Laman

Kamis, 29 November 2012

PENGERTIAN KEBAHAGIAAN


 FILOSOFI HIDUP

Biarkan ketulusan menjadi teman aktivitasmu, keikhlasan menjadi warna hatimu, kesabaran mengalahkan masalahmu

LELUCON

Jangan Memuji Peralatan

Seorang fotografer amatir diundang untuk makan malam dengan teman-teman dan mengambil bersama beberapa gambar untuk ditunjukkan kepada nyonya rumah. Dia melihat foto-foto dan berkomentar,

"Foto ini indah sekali. Anda pasti memiliki kamera yang sangat baik!"

Dia tidak membuat komentar apapun, tetapi ketika ia meninggalkan untuk pulang katanya,

"Masakan tadi benar-benar lezat! Anda pasti memiliki beberapa panci yang sangat bagus!"


TIPITAKA

Kisah Dermawan Hasil Pertama Pekerjaannya

Ketika Sang Buddha bersemayam di Vihara Jetavana, Beliau membabarkan syair 367 Kitab Suci Dhammapada, berkenaan kisah seorang brahmana yang mempunyai kebiasaan berdana lima macam hasil pertama yang diperoleh dari pekerjaannya sebagai seorang petani. Hasil pertama pertanian yang diberikan sebagai dana diambil pada saat panen, saat menguliti beras, saat menyimpan beras, saat memasak beras, dan saat menaruh nasi pada tempat nasinya.

Suatu hari Sang Buddha melihat brahmana dan isterinya itu dengan kemampun batin luar biasa Beliau dan Beliau mengetahui bahwa saatnya sudah masak bagi brahmana dan isterinya mencapai tingkat kesucian anagami. Oleh karena itu Sang Buddha berkunjung ke tempat tinggal mereka dan berdiam diri di dekat pintu rumah brahmana untuk berpindapatta.

Pada saat itu brahmana sedang makan sambil melihat ke bagian dalam rumahnya, sehingga ia tidak melihat Sang Buddha berdiri di dekat pintu rumahnya. Isteri brahmana yang sedang berdiri di dekat brahmana itu melihat Sang Buddha tiba, tetapi ia khawatir apabila suaminya melihat Sang Buddha berdiri di dekat pintu rumah untuk berpinda-patta, suaminya itu akan memberikan seluruh nasi yang ada pada tempat nasinya kepada Sang Buddha, sehingga ia harus menanak nasi lagi.

Dengan pikiran seperti itu wanita itu kemudian berdiri menghalangi penglihatan suaminya, sehingga suaminya tidak bisa melihat Sang Buddha.Kemudian wanita itu pelahan-lahan berjalan menghampiri Sang Buddha, ia menghormat dan berkata kepada Sang Buddha, “Bhante, kita tidak bisa berdana makanan pada hari ini.”

Tetapi Sang Buddha memutuskan untuk tidak beranjak dari tempat Beliau berdiri. Beliau hanya menggeleng-gelengkan kepala. Melihat hal itu, isteri brahmana tidak dapat menahan diri, ia ketawa.

Oleh karena itu brahmana membalikkan dirinya dan melihat Sang Buddha. Mengetahui apa yang dilakukan oleh isterinya itu, brahmana menangis keras-keras sambil berkata : ” O, isteriku yang buruk, engkau telah meruntuhkan aku.”

Segera brahmana mengambil tempat nasinya. Ia menghampiri Sang Buddha dan memohon maaf sambil berkata, “Bhante, silahkan menerima pemberian nasi ini meskipun saya sudah mengambilnya sebagian.” Kepada brahmana itu, Sang Buddha membalas, “O brahmana, nasi apapun sesuai buat Ku, apakah nasi itu belum diambil, atau sudah sebagian diambil, bahkan apabila masih tersisa satu sendok.”

Brahmana sangat gembira mendengar kata-kata Sang Buddha. Pada saat yang sama ia merasa berbahagia karena pemberian nasinya telah diterima oleh Sang Buddha.

