracun dan sukar dikalahkan itu,
maka kesedihan akan berlalu dari dalam dirinya,
seperti air yang jatuh dari daun teratai.
Kuberitahukan hal ini kepadamu:
Semoga engkau sekalian yang telah datang
berkumpul di sini memperoleh kesejahteraan!
Bongkarlah nafsu keinginanmu,
seperti orang mencabut akar rumput Birana yang harum.
Jangan biarkan Mara
menghancurkan dirimu berulang kali,
seperti arus sungai menghancurkan rumput ilalang
yang tumbuh di tepi.
VEGETARIAN
Angka Vegetarian di Italia Mencapai 7 Juta…
Vegetarian…, why not? Vegetarian berarti konsumsi berbagai varia sayur mayur atau vegetables, dalam keseharian, tanpa konsumsi meat, seafood dan yang sejenisnya. Namun vegetarian masih mungkin mengkonsumsi produk olahan hewan seperti eggs, milk atau keju, namun tidak daging hewani. Namun ada pula semi-vegetarian, yang mana tidak mengkonsumsi daging dan unggas, tetapi tetap mengkonsumsi ikan, disamping tentunya vegetables itu sendiri. Well…it’s a choise…
Dari ranah Mediteranea klasik sendiri, terdapat sosok Pythagoras, sosok matematikawan dan filsuf yang populer dengan teorema Pythagoras-nya, juga merupakan seorang vegetarian, yang berasal dari Yunani kuno.
“Alimentazione vegetariana: elementi di dietetica e stati fisiologici particolari. Madri e figli vegetariani” ( Vegetarian foods: Elemen diet dan rincian fisiologis. Ibu dan Anak vegetarian), menjadi judul sebuah program studi yang akan diselenggarakan di Bologna, pada tanggal 3 dan 4 juni 2011, oleh Societa’ Scientifica di Nutrizione Vegetariana (Scientific Vegetarian Nutrition Society). Mereka akan melakukan pembahasan secara detail mengenai hal tersebut.
Hingga saat ini, jumlah vegetarian di Italia, mencapai sekitar 7 juta, dimana makanan keseharian mereka, bertumpu pada vegetables. Terkait tema diatas, banyak orang yang sebelumnya sempat berfikir bahwa vegetarian habit membuat tumbuh kembang tidak maksimal jika diterapkan pada anak - anak kecil, namun penelitian terkini membuktikan sebaliknya, yaitu; anak - anak yang sejak awal melakukan vegetarian habit, memiliki level of growth yang normal, dan suatu kelebihan positif, dimana mereka mengkonsumsi lebih protective micronutrients, seperti antioxidants, folic acid, Vitamin A dan C serta kuantitas yang lebih besar atas serat dan zat besi. Ini Berdasarkan sebuah studi penelitian di Italia, yang dilakukan pada 97 anak vegetarian dan 9 vegan.
“Adalah hal yang fundamental untuk memberikan alat -alat atau tindakan pencegahan; banyak penyakit yang menjadi muncul secara serius pada usia dewasa, mulai tercipta sejak usia kanak - kanak atau merupakan efek jangka panjang dari eating habit sejak usia kanak - kanak, diet seimbang, bertumpu pada makanan - makanan vegetarian, mampu memerankan peranan penting dalam memungkinkan anak untuk tumbuh kembang dengan baik dan memiliki proteksi lebih atas penyakit - penyakit serius”, ujar Prof. Leonardo Pinelli, seorang pediatrician (dokter anak), yang juga merupakan Direktur dari UOC Diabetologia, Clinical Nutrion and Obesity in Children dari Universitas Verona Italia, serta wakil presiden dari SSNV.
Sepanjang acara di Bologna nanti, akan dibicarakan juga mengenai “I falsi miti della nutrizione” , The False Myths Of Nutrition, Mitos - Mitos akan Nutrisi yang keliru, yang mengatakan bahwa karena kualitas dari protein dan zat besi, daging hewani amat dibutuhkan dalam menunjang healthy foods, kenyataannya, para pakar, mengatakan ; ” Pada kenyataannya, semua asam amino, terdapat dalam makanan - makanan nabati dan kenyataan yang ada saat ini adalah “kelebihan protein, bukan kelangkaan mereka.” Hal lainnya adalah, orang begitu meyakini, bahwa daging diperlukan karena kaya akan zat besi, pada kenyataannya, sereal, kacang - kacangan, sayuran berdaun hijau, bahkan lebih kaya lagi atas zat besi dan masih akan menjadi lebih superior lagi jika mengkonsumsi beragam sayur mayur ditemani dengan berbagai buah - buahan yang kaya akan vitamin c.”
Bagi saya sendiri, merupakan hal yang penting, bersikap bijak dalam mengkonsumsi makanan sehari - hari, karena ini berhubungan langsung dengan kesehatan kita, entah vegetarian atau bukan vegetarian, yang terpenting, kita sebaiknya membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan sehat dan dalam mengkonsumsi makanan hendaknya juga tidak berlebihan, disamping makanan sehat, sport dan refreshing juga merupakan faktor penting yang turut menunjang kesehatan kita…so Healthy Life with Healthy Foods….Sport and Refreshing…and not to forget the good behavior and activity…
Langganan:
Postingan (Atom)