Laman

Selasa, 22 Februari 2011

PENGENDALIAN UCAPAN

FILOSOFI HIDUP

Kita tidak selalu dapat mengendalikan pikiran, tetapi kita dapat mengendalikan kata-kata, dan melalui latihan kita akan dapat mempengaruhi pikiran bawah-sadar kita, dan menjadi penguasa dari situasi yang ada


LELUCON

Kemana Cinta Pergi

Sepasang orang tua mengemudi di jalan raya saat mobil lain melewati mereka.

Wanita tua itu melihat penghuni mobil lain masih muda dan jelas sedang mabuk cinta. Gadis itu duduk sangat dekat dengan pacarnya saat mereka ada di jalan raya.

Hal ini menyebabkan wanita itu untuk berpikir kembali ke saat dia dan suaminya masih muda dan jatuh cinta, dan bertanya-tanya di mana kasih sayang yang telah hilang selama bertahun-tahun ini.

Akhirnya ia berkata kepada suaminya, "Ingat ketika kita dulu seperti pasangan muda itu? Kemana cinta itu pergi, Sayang?"

Pria tua itu dengan tenang menjawab, "Aku tidak bergeser kemana-mana..."


TIPITAKA

Kisah Murid-Murid
Para Petapa Bukan Pengikut Buddha

Murid-murid dari petapa-petapa Titthi tidak ingin anak-anak mereka bermain dengan anak-anak pengikut Sang Buddha. Mereka sering berkata kepada anak-anaknya, “Jangan pergi ke Vihara Jetavana, jangan memberi hormat kepada para bhikkhu dari suku Sakya!”

Suatu ketika, anak-anak laki Titthi tersebut sedang bermain dengan seorang anak laki-laki Buddhis di dekat pintu masuk Vihara Jetavana, mereka merasa sangat haus. Karena anak-anak dari murid-murid petapa Titthi telah diberitahu oleh orang tua mereka untuk tidak memasuki vihara Sang Buddha, mereka meminta anak laki-laki Buddhis itu untuk pergi ke vihara dan membawakan air untuk mereka. Anak laki-laki Buddhis tersebut pergi masuk ke vihara, memberi hormat kepada Sang Buddha. Setelah minum, ia menceritakan kepada Sang Buddha tentang teman-temannya yang dilarang oleh orang tua mereka untuk memasuki vihara Buddha

Sang Buddha berkata kepada anak laki-laki tersebut agar disampaikan kepada teman-temannya yang bukan Buddhis untuk datang dan minum di vihara. Ketika anak-anak laki tersebut datang, Sang Buddha memberi khotbah kepada mereka untuk menyesuaikan wataknya yang beraneka ragam. Sebagai hasilnya, anak-anak tersebut menjadi yakin terhadap Tiga Permata (Tiratana), yaitu Buddha, Dhamma, dan Sangha.

Ketika anak-anak tersebut kembali ke rumah, mereka menceritakan kunjungan mereka ke Vihara Jetavana dan tentang Sang Buddha yang telah mengajarkan Tiga Permata kepada mereka.

Karena kebodohannya, para orang tua anak-anak tersebut berteriak, “Anak-anak laki kita telah tidak setia terhadap kepercayaan kita, mereka telah dihancurkan,” dan seterusnya. Beberapa tetangga yang pandai menasehati para orang tua yang sedang meratap itu untuk berhenti menangis, dan sebaiknya mengirimkan anak-anak mereka kepada Sang Buddha. Mereka menyetujuinya, dan anak-anak tersebut beserta orang tuanya pergi menghadap Sang Buddha.

Sang Buddha mengetahui mengapa mereka datang. Beliau berkata kepada mereka dalam syair 318 dan 319 berikut ini :

Mereka yang menganggap tercela
terhadap apa yang sebenarnya tidak tercela,
dan menganggap tidak tercela
terhadap apa yang sebenarnya tercela;
maka orang yang menganut pandangan salah seperti itu
akan masuk ke alam sengsara.

Mereka yang mengetahui
apa yang tercela sebagai tercela,
dan apa yang tidak tercela sebagai tidak tercela;
maka orang yang menganut pandangan benar seperti itu
akan masuk ke alam bahagia.

Pada akhir khotbah Dhamma ini, semua orang yang hadir menjadi yakin terhadap Tiga Permata (Tiratana), dan setelah mendengarkan khotbah selanjutnya dari Sang Buddha, mereka mencapai tingkat kesucian sotapatti.