Brahmana itu kemudian bertanya kepada Sang Buddha, bagaimana seseorang bisa dikenal, dan disebut sebagai bhikkhu. Sang Buddha mengetahui bahwa baik brahmana maupun isterinya telah siap mendengarkan ajaran Beliau perihal batin dan badan-jasmani.

Oleh karena itu Beliau menjawab, “O brahmana, seseorang yang tidak lagi terikat kepada batin dan badan-jasmani disebut bhikkhu.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 367 berikut :

Apabila seseorang tidak lagi melekat pada
konsepsi “aku” atau “milikku”,
baik yang berkenaan dengan batin maupun jasmani,
dan tidak bersedih terhadap apa yang tidak dimilikinya,
maka orang seperti itu layak disebut bhikkhu.

Brahmana dan isterinya mencapai tingkat kesucian anagami, setelah khotbah Dhamma itu berakhir.


VEGETARIAN


Jadikan Jumat Hari Vegetarian Indonesia

Ada beberapa menu yang terhidang di meja makan setiap hari, tetapi sejak kemarin aku mencoba untuk mengubah pola makan, yang tujuanku adalah mencoba melihat sisi lain pola hidup manusia. Hal tersebut menimbulkan niatku untuk menimbulkan niatku untuk menulis sedikit twit tentang vegetarian, meskipun hanya sekitar 5 twit, tetapi lumayan banyak mendapatkan respon positif.

Beberapa reply yang cukup menarik soal vegetarian disela-sela twitter tentang politik menjadikan aku tercetus ide untuk memulai hari Jumat sebagai Hari Vegetarian. Apa yang akan terjadi bila hal itu dilakukan diseluruh Indonesia? Pasti akan banyak plus minus atau pro kontra. Tapi kita lihat dulu hasilnya. Menurut pemikiran saya bisa terjadi hal-hal sebagai berikut.

Berapa sih konsumsi daging di Indonesia?  Menurut datad ari ASPIDI (Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia), rata-rata kebutuhan daging perkapita adalah 2,1 kg pada 2012 ini, atau menurut data sebelumnya adalah 448.800 ton untuk 365 hari, atau sekitar 1.230.000 kg daging / hari. Bila harga termurah daging sapi di angka 70 ribu, akan terdapat nilai Rp 86.100.000.000,- (86,1 miliar), itu baru dari daging sapi, belum dari menu lainnya, seperti ayam dan lain-lain.

Dalam setiap tahun terdapat 52 kali hari Jumat, yang itu berarti akan tercipta angka penghematan sebesar 52 x 86,1 miliar = 4.477.200.000.000,- (4,477 triliun). Nah bila kita menghitung untuk membuat sebuah sekolah yang standard dibutuhkan dana 10 miliar, maka akan mampu dibangun 447 sekolah dengan biaya masing-masing sekolahan senilai 10 miliar. Sebuah hitungan yang masuk akal hanya dengan menahan nafsu (mengurangi) makan daging pada hari Jumat / hari lainnya pada satu hari.

Hal lain yang akan terjadi adalah, bila hitungan ASPIDI kita kekurangan 72.290 ton daging sapi pada 2012 ini, kita bisa hitung, seberapa banyak daging bisa dihemat dengan mengalikan 1.230 ton x 52 hari = 63.960 ton daging bisa dihemat. Artinya pemerintah yang seharusnya mengimport 72.290 ton daging sapi, jadi turun hanya 8.330 ton setelah dikurangi 63.960 penghematan. Angka itu bisa hilang bila menambah 7 hari / seminggu lagi hari vegetarian.

Apa yang harus dilakukan untuk bisa melakukan itu? Dibutuhkan kerjasama di semua pihak dengan sosialisasi yang tepat, misalnya untuk semua hotel / restoran / rumah makan / pasar / supermarket /apapun yang menyediakan daging sapi, untuk tidak menghidangkan / menjual daging sapi pada hari jumat. Prakteknya tentu tak semudah teorinya, tetapi saya yakin bisa. Disini Indonesia tidak mengurangi jumlah produksi daging (ternak sapi) di Indonesia, tetapi menghilangkan import daging. Bila pemerintah mendorong masyarakat untuk beternak sapi, sehingga Indonesia justru menjadi eksportir sapi.

Di sini peternak sapi tidak dirugikan, yang dibutuhkan hanya proses adaptasi mengubah pola makan untuk tidak makan daging pada hari tertentu. hari apa saja bisa, tetapi saya melihat hari jumat adalah hari yang efektif. Karena hari Sabtu dan Minggu adalah hari libur bagi sebagian pekerja, yang mana dimanfaatkan bagi mereka untuk berkumpul dengan keluarga dan makan-makan bareng, bahkan acara pernikahan kebanyakan dihari sabtu / minggu. Sedangkan hari Senin - kamis biasanya adalah hari yang banyak diisi dengan meeting / rapat (ini menurut pendapat saya saja), yang juga seringkali ada jamuan makan / makan bareng-bareng. Soal hari adalah teknis, ini hanya usulan.

Seberapa rugikah mereka pedagang makanan? Tentunya dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk adaptasi. Disini penjual makanan dengan bahan daging akan dituntut kreativitasnya dalam memilih resep alternatif. Atau bisa juga dijadikan hari libur khusus rumah makan yang hanya menyediakan menu daging.

Mungkin nggak sih semua itu terjadi?

Semua akan mungkin bila mau memulainya. Semoga tulisan ini dibaca mereka yang berwenang untuk menyalurkan ide saya ini. Jangan negative thinking dulu bila tidak setuju, toh dengan tidak makan daging sehari dalam seminggu, kita tetap sehat, masih ada ikan dan lain-lain yang gizinya sama. Kita negara dengan hasil laut yang sangat berlimpah.

Selasa, 20 November 2012

HATI DAMAI


FILOSOFI HIDUP

Pikiran yang tenang dan hati yang damai tidak perlu mikir yang tidak perlu. Tidak semua hal di dunia harus dipikirkan ?


LELUCON

Ujian Ulangan untuk anak Berotak Lambat

Seorang pelatih memohon kepada Profesor untuk memberikan ujian ulangan kepada anaknya yang memang berotak lambat. Setelah didesak terus, akhirnya sang Profesor memberikan ujian ulangan itu.

Keesokan harinya sang pelatih menemui sang Profesor dan bertanya : "Bagaimana ujiannnya si Jono, Prof?"

"Wah, maaf," kata Profesor, "Tidak ada harapan lagi. Coba lihat ini... 7x5 = 34"

"Ya, ampun, Prof," kata si pelatih, "masa begitu saja harus gagal sih. Itu kan cuma kurang satu..."


TIPITAKA

Kisah Bhikkhu yang Berteman Dengan Bhikkhu Pengikut Devadatta

Suatu ketika seorang bhikkhu murid Sang Buddha berteman akrab dengan pengikut Devadatta. Ia sering berkunjung dan tinggal selama beberapa hari di vihara tempat Devadatta berdiam.

Bhikkhu-bhikkhu lain melaporkan hal itu kepada Sang Buddha, bahwa terdapat seorang bhikkhu murid Sang Buddha yang bergaul akrab dengan pengikut-pengikut Devadatta, sehingga ia sering berkunjung, bahkan menginap beberapa hari, makan, tidur, dan menikmati berbagai fasilitas yang terdapat pada vihara milik Devadatta.

Sang Buddha mengundang bhikkhu itu, dan meminta keterangan darinya. Sang Buddha mengatakan bahwa Beliau telah mendengar berita tentang kelakuan bhikkhu tersebut apakah berita itu benar. Bhikkhu itu mengakui bahwa ia telah berdiam beberapa hari di vihara milik Devadatta, tetapi ia berkata kepada Sang Buddha bahwa ia tidak mengikuti ajaran Devadatta.

Kemudian Sang Buddha menegur dan menunjukkan bahwa apa yang bhikkhu itu lakukan sesungguhnya membuat ia menjadi seperti pengikut Devadatta.