VEGETARIAN

Kota vegetarian pertama

Ghent, sebuah kota di Belgia ini akan mencatatkan prestasi sebagai kota vegetarian pertama di dunia. Meski tidak setiap hari, akan ada satu hari per pekan saat penduduknya tidak memakan daging.

Hari Vegetarian itu dicanangkan mulai pekan ini. Seluruh kota, mulai dari warga hingga staf pemkot dan dewan kota harus mau berpartisipasi dalam program ini. Mereka menyebutnya dengan Veggie Day.

Kota Ghent melakukannya karena imbauan dari PBB yang mengatakan ternak merupakan penyebab dari seperlima emisi gas rumah kaca di seluruh dunia. Kota pelabuhan itu berharap mereka bisa mengurangi jejak karbon sekaligus mengurangi obesitas.

“Pejabat pemerintah dan politisi akan menjajal Veggie Day terlebih dahulu. Baru kemudian anak-anak sekolah akan memulainya pada September mendatang,” demikian pernyataan Dewan Kota Ghent yang dilansir AFP, Rabu (13/5).

Untuk kepentingan itu, pemerintah kota telah membagikan sekitar 90 ribu peta yang disebut dengan veggie street map. Penduduk bisa menggunakannya untuk menemukan tempat memperoleh bahan-bahan makanan vegetarian atau restoran vegetarian.

Jumat, 18 Februari 2011

Pikiran Tenang

FILOSOFI HIDUP

Belajarlah untuk memiliki pikiran yang tenang. Dengan pikiran yang tenang, anda akan benar-benar menguasai diri sendiri, entah dalam situasi atau kegalauan apa pun yang anda hadapi. Anda akan memahami bahwa demikianlah kehidupan di dunia ini, jadi anda tidak akan takut atau cemas


LELUCON

Hadiah Perpisahan Guru TK

Saat itu adalah akhir tahun sekolah, dan seorang guru TK sedang menerima hadiah dari murid-muridnya. Putra pemilik toko bunga memberinya hadiah. Guru menggoyangkan kado itu, memegangnya di atas kepala, dan berkata, "Aku yakin aku tahu apa itu. Beberapa bunga.."
"Itu benar" anak itu berkata, "tapi bagaimana kau tahu?"
"Oh, hanya menebak," katanya.
Murid berikutnya adalah putri pemilik toko permen. Guru memegang hadiah itu, menggoyangnya, dan berkata, "Aku yakin aku bisa menebak apa itu. Sebuah kotak permen."
"Itu benar, tapi bagaimana kau tahu?" tanya gadis itu.
"Oh, hanya menebak," kata gurunya.
Hadiah berikutnya adalah dari anak pemilik toko minuman keras. Guru memegang paket itu, tapi paket itu bocor. Dia menyentuh setetes kebocoran itu dengan jarinya dan menyentuh ke lidahnya.
"Apakah anggur?" ia bertanya. "Tidak," jawab anak itu, dengan gembira.
Guru mengulanginya, mengambil cairan dari kado yang bocor itu ke lidahnya.
"Apakah sampanye?" ia bertanya.
"Tidak," jawab anak itu, dengan lebih banyak tersenyum.
Guru mencicipi lagi sebelum menyatakan,
"Aku menyerah, apa itu?"
Anak itu menjawab, "Itu anak anjing!"


TIPITAKA

Kisah Murid-Murid
Para Petapa Bukan Pengikut Buddha

Murid-murid dari petapa-petapa Titthi tidak ingin anak-anak mereka bermain dengan anak-anak pengikut Sang Buddha. Mereka sering berkata kepada anak-anaknya, “Jangan pergi ke Vihara Jetavana, jangan memberi hormat kepada para bhikkhu dari suku Sakya!”
Suatu ketika, anak-anak laki Titthi tersebut sedang bermain dengan seorang anak laki-laki Buddhis di dekat pintu masuk Vihara Jetavana, mereka merasa sangat haus. Karena anak-anak dari murid-murid petapa Titthi telah diberitahu oleh orang tua mereka untuk tidak memasuki vihara Sang Buddha, mereka meminta anak laki-laki Buddhis itu untuk pergi ke vihara dan membawakan air untuk mereka. Anak laki-laki Buddhis tersebut pergi masuk ke vihara, memberi hormat kepada Sang Buddha. Setelah minum, ia menceritakan kepada Sang Buddha tentang teman-temannya yang dilarang oleh orang tua mereka untuk memasuki vihara Buddha
Sang Buddha berkata kepada anak laki-laki tersebut agar disampaikan kepada teman-temannya yang bukan Buddhis untuk datang dan minum di vihara. Ketika anak-anak laki tersebut datang, Sang Buddha memberi khotbah kepada mereka untuk menyesuaikan wataknya yang beraneka ragam. Sebagai hasilnya, anak-anak tersebut menjadi yakin terhadap Tiga Permata (Tiratana), yaitu Buddha, Dhamma, dan Sangha.