Kepada Bhikkhu itu Sang Buddha mengatakan : “Anak-Ku, meskipun engkau tidak mengikuti ajaran Devadatta, tetapi engakau memperlakukan dirimu seperti salah satu pengikut Devadatta. Seorang bhikkhu hendaknya puas dengan apa yang telah diperolehnya, dan jangan iri hati terhadap apa yang diperoleh orang lain. Seorang bhikkhu yang penuh dengan kecemburuan pada perolehan bhikkhu lain tidak akan mencapai pemusatan batin dan pandangan terang, atau jalan menuju ‘Kebebasan Mutlak’ (nibbana). Hanya bhikkhu yang puas dengan apa yang telah ia peroleh akan mendapatkan pemusatan pikiran, pandangan terang, dan jalan menuju ‘Kebebasan Mutlak’.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 365 dan 366 berikut :

Hendaklah ia tidak mencela apa yang telah ia peroleh,
juga hendaklah ia tidak merasa iri terhadap
apa yang telah diperoleh orang lain.
Seorang bhikkhu yang merasa iri terhadap
apa yang diperoleh orang lain,
tidak akan dapat mencapai perkembangan dalam semadi.

Walaupun hanya memperoleh sedikit,
tetapi apabila seseorang bhikkhu tidak mencela
apa yang telah diperolehnya,
maka para dewapun akan memuji orang seperti itu,
yang memiliki kehidupan bersih serta tidak malas.


VEGETARIAN

Mengenal Pola Vegetarian Lebih Dekat

Tertarik menjadi seorang vegetarian? Anda perlu tahu fakta-fakta berikut ini:

Bisa kekurangan zat besi? 
Kemampuan pencernaan manusia untuk mengolah dan menyerap zat besi dari sumber nabati lebih rendah. Jika Anda ingin menjadi vegan, Anda harus lebih serius memperdalam pengetahuan tentang makanan dan kandungannya. Diperlukan variasi  yang sangat beragam  untuk memenuhi kebutuhan nutrisi secara optimal. Minum suplemen untuk zat besi, vitamin B kompleks, dan kalsium magnesium sangat dianjurkan.

Vegetarian melemahkan kinerja otak?
Yang membuat tubuh menjadi lemas dan proses berpikir menjadi terganggu apabila pola makan vegetarian ini dilakukan secara asal-asalan. Akibatnya, variasi dan pilihan makanan tidak terjaga,   asupan karbohidrat menjadi rendah.

Vegetarian membuat lemas?
Salah. Sugesti diri yang mengatakan bahwa tanpa makan daging tubuh menjadi lemas. Sebab, energi tidak melulu diperoleh dari daging, tapi dari karbohidrat yang melalui proses kimia dalam tubuh diubah menjadi energi. Jelas bahwa sumber karbohidrat adalah dari nabati.

Vegetarian membuat orang menjadi lebih tenang?
Absennya produk hewani ternyata berdampak positif terhadap kesehatan rohani, terutama pada kontrol emosi. Hal ini dikarenakan hormon di dalam tubuh tidak terkontaminasi dengan hormon dari hewan yang dikonsumsi, sehingga membuat emosi lebih stabil. Mengenal Pola Vegetarian Lebih Dekat

Rabu, 14 November 2012

PIKIRAN ALAM BAWAH SADAR

 FILOSOFI HIDUP

Hentikan kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk terekam di alam bawah sadar


LELUCON

Pengumuman di Bus

Pengumuman ini terdengar di sebuah bus di Jakarta.

"Ketika anda turun dari bus, harap pastikan untuk sedikit menurunkan kepala anda agar tidak terantuk pintu dan perhatikan langkah anda, kaki kiri terlebih dahulu."

"Seandainya anda salah langkah dan jatuh tersungkur, mohon untuk sedikit menurunkan suara anda dan perhatikan bahasa anda. Terima kasih."


TIPITAKA

Kisah Dhammarama Thera

Ketika beredar berita di kalangan para murid bahwa Sang Buddha akan mangkat (parinibbana) dalam waktu empat bulan lagi; banyak di antara para bhikkhu puthujjana, yang belum mencapai tingkat kesucian, mengalami tekanan batin, merasa kehilangan. Mereka tidak tahu apa yang akan dilakukannya. Pada umumnya mereka berusaha berada dekat dengan Sang Buddha, tidak ingin bepergian jauh dari Beliau.

Ketika itu ada seorang bhikkhu yang bernama Dhammarama yang tinggal menyendiri dan tidak pergi mendekat kepada Sang Buddha. Perhatian beliau diarahkan pada perjuangannya untuk mencapai tingkat kesucian arahat sebelum Sang Buddha meninggal dunia. Ia melaksanakan meditasi ‘Pandangan Terang’ (Vipassana Bhavana) dengan tekun. Kawan-kawan bhikkhu yang lain tidak mengerti apa harapan beliau dan apa yang sedang dilakukannya, mereka memiliki pengertian keliru perihal kelakukan Bhikkhu Dhammarama itu.

Kawan-kawan bhikkhu tersebut bersama Bhikkhu Dhammarama menemui Sang Buddha, dan mereka berkata kepada Sang Bhagava : “Bhante, bhikkhu ini kelihatan tidak mau peduli, tidak menghormat, dan tidak berbakti kepada Bhante. Ia terlihat menyendiri pada saat para bhikkhu lain sedang berada di dekat Bhante.”

Setelah kawan-kawan bhikkhu itu menceritakan semua pandangannya, Bhikkhu Dhammarama dengan penuh hormat menjelaskan kepada Sang Buddha apa yang sesungguhnya merupakan harapannya, dan juga apa yang telah dilaksanakannya dengan mempraktekkan Vipassana Bhavana.

Sang Buddha sangat puas dan menghargai apa yang telah diungkapkan dan dilakukan oleh Bhikkhu Dhammarama, kemudian berkata : “Anakku Dhammarama, engkau telah berperilaku sangat baik. Seorang bhikkhu yang mencintai dan menghormat kepada-Ku hendaknya berkelakuan seperti engkau. Mereka yang mempersembahkan bunga, pelita, dan dupa kepada-Ku tidaklah benar-benar memberi hormat kepada-Ku. hanya mereka yang melaksanakan Dhamma, ajaran-Ku, adalah benar-benar seseorang yang memberikan hormat kepada-Ku.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 364 berikut :

Seorang bhikkhu yang selalu berdiam dalam Dhamma
dan gembira dalam Dhamma,
yang selalu merenungkan dan mengingat-ingat akan Dhamma,
maka bhikkhu itu tidak akan tergelincir dari Jalan Benar Yang Mulia.

Dhammarama Thera mencapai tingkat kesucian arahat, setelah khotbah Dhamma itu berakhir.


VEGETARIAN

Cegah Rontok, Jadilah Vegetarian!

Rambut yang lebat, sehat, dan tidak rontok adalah dambaan setiap orang karena rambut adalah mahkota tubuh kita. Lantas bagaimana jika rambut anda suka rontok? Nah, untuk mengatasinya maka beralihlah menjadi vegetarian.

Banyak orang mengira vegetarian punya tubuh lemah dan sakit-sakitan. Bahkan, ada juga yang berpikir vegetarian dapat berdampak buruk pada masalah rambut contohnya kerontokan.

Anggapan dan pemikiran itu ternyata salah. Sebaliknya, diet vegetarian telah terbukti dapat menjaga kesehatan jantung, rambut dan membantu penurunan berat badan.

Berikut adalah beberapa makanan vegetarian yang bagus untuk kesehatan rambut anda, seperti dilansir Boldsky:

1. Sayuran Hijau

Sayuran hijau sangat sehat untuk rambut karena mereka kaya vitamin C. Besi tidak dapat diserap tanpa bantuan vitamin C. Sayuran berdaun hijau tersebut, contohnya bayam dan sawi.

2. Kedelai

Rambut pada dasarnya terdiri dari protein. Karena itulah protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan rambut rusak maupun rontok.

3. Buncis

Beberapa mineral penting seperti seng bisa didapatkan dari makanan vegetarian seperti buncis. Seng membantu mencegah ketombe dan menjaga rambut sehat.


Selasa, 06 November 2012

PERCAYA KEPADA TUHAN

 FILOSOFI HIDUP

Awal kecemasan adalah akhir dari iman. Orang yang cemas dan takut adalah orang yang tidak percaya akan perlindungan Tuhan


LELUCON

 Arti Kentut Menurut Guru Sekolah

Guru Matematika: "Sesuatu yang tidak bisa dikali namun baunya bisa dibagi-bagi..."
Guru Kesenian: "Bunyi nadanya terletak pada kunci K."
Guru Fisika: "Inilah yang di sebut inner power, tenaga yang di gunakan kecil namun hasilnya luar biasa."
Guru Biologi: "Inilah ciri makhluk hidup melanjutkan hidupnya."
Guru Agama: "Ini salah satu penyebab batalnya wudhu dan shalat."
Guru Geografi: "Posisi keberadaannya mengikuti arah mata angin."
Guru Sosiolog: "Perilaku menyimpang pada sikap manusia."
Guru Sejarah: "Salah satu penyebab terjadinya perang mulut..."
Guru Bahasa: "Kalimat bisa di tulis namun aromanya tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata..."
Kepala Sekolah: "Saya yang kentut! Kenapa..??!! Masalah buat Kalian ??!!!"


TIPITAKA

Kisah Bhikkhu Kokalika

Bhikkhu Kokalika telah berkata kasar dan kejam kepada dua murid utama Sang Buddha, Sariputta dan Maha Mogallana. Oleh karena perbuatan buruknya itu Kokalika terkena musibah dan meninggal dunia, lahir kembali di alam Neraka Paduma. Mengetahui kejadian itu, para bhikkhu mengatakan bahwa Kokalika telah mengalami penderitaan di alam neraka karena ia tidak bia mengendalikan lidahnya.

Kepada para bhikkhu tersebut, Sang Buddha berkata : “Para bhikkhu, seorang bhikkhu hendaknya berusaha mengendalikan lidahnya; tingkah-lakunya harus baik; pikirannya harus tenang, bisa dikendalikan, dan tidak mengejar objek-objek yang menyenangkan.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 363 berikut :

Seorang bhikkhu yang mengendalikan lidahnya,
yang berbicara dengan bijaksana dan tidak sombong,
yang dapat menerangkan Dhamma beserta artinya,
maka akan kedengaran indah ucapannya.


VEGETARIAN

 Etika tak terbatas

“Hidup bagi saya sungguh berarti. Demikian pula kehidupan di sekeliling saya. Jika saya mengharapkan hidup saya dihormati, maka saya juga harus menghormati hidup makhluk lainnya. Namun etika di dunia Barat hanya menghormati hubungan di antara sesama manusia. Karena itu saya katakana etika Barat adalah etika yang terbatas. Yang kita perlukan adalah etika tak terbatas yang juga mencakup hubungan kita dengan binatang” (Albert Schweitzer, 1875-1965)

Siang ini, saat akan pulang ke Yogyakarta ketika keluar dari halaman puskesmas, di sebelah barat halaman ada 2 orang pria sedang menembaki burung. Saya bertanya pada bu Narsih, “Mengapa burung-burung itu ditembaki Bu?” “Nggo senang-senang tur Nggo pakan ikan,”jawab bu Narsih. Ingin sekali saya mendekati dua orang itu, tapi bu Narsih udah keburu bablas, saya nebeng dia sampai Pakis. Rasa tak enak masih mengganjal hati saya. Sesampai di rumah, saya melihat majalah yang ditinggalkan oleh teman saya Chaiyen. Iseng saya buka bagian yang dibacanya semalam. Ya ampun, ada cuplikan kisah masa kecil Albert Schweitzer, paaas banget dengan ganjalan rasa di hati saya saat itu.

‘Thou shalt not kill’
Albert Schweitzer(1875-1965) adalah filsuf penganjur’Reverence for Life’, sebuah panggilan untuk menghormati, memuliakan semua makhluk tanpa terbatas. Beliau juga seorang dokter dan ahli teologi kelahiran Jerman.
Suatu hari di saat usianya masih delapan tahun, temannya Heinrich mengajak Albert keluar untuk menembak burung dengan katapel. Albert kecil meski merasa ide ini mengerikan tetapi tidak berani menolaknya karena takut ditertawakan.
Albert menuturkan,”Kami mendekati sebatang pohon yang sudah tidak berdaun. Burung-burung yg bertengger disana terus bernyanyi dengan manisnya di pagi hari itu. Mereka tampaknya tak takut terhadap kami. Berjongkok seperti pemburu Indian, temanku mengambil sebuah kerikil dan menarik karet katapel. Tatapannya penuh perintah membuatku mengikuti gerakannya.Tetapi pada saat itu hati nuraniku merasa tertusuk dan aku bersumpah untuk tak mengarahkan kerikilku kepada mereka. Pada momen yang kritis inilah lonceng gereja berdentang memenuhi hamparan cahaya matahari, bersama-sama dengan suara burung-burung yang sedang bernyanyi.’Albert terkejut ketika lonceng berdentang dari kejauhan. Baginya itu adalah’a voice from heaven’ suara surga. Albert pun segera meletakkan katapelnya dan berteriak mengusir burung-burung itu pergi agar tak menjadi sasaran katapel temannya. Setelah itu Albert sendiri berlari pulang.

Mengenang kejadian di masa kecilnya, Albert menulis,”Sejak itulah ketika lonceng Paskah berbunyi di dalam hamparan cahaya matahari dan pohon-pohon yang tak lagi berdaun, aku akan ingat,dengan hati yang sangat tersentuh dan berterima kasih, sebab sejak hari itulah berbunyi dalam hatiku perintah ‘Thou shalt not kill’, janganlah membunuh.’ Albert Schweitzer menyampaikan di Auditorium Universitas Oslo setahun setelah beliau memperoleh penghargaan Nobel perdamaian 1954. “Semua manusia..mampu berbelas kasih..spirit itu ada dalam diri manusia seperti terang yang siap menyala, menunggu hanya setitik percikan api”

Adanya jiwa belas kasih yang asali dalam setiap diri manusia, universal,tak terkecuali, tak terbatas.
Saya berharap dua pria yang saya temui siang tadi, suatu ketika, setitik api belas kasih itu memercik dalam ruang hatinya. Mendengarkan keberatan suara nuraninya, bahwa hidup sungguh punya harga, meski hanya seekor burung kecil, siapakah kita hingga layak merampas hidup mereka. Hidup yang mengalir dalam diri tiap makhluk membawa visi kemuliaan-Nya, hingga hanya Sang Pemberi hiduplah yang layak mengambil hidup itu kembali. Bahagia yang di damba tidak datang gratis tanpa memberi bahagia itu sendiri pada makhluk lain.

“Semua binatang adalah pahatan sakral yang hidup. Kelebat lari anjing, dan hati-hati langkah kucing, elang, kerbau dan segala yang menghembuskan nafas sungguh memiliki makna. Bagi mata yang melihat lebih dari panggung bentuk; kita bersama dicipta dalam cinta dan dicintai, demikianlah dia yang memikirkan hingga makhluk dunia dibawahnya adalah dia yang memenangkan dunia dengan cintanya” (Philip Bailey, 1816-1902)

Kamis, 01 November 2012

JANGAN MARAH


 FILOSOFI HIDUP

Aku adalah pengendali atas emosiku, masa depanku sangat penting,kebahagiaanku sangat mahal harganya, perasaan marah ini hanya sementara dan murahan, demi kebahagiaan dan masa depan, aku bertekad untuk tetap tenang, bila berhasil sabar, puas rasanya, ada rasa bangga yang mendalam bila bisa menguasai emosi, bukan karena terpaksa, tapi karena rasa sayangku pada kesehatanku. Bila aku marah berlebih tidak baik untuk kesehatan dan bisa menganggu rezeki. Sekarang aku sudah tenang, tenang karena mengerti, mengerti bahwa aku pasti bisa menguasai perasaanku, menguasai emosiku demi masa depan yang indah, demi rasa bangga yang mendalam pada diri sendiri. Inilah diriku yang sesungguhnya. Diri yang hebat dan sabar


LELUCON

 Kentang yang Tidak Baik

Join to : http://www.galeriterapiakupunktur.blogspot.com

Seorang pria pergi ke sebuah restoran dan memesan steak dengan kentang panggang. Ketika tengah makan, ia memanggil pelayan dan berkata, "Bu, kentang ini tidak baik."