Ketika anak-anak tersebut kembali ke rumah, mereka menceritakan kunjungan mereka ke Vihara Jetavana dan tentang Sang Buddha yang telah mengajarkan Tiga Permata kepada mereka.

Karena kebodohannya, para orang tua anak-anak tersebut berteriak, “Anak-anak laki kita telah tidak setia terhadap kepercayaan kita, mereka telah dihancurkan,” dan seterusnya. Beberapa tetangga yang pandai menasehati para orang tua yang sedang meratap itu untuk berhenti menangis, dan sebaiknya mengirimkan anak-anak mereka kepada Sang Buddha. Mereka menyetujuinya, dan anak-anak tersebut beserta orang tuanya pergi menghadap Sang Buddha.

Sang Buddha mengetahui mengapa mereka datang. Beliau berkata kepada mereka dalam syair 318 dan 319 berikut ini :

Mereka yang menganggap tercela
terhadap apa yang sebenarnya tidak tercela,
dan menganggap tidak tercela
terhadap apa yang sebenarnya tercela;
maka orang yang menganut pandangan salah seperti itu
akan masuk ke alam sengsara.
Mereka yang mengetahui
apa yang tercela sebagai tercela,
dan apa yang tidak tercela sebagai tidak tercela;
maka orang yang menganut pandangan benar seperti itu
akan masuk ke alam bahagia.
Pada akhir khotbah Dhamma ini, semua orang yang hadir menjadi yakin terhadap Tiga Permata (Tiratana), dan setelah mendengarkan khotbah selanjutnya dari Sang Buddha, mereka mencapai tingkat kesucian sotapatti.


VEGETARIAN

Vegetarian Bantu Pencegahan Kanker

Pola makan vegetarian dapat membantu melawan kanker. Demikian hasil penelitian yang dilakukan Yayasan The Angiogenesis, seperti dilansir Zee News.

Penelitian tersebut menemukan bahwa vegetarian yang sebagian besar terdiri dari sayur-sayuran dan buah-buahan mengandung antioksidan yang dapat memperlambat, bahkan menghentikan, proses angiogenesis yang sangat berpengaruh pada kanker. Angiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh darah baru. Jika bermasalah, hal itu akan membantu perkembangan sel kanker yang tidak terkendali dan bersifat ganas.

"Vitamin atau zat-zat lain yang terkandung dalam sayuran maupun buah, seperti apel, jeruk, blackberry, tomat, dan labu jelas dapat menghambat angiogenesis," kata William Li, pemimpin Yayasan The Angiogenesis dan pakar kesehatan. "Dengan mengonsumsi buah atau sayuran tersebut, maka akan menghambat sel kanker merusak organ lain dalam tubuh."

Penelitian lainnya menemukan, pria yang mengonsumsi tomat segar atau produk olahannya dua sampai tiga kali dalam seminggu dapat mengurangi serangan resiko kanker prostat sampai dengan 50 persen.

Kamis, 10 Februari 2011

HASIL PERBUATAN

FILOSOFI HIDUP

Tidak akan ada kekecewaan di kala menderita, tiada kesombongan di kala suka, karena orang telah menyadari bahwa segala suka dan duka yang dialami adalah hasil perbuatannya sendiri


LELUCON

Putus Karena Beda Keyakinan

Tono sedang duduk dan curhat sama Budi:

Tono: "Akhirnya aku putus sama Dina..."
Budi: "Lha kamu kenapa putus? Bukannya sudah pernah sepakat mau menikah?"
Tono: "Iya, tetapi batal."
Budi: "Kenapa?"
Tono: "Beda keyakinan..."
Budi: "Beda agama gitu?"
Tono: "Bukan, aku berkeyakinan bahwa aku ganteng, tapi si Dina tidak yakin..."


TIPITAKA

Kisah Para Petapa Nigantha

Suatu hari, beberapa petapa Nigantha pergi untuk mengumpulkan dana makanan dengan mangkuk mereka yang ditutupi dengan sepotong kain. Beberapa bhikkhu melihat mereka dan komentar, Para petapa Nigantha ini, yang menutupi tubuh bagian depan lebih terhormat dibandingkan dengan para petapa Acelaka yang pergi tanpa mengenakan kain penutup apapun. Mendengar komentar ini, para petapa tersebut menjawab dengan tegas, Ya, sesungguhnya kami benar-benar menutupi bagian depan kami (dengan menutupi mangkuk kami); tetapi kami menutupinya bukan karena malu pergi bertelanjang. Kami hanya menutupi mangkuk kami untuk mencegah debu pada makanan kami, karena biarpun debu sekalipun, tetap mengandung kehidupan di dalamnya.

Ketika para bhikkhu tersebut menceritakan apa yang dikatakan para petapa Nigantha kepada Sang Buddha. Beliau menjawab, Para bhikkhu, para petapa tersebut yang pergi dengan menutupi hanya bagian depan tubuh mereka tidak malu dengan apa yang seharusnya memalukan, tetapi malu dengan apa yang seharusnya tidak memalukan; karena pandangan salah mereka, maka mereka hanya akan menuju ke tujuan yang buruk.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 316 dan 317 berikut ini :

Mereka yang merasa malu
terhadap apa yang sebenarnya tidak memalukan,
dan sebaliknya tidak merasa malu
terhadap apa yang sebenarnya memalukan;
maka orang yang menganut pandangan salah seperti itu
akan masuk ke alam sengsara.

Mereka yang merasa takut
terhadap apa yang sebenarnya tidak menakutkan,
dan sebaliknya tidak merasa takut
terhadap apa yang sebenarnya menakutkan;
maka orang yang menganut pandangan salah seperti itu
akan masuk ke alam sengsara.

Pada akhir khotbah Dhamma ini, banyak petapa Nigantha menjadi ketakutan dan bergabung dalam Pasamuan Bhikkhu (Sangha).


VEGETARIAN

Kucing Vegetarian

Dapatkah seekor kucing menjadi vegetarian? Kebanyakan dokter hewan akan berkata, Tidak mungkin. Saya tidak pernah mendengar hal seperti itu. Bagi kucing, lebih baik mati dari pada menjadivegetarian ! Tetapi Saudari Liu punya seekor kucing yang sangat luar biasa, bernama Bighead (si Kepala Besar) yang sangat ketat bervegetarian, menolak untuk menyentuh makanan apa saja yang berbau daging, bahkan juga daging vegetarian. Di bawah ini adalah cerita yang menarik dari kucing yang luar biasa ini.

Tuhan pasti telah mengatur agar saudari Liu bertemu dengan Bighead. Setelah diinisiasi, saudari Liu tidak memelihara binatang sebab dia harus bervegetarian dan tidak suka akan bau binatang. Kemudian pada suatu hari, dia pindah ke rumah yang baru. Setelah memindahkan barang-barang, dia menemukan seekor kucing liar yang badannya kecil dan kurus kering di tangga apartemennya, dan untuk beberapa hari dia memberikan susu dan biskuit pada kucing itu.
Saudari Liu mengajar Bahasa Inggris di rumah, dan suatu hari sebelum kelas dimulai, kucing itu mengikuti muridnya masuk ke dalam apartemennya. Tetapi, saudari Liu yang selalu menjaga kebersihan rumahnya, tidak mau memelihara binatang itu dan mengeluarkannya. Pada malam itu, beberapa saudara sepelatihan datang ke rumah saudari Liu untuk meditasi kelompok, dan seorang dari mereka mengusulkan agar saudari Liu memelihara kucing yang tak berdaya itu. Pada hari berikutnya, ketika saudari Liu melihat kucing itu di tangga, dia membuka pintu dan berkata pada si kucing, Jika kamu ingin tinggal bersama saya, kamu harus menjadivegetarian seperti saya. Kemudian saudari Liu mulai menghitung dari satu sampai sepuluh dan dia memutuskan akan menutup pintu jika si kucing kecil itu tidak masuk ke dalam rumah sebelum dia selesai menghitung. Tetapi ketika dia menghitung sampai delapan, si kucing dengan perlahan berjalan masuk dan mulai saat itu menjadi anggota keluarga saudari Liu.