Dia mengangguk, mengambil kentang, dan memukul kentang itu. Lalu ia meletakkannya kembali piringnya dan berkata, "Pak, kalau kentang ini menyebabkan masalah lagi, tolong beritahu saya."



TIPITAKA

Kisah Seorang Bhikkhu Yang Membunuh Angsa

Suatu ketika, terdapatlah seorang bhikkhu muda yang sangat mahir melempar batu. Ia mampu membidik objeknya dengan tepat tanpa gagal. Suatu hari ketika ia duduk bersama dengan bhikkhu lain setelah selesai membersihkan diri di tepi sungai Aciravati, ia melihat dua ekor angsa yang sedang terbang. Ia bercerita pada temannya bahwa ia akan berusaha untuk memiliki salah satu dari dua angsa itu dengan melemparkan sebutir batu padanya. Ketika angsa tersebut mendengar kata-katanya, ia menyembunyikan lehernya. Bhikkhu itu melemparkan sebuah batu kecil kepada angsa itu. Batu kecil mengenai mata angsa, menembus masuk melewati salah satu mata angsa, dan keluar melalui mata satunya lagi. Angsa menangis kesakitan, dan sangat menderita, akhirnya angsa jatuh meninggal dunia di depan kaki bhikkhu muda itu.

Bikkhu lain yang menyaksikan kejadian itu membawa bhikkhu muda tersebut menghadap Sang Buddha. Sang Buddha menegur bhikkhu muda itu dan berkata: “Anakku, mengapa engkau membunuh angsa itu ? Mengapa justru kamu, sebagai anggota Sangha, yang seharusnya mengembangkan cinta kasih kepada semua makhluk hidup dan berjuang sungguh-sungguh untuk membebaskan diri dari kelahiran kembali ? Meskipun selama periode di luar keberadaan Dhamma, seorang bijaksana mempraktekkan moralitas dan taat pada peraturan. Seorang bhikkhu harus mengendalikan tangannya, kakinya, dan lidahnya.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 362 berikut :

Seseorang yang mengendalikan tangan dan kakinya,
ucapannya dan pikirannya,
yang bergembira dalam semadi dan memiliki batin yang tenang,
yang puas berdiam seorang diri,
maka orang lain menamakan dia seorang “bhikkhu”.


VEGETARIAN

Vegetarian Lebih Panjang Umur

Ingin memiliki panjang umur? Cobalah menjadi vegetarian. Menurut sebuah penelitian, orang yang vegetarian, terutama pria, hidup lebih lama dibanding kebanyakan orang.

Peneliti dari Loma Linda University di California menemukan bahwa pria dari kelompok Advent yang memang tidak mengonsumsi daging rata-rata hidup sampai usia 83,3 tahun sementara kaum wanita yang vegetarian hidup sampai usia 85,7 tahun. Usia tersebut lebih tinggi sekitar 6-9 tahun dari populasi kebanyakan.

Penelitian sekitar tahun 1970 dan 1980  yang mengamati sekitar 10.000 orang dari kelompok Advent Hari Ketujuh juga menemukan bahwa usia mereka lebih panjang.

Dalam penelitian terbaru yang dipresentasikan dalam Food & Nutrition Conference and Expo dengan melibatkan 96.000 orang di Amerika Serikat dan Kanada, hal tersebut semakin dikuatkan. Meski penelitian itu belum selesai sepenuhnya namun ketua peneliti Gary E Fraser mengungkapkan bahwa selain panjang umur, penganut vegetarian umumnya lebih langsing.

Selain itu para penganut pola makan vegetarian juga lebih jarang menderita resistensi insulin dibanding orang yang makan daging.

"Orang yang menganut pesco-vegetarian atau semi-vegetarian yang membatasi produk makanan hewani namun masih makan daging seminggu sekali, memiliki proteksi tingkat menengah," kata Fraser.