Apa yang sebenarnya dimakan oleh Bighead? Saya yakin semuanya ingin tahu tentang itu! Bighead makan ketimun, tunas alfalfa, pepaya, buah kesemak, apel, pir, seledri, kubis, tomat, serat dagingvegetarian , biskuit, dan bahkan pothos rebus (potted golden pothos). Dia terutama sangat suka akan ketimun, tunas alfalfa dan makanan asam manis. Bahkan sekarang dia mendapat hal-hal baru dalam daftar makanannya! Hal lain yang menarik dari kucing ini adalah dia memilih makanan yang ringan. Dia menolak makananvegetarian yang menyerupai daging. Luar biasa! Kita tahu bahwa kucing tidak punya gigi geraham, lalu bagaimana Bighead mengunyah makanan? Saudari Liu mengunyah makanan itu duluan dan kemudian menempatkan sepotong kecil, yang tidak lebih besar dari kacang ijo, di telapak tangannya dan memberi makan pada si kucing. Setiap kali makan akan menghabiskan waktu sekitar satu jam. Pada permulaan, Bighead belum dapat mengontrol rahangnya dengan baik dan giginya menggarut jari saudari Liu, tetapi sekarang kucing pandai itu telah belajarbagaimana menjilat makanan tanpa melukai majikannya. Dari sini kita tahu kalau binatang pun punya perasaaan dan sangat berpengertian.

Ketika Saudari Liu membawa Bighead ke dokter hewan untuk pertama kalinya, kucing itu mengambil sikap bertahan dan galak. Setelah tiga kali berkunjung, kucing itu menjadi jinak, tenang dan sangat bekerja sama. Pada mulanya dokter hewan itu tidak percaya kalau kucing dapat menjadivegetarian , tetapi kemudian dia tertawa dan berkata kalau Bighead akan segera menjadi tercerahkan, dan melalui insiden ini dia mulai mengenal ajaran Guru. Di bawah pemeliharaan yang teliti, kucing tak berbulu ini mulai mempunyai bulu lagi dan karena berdietvegetarian, dia tidak berbau seperti halnya binatang lainnya.

Bighead adalah seekor kucing spiritual Quan Yin. Dia berjalan dengan tenangnya di antara para inisiat yang datang untuk bermeditasi bersama, dan setelah bermeditasi, seorang saudara sepelatihan mendapatkan Bighead duduk tak bergerak pada lututnya, sepertinya dia sedang bermeditasi. Ketika para inisiat bersiap-siap untuk pulang setelah sesi meditasi selesai, kucing itu duduk di bantal dari setiap orang selama beberapa saat, supaya mendapatkan berkah. Bighead juga adalah weker dari saudari Liu. Setiap pagi, si kucing membangunkan saudari Liu untuk mengingatkan dia akan saat meditasi!

Sejak Bighead mulai makan makanan vegetarian, dia menjadi jinak dan bertingkah laku menyenangkan, yang membuatnya menjadi terkenal di antara para dewasa dan anak-anak. Tetapi dia juga sensitif. Dia menyembunyikan diri jika ada orang asing yang datang, tetapi keluar dengan segera untuk menyambut para inisiat. Ketika murid saudari Liu datang, dia bersembunyi, tetapi ketika anak-anak inisiat datang ke rumah saudari Liu, dia bermain dengan mereka dan membiarkan mereka mengelus tubuhnya. Kucing yang sangat menyenangkan!
Bighead tinggal dengan gembira dan bebas di rumah saudari Liu, dimana dia menikmati meluncur di lantai yang bersih dan berjungkirbalik ketika dia berada sendirian di rumah. Saudari Liu telah belajar tentang kebajikan, cinta dan kesabaran dari Bighead, dan sekarang mengerti kalau binatang pun mempunyai aspek kerohanian, yang berbeda hanyalah mereka menggunakan bahasa yang berlainan. Bighead adalah suatu bukti nyata bahwa binatang peliharaan dapat menjadivegetarian, yang membuat mereka lebih sehat dan memiliki bulu yang lebih indah. (Silahkan melihat rujukan pada Diet Vegetarian Menyelamatkan Anjing, Majalah News No. 134.) Apakah kalian ingin mencoba gaya hidup saudari Liu? Mungkin binatang peliharaan kalian akan menjadi kucing atau anjing vegetarian yang berbahagia.

Selasa, 08 Februari 2011

ARTI KEHIDUPAN

FILOSOFI HIDUP

Jangan biarkan bayang-bayang ketidakbahagiaan menyelimuti hati anda. Pancarkan keceriaan dan kehangatan maka hidup ini akan menjadi penuh arti.


LELUCON

Pemabuk Kecurian

Seorang pemabuk menelepon polisi untuk melaporkan bahwa pencuri telah merusak mobilnya.

"Mereka pernah mencuri dashboard, roda kemudi, pedal rem, bahkan pedal gas," teriak dia sambil keluar.

Namun, sebelum penyelidikan polisi bisa berjalan, telepon berdering untuk kedua kalinya, dengan suara yang sama,

"Tidak jadi," kata pemabuk dengan tersendat, "saya tadi salah masuk ke kursi belakang..."


TIPITAKA

Kisah Para Petapa Nigantha

Suatu hari, beberapa petapa Nigantha pergi untuk mengumpulkan dana makanan dengan mangkuk mereka yang ditutupi dengan sepotong kain. Beberapa bhikkhu melihat mereka dan komentar, “Para petapa Nigantha ini, yang menutupi tubuh bagian depan lebih terhormat dibandingkan dengan para petapa Acelaka yang pergi tanpa mengenakan kain penutup apapun.” Mendengar komentar ini, para petapa tersebut menjawab dengan tegas, “Ya, sesungguhnya kami benar-benar menutupi bagian depan kami (dengan menutupi mangkuk kami); tetapi kami menutupinya bukan karena malu pergi bertelanjang. Kami hanya menutupi mangkuk kami untuk mencegah debu pada makanan kami, karena biarpun debu sekalipun, tetap mengandung kehidupan di dalamnya. ”

Ketika para bhikkhu tersebut menceritakan apa yang dikatakan para petapa Nigantha kepada Sang Buddha. Beliau menjawab, “Para bhikkhu, para petapa tersebut yang pergi dengan menutupi hanya bagian depan tubuh mereka tidak malu dengan apa yang seharusnya memalukan, tetapi malu dengan apa yang seharusnya tidak memalukan; karena pandangan salah mereka, maka mereka hanya akan menuju ke tujuan yang buruk.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 316 dan 317 berikut ini :

Mereka yang merasa malu
terhadap apa yang sebenarnya tidak memalukan,
dan sebaliknya tidak merasa malu
terhadap apa yang sebenarnya memalukan;
maka orang yang menganut pandangan salah seperti itu
akan masuk ke alam sengsara.

Mereka yang merasa takut
terhadap apa yang sebenarnya tidak menakutkan,
dan sebaliknya tidak merasa takut
terhadap apa yang sebenarnya menakutkan;
maka orang yang menganut pandangan salah seperti itu
akan masuk ke alam sengsara.

Pada akhir khotbah Dhamma ini, banyak petapa Nigantha menjadi ketakutan dan bergabung dalam Pasamuan Bhikkhu (Sangha).


VEGETARIAN

Imbangi Pola Makan Vegetarian dengan Yoga

Gaya hidup vegetarian sudah lama melekat pada diri Sandi Kalifadani.

"Sejak 8 tahun lalu, saya menjalani gaya makan vegetarian, " kata gitaris rock hardcore kepada Tribun Jogja saat ditemui di Balance, Hotel Puri Artha Yogyakarta, Selasa (18/1/2011).

Ia mengaku menjalani pola hidup vegetarian sejak 1998. Namun, ia sempat berhenti beberapa saat, sampai akhirnya ia benar-benar menjadi vegetarian pada 2002.

Baginya, gaya hidup vegetarian sudah melekat dalam dirinya. Sandi juga menuturkan band hardcore yang ia tekuni, beranggotakan vegetarian.

Menurut pria asal Semarang, vegetarian dalam tubuh masing-masing personel bandnya, menjadi semangat Straight X.

Straight X, katanya, adalah subkultur dari komunitas underground (musik punk, hardcore, metal).Para anggota Straight X memiliki tanda khusus, yakni tatoo X di tangan kanan kirinya.

"Mereka juga anti merokok, seks bebas, alkoholik, dan memakai obat-obatan," kata gitaris X Lifetime X Band ini.

Menjalani gaya hidup vegetarian, lanjutnya, harus didukung dengan aktifitas tubuh, agar lebih sehat.

"Kalau saya sih diimbangi dengan yoga, dan juga memperhatikan keseimbangan makanan," kata pria lulusan teknik industri UII ini.

Ia dan teman-temannya yang tergabung dalam X Lifetime X Band, belum mengklaim diri sebagai vegan.

"Kami bukan vegan, namun kami semua menyukai pola hidup vegetarian, " kata pria yang suka singgah ke rumah makan vegetarian Suma Yoga Babarsari ini.

Instruktur yoga ini menyatakan gaya hidup vegetarian akan menambah kesehatan, tubuh terasa ringan, dan lebih nyaman.

"Bahkan teman-teman di band juga merasa lebih sehat dengan pola hidup vegetarian," ucap Sandi